part 28

1.1K 28 0
                                        

Yuhuuuuu bertemu lagi di kisah Aura dan Haris, jangan lupa vote dan comen ya..

Enjoy and happy reading

______________________________________

Aura mencoba bangkit dari duduknya sambil memegang perutnya Yang terasa sakit. Dengan langkah cepat aura pergi meninggalkan Haris yang sedari tadi memohon padanya agar tidak pergi darinya. Tapi langkahnya belum sampai ke luar ruang seketika haris menariknya kedalam pelukannya dengan erat, Haris bisa merasakan perut aura yang kini semakin besar.

Jujur aura merindukan pelukan ini, pelukan yang begitu hangat yang selalu aura rasakan, tapi saat ini hanya ketakutan Yang terdapat di dalam hati aura.

"Lepaskan aku, Jangan coba-coba untuk membunuh bayiku" ucap aura dengan air mata lalu berlari keluar. Haris terus saja mengejarnya, tidak mungkin haris melewatkan kesempatan emas ini.

Terlihat aura berlari ke luar gedung pencakar langit. Dengan air mata yang tak henti-hentinya menetes dan rasa sakit diperutnya membuatnya tak bisa berfikir jernih.

"Aura awas.."

Brukkkk.......

Deg...

Bagai disambar petir, tubuh Haris bagaikan tak bertulang lagi. Dengan jelas sebuah mobil truk menabrak istrinya hingga terlempar.

Haris berlarian ke arah aura yang kini sudah berlumuran darah. Darah di selangkangan juga terus mengalir tak henti-hentinya. Banyak karyawan yang sudah berkerumun di area itu. Haris memeluk tubuh aura sambil menangis, baru saja dia bertemu dengan istrinya tapi mengapa musibah ini malah menimpanya.

Entah dari mana ambulance datang dan membawa aura kerumah sakit, untung saja rumah sakit tidak terlalu jauh dari perusahaan milik aura.

"Mohon tunggu sebentar, biar kami yang menangani pasien" ucap suster ketika haris hendak masuk ke ruang UGD.

Air mata haris tak henti-hentinya untuk keluar, di luar haris mondar-mandir sesekali memukul dinding cat berwarna putih.

"Ya Allah aku Mohon selamatkan istri dan anakku, aku nggk bakalan bisa maafin diri aku sendiri" ucap Haris. Sesekali haris mengintip ke dalam ruangan UGD ketika dokter dan suster tak kunjung keluar.

"Aarrhgggg sial. Ini semua salahku"

Ruangan UGD terdengar Sudah terbuka itu tandanya seseorang telah keluar, dengan cepat haris menghampiri dokter yang keluar

"Dok- dokter bagaimana keadaan istri dan anak saya Dok" ucap haris cemas.

"Istri bapak sedang koma, dan untuk tindakan lebih lanjut istri bapak harus di operasi sekarang juga"

"Tolong selamatkan istri dan anak saya dokter, aku mohon, saya sanggup membayar dokter milyaran asal dokter mau menyelamatkan istri saya" ucap haris berlutut di hadapan dokter dalam Tangisnya, dokter itupun bisa melihat betapa hancurkan haris melihat istrinya koma.

"Kami team medis akan semaksimal mungkin untuk menyelamatkan istri dan anak bapak, bapak bisa bantu dengan berdoa, sekarang ikut saya untuk mempersiapkan berkas operasi istri bapak" ucap dokter kemudian pergi disusul Haris.

30 menit sudah berlalu, itu tandanya sudah 30 menit operasi berjalan.

"Ya Allah, engkau yang maha kuasa atas segala sesuatu, aku  mohon padamu selamatkan istri dan anak saya, ini semua karena saya, aku mohon selamatkan dia, aku mencintainya lebih dari diriku" haris menunduk ke lantai.

Seorang wanita tua bejalan tergesa-gesa menyelusuri koridor rumah sakit bercat putih dan berkali-kali menerobos lalu lalang para perawat dan dokter yang berpapasan dengannya.

Dari kejauhan haris bisa melihat wanita tua kini menghampirinya,

"apa pasien atas nama aura sedang berada di dalam?"tanya mbok ima ketika sampai di depan ruang operasi

"I-iya" ucap haris singkat. Haris tak ingin tau siapa wanita tua asing Yang sedang ikut cemas disampingnya. Pasalnya hanya aura yang ada di pikirannya sekarang.

"Aaarrrgggg" Haris meremas rambutnya kasar, satu jam sudah berlalu tapi operasinya Belum juga selesai.

"Kak bagaimana keadaan aura?" Tanya azzura ketika sudah berada didekat Haris.

Haris menoleh ketika Pintu ruang itu terbuka, tampak seorang dokter dan perawat yang ikut dibelakangnya. Haris tidak menjawab pertanyaan azzura ketika suara terdengar.

"Dokter bagaimana keadaan istri dan anak saya dokter?" Ucap Haris

"Anak bapak berhasil kami selamatkan tpi"

"Tapi apa dok?"tanya haris

"Tapi istri bapak tidak bisa kami selamatkan"dokter melanjutkan ucapannya

"Nggk. aku mohon dokter tolong selamatkan istri saya dokter "ucap Haris menangis seperti anak kecil

"Azzura aku nggk mau aura pergi, aku nggk akan maafin diri aku sendiri, aku sangat mencintai aura, aku nggk tau hidup aku tampa aura, tolong bilang sama dokter supaya mau sembuhin aura, dokter nggk mau dengarin aku azzura" ucap Haris. air matanya sudah jatuh ia menangis di pelukannya azzura.

azzura yang melihat keadaan haris ikut terpukul, azzura bisa melihat betapa hancurnya Haris saat ini. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana hidup Haris kedepannya tampa aura di sampingnya.

"Nggak mungkin non aura meninggal, tuhan mengapa ini semua bisa terjadi pada gadis itu, gadis itu sudah banyak menderita. Tolong kembalikan dia pada kami" ucap mbok Ima Yang kini sedang duduk di kursi tunggu dengan menangis.

_____________

Maaf ya untuk part ini kurang banyak soalnya kantuk di mata saya sangat berat hehhehe




Gadis Yang Kubeli (CEO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang