part 34

789 24 1
                                    

Ada yang lagi baca sambil dengerin music ngggk sih?.... Dibulan juni 2022 di provinsi kalian hujan terus nggak sih guysss. Bagaimana di daerah kalian hujan terus nggak sih?

Disini ada Yang dari Sulawesi barat juga nggk nih?
______________________________________

Setelah orang tua haris dan azzura dinyatakan meninggal, haris membawa mayat kedua orang tuanya ke tanah air tercinta yaitu Indonesia untuk dimakamkan, di pemakaman teratai indah.

Berbagai media dari radio, siaran TV maupun koran meliput meninggalnya seorang pebisnis hebat aydan Pratama dan intan nur Aini, acara pemakaman diikuti oleh jutaan orang.

"Papa dan mama kenapa ninggalin azzura secepat ini, azzura Masih butuh kalian, azzura Masih ingin bersama papa dan mama" tangis azzura di pemakaman orang tuanya.

"Mungkin ini berat, tapi kita harus berusaha untuk ikhlas, kita berdua masih sangat membutuhkan papa dan mama tapi Allah sayang sama papa dan mama, haris benar-benar merasa bersalah karena tidak menceritakan masalah haris pada papa dan mama" ucap Haris memeluk azzura. Azzura menaburkan berbagai macam warna bunga.

"Turut berduka cita bro" ucap Jack Yang baru tiba.

Jack benar-benar kasian melihat azzura, siapa pun Yang melihat kakak beradik itu akan merasa kasian.

"Azzura kamu yang sabar ya" ucap Jack mengusap punggung azzura. Benar-benar bukan waktu yang tepat untuk menagi janji azzura tentang perasaannya.

*
Bulu mata yang lentik, bola mata yang  kini sedikit pucat perlahan terbuka, sedikit buram Yang pertama terlihat, Aura sesekali mengedipkan matanya ketika dengan rabun melihat plavon rumah sakit berwarna putih. Aura mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan tapi tidak ada seseorang pun Yang menemaninya sekarang, hanya ada berbagai macam selang oksigen dan selang-selang lainnya Yang aura juga tidak tau.

"Bayiku" satu kata Yang keluar dari mulut aura.

Cek lek..

Pintu terbuka tampak mbok ima dan Rahmat baru saja datang, aura hanya diam diatas brangkas sesekali melirik ke arah bokx bayi yang terdapat di sampingnya.

"Aura kamu sudah sadar?" Rahmat berlari kecil kearah aura dan stontan memeluknya erat.

"Bayi aku dimana?" Tanya aura Yang masih berada didalam pelukan Rahmat.

Rahmat menggendong bayi mungil itu kehadapan aura.

"Lihat bayimu cantik seperti mu" ucap Rahmat sambil mengusap punggung aura.

"Anak mama cantik bangat, maaf ya sayang mama selaman ini nggk ada di samping kamu, tapi tenang aja mulai saat ini kita akan sama-sama terus" ucap aura.

"Aku senang bangat akhirnya kamu sadar, aku mohon jangan tidur terlalu lama lagi, aku nggk mau kamu sakit lagi"

"Maksih karena sudah jagain aku dan bayi aku disini" ucap aura mentap Rahmat.

"Nak aura tunggu ya, aku panggil dokter dulu" ucap mbok Ima.

"Iya mbok"

"Bagaimana perasaan kamu Sekarang? nggk ada yang sakit kan?" Tanya Rahmat

"Alhamdulillah nggk ada yang sakit, makasih ya kamu rela nungguin aku disini" ucap Aura

"Iya sama-sama, aku malah senang bisa dekat-dekat kamu"

"Mas haris benar-benar jahat sama aku, dia benar-benar nggk perduli sama aku, Sudah tau aku kecelakaan tapi dia nggk pernah jengukin aku" ucap aura. Rahmat bisa melihat kekecewaan di wajah aura.

"Apa kamu Masih mengharapkan haris berada di dekat kamu?" tanya Rahmat hingga membuat aura menoleh menatapnya

"Aku nggak tau, cinta dan rasa kecewa aku sama besar terhadap mas Haris, sudahlah nggk usah dibahas, yang terpenting sekarang aku ingin membesarkan anak aku"

"Alhamdulillah akhirnya kamu sudah sadar" ucap dokter yang baru tiba disusul beberapa parawat di belakangnya.

"Alhamdulillah dokter, mala Sekarang aku sudah merasa baikan" ucap aura bersemangat.

"Sekarang kamu sudah boleh pulang, tapi ingat harus tetap bayak istirahat, Jangan Sampai kecapean" ucap dokter setelah memeriksa beberapa bagian di tubuh aura.

*
Kini haris dan azzura sudah berada di halaman rumahnya, ada banyak karangan bunga yang terlihat di sepanjang pekarangan rumahnya.

"Azzura lebih baik kamu masuk langsung istirahat, kamu pasti sangat lelah" ucap Haris ketika azzura sudah berada di teras rumah mereka, dan haris masih berada di dalam mobil.

"Kakak mau kemana?" Tanya azzura

"Mau ke rumah sakit dulu" ucap Haris kemudian memundurkan mobilnya hingga berbelok ke sisi kiri menghilang dari pandangan azzura.

Belum sempat azzura masuk sebuah mobil berwarna hitam memasuki pekarangan rumahnya. azzura bisa menebak itu mobil Jack. Azzura melipat kedua tangannya berada diatas perut dan memandangi jack Yang sedang menatapnya dari dalam mobil.

"gimana sudah merasa baikan?" Tanya Jack pada azzura ketika sudah berada di terasa rumah.

"Alhamdulillah sudah lumayan, ya udah aku masuk dulu ya, aku mau istirahat" ucap azzura melangkah pergi.

"azzura?" Panggil jack membuat azzura menghentikan langkahnya kemudian membalikkan badannya menatap Jack.

"Ada apa?" Tanya azzura.

Jack kebingungan hanya bisa menggaruk punggungnya yang tidak gatal, bisa-bisanya kegugupannya tiba-tiba datang saat berada di hadapan azzura, biasanya dirinya tidak pernah seperti ini.

"Bo-boleh aku masuk?" Ucap jack terbata-bata.

"Oh mau masuk silahkan"

"Duduk dulu biar aku buatin minum" ucap azzura kemudian melangkah kearah dapur.

"Sepertinya sekarang bukan waktu yang tepat untuk mengingatkan azzura tentang status hubungannya, azzura saat ini Masih berduka" guman Jack.

"Lho jack kemana kok nggak ada" azzura bingung karena tidak menemukan Jack berada di ruang tamu.

"Liat teman saya nggk Yang tadi duduk Disini" tanya azzura pada salah satu pelayang

"Ada di taman belakang non"

Azzura mengerutkan keningnya ketika melihat Jack duduk di pinggir kolam, azzura mendekati Jack dan menyodorkan segelas coklat susu kepada Jack.

"Sepertinya kamu suka dengan coklat susu" Jack kemudian meneguk minumannya.

"Iya, aku suka. Makanya kalau ada teman aku yang datang kesini pasti aku buatin minuman kesukaan aku"

"Teman. Oh ya. Kita duduk disana yuk" tunjuk jack pada kursi yang terdapat di pinggir kolam.

"Maaf ya, aku nggk balas email dari kamu" ucap azzura.

"Nggk masalah aku ngerti, ngomong-ngomong di kursi ini kita terakhir bertemu lho" ucap Jack mancing ingatan azzura.

Azzura hanya tersenyum mendengar ucapan Jack, azzura bisa ngerti kalau jack sedang membahas tentang hubungan mereka dengan cara mengingatkannya, tapi untuk bahas soal itu rasanya azzura belum siap.

"Maaf Jack aku nggk bermaksud buat PHP in kamu" azzura membatin

*
"Apa? Pasien atas nama aura putri Kenzo sudah pulang?" Tanya haris pada salah satu perawat.

"Iya"

Ketakutan yang selama ini ada di dalam hati haris akhirnya terjadi, Rahmat pasti mengambil kesempatan dengan mendekati istrinya, haris benar-benar nggk bisa terima dengan semua ini.

"Bagaimana jika Rahmat benar-benar menepati omongannya ingin menikahi aura, nggk ini semua nggak boleh terjadi, oh dan aura nggk bisa nikah sama siapapun, aura masih istri sah aku"

Gadis Yang Kubeli (CEO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang