part 11

1.7K 43 0
                                    

Hai hai hai.. man teman jangan lupa vote dan comennya ya.... Lope you

______________________________________

Haris membuka matanya karena silauan matahari masuk menembus jendela kaca, haris mengucek matanya lagi dan lagi ketika tidak menemukan aura di sampingnya

"kemana gadis itu?" Haris melirik ke arah kamar mandi dan ada perasaan legah ketika kamar mandi itu tertutup
"mungkin aura dikamar mandi"

Haris meraba saku celananya dan mengambil handphone disana, dan benar dugaannya ada banyak notifikasi masuk.

Sesekali haris melirik ke arah kamar mandi, haris mengerutkan keningnya karena hingga 10 menit aura tak muncul di hadapannya, haris turun dari brangkas dan berjalan kearah kamar mandi yang tak jauh darinya,

" Aura?"

Tok tok

"Aura apa kamu didalam?"

Lagi dan lagi tak ada suara yang terdengar dari dalam, haris membuka pintu tapi tidak menemukan aura didalam, haris mulai panik dengan keberadaan aura apalagi aura masih sakit "astaga kemana dia?" Ucapnya lalu berlari ke ruangan dokter

"Suster.? Dokter?"

"Ada apa pak?" Ucap dokter

" Pasien atas nama aura kemana pak?" Tanya haris dengan suara paniknya

" Saya tidak melihat Pasien atas nama aura"

" Astaga.. dok bagaimana ini aura pasti kabur dalam keadaan masih sakit" Haris megacak rambutnya kasar

"Aaaaaa"

Dokte menghubungi beberapa nomor dari salam ponselnya "tunggu sebentar pak saya akan menghubungi securyti"

Securyti dan beberapa orang suruhan haris pun tak menemukan aura di area rumah sakit, haris benar-benar merasa bersalah, aura pasti pergi karena perkataannya yang selalu saja menyakiti perasaannya " maaf aura"

***********

Setelah beberapa jam haris keliling kota Jakarta untuk pencari aura, haris mulai lelah dan memilih untuk pulang ke villa terlebih dahulu.

Haris berjalan menuju kamarnya dengan jas yang haris pegang , Haris membanting jasnya dengan kasar di atas tempat tidur "ahhhhh sial, ini semua karena aku, aura aku minta maaf, tapi aku mohon pulanglah aku merindukanmu"

Air mata haris mulai menetes secara perlahan, haris merasa nyaman berada didekat aura, hanya aura lah yang bisa membuat haris bisa melupakan Ririn, hanya aura yang selalu menemaninya selama ini, hanya aura yang selalu menghiburnya ketika haris banyak masalah

"aku benar-benar laki-laki tidak tau diri, aku banyak menyakiti aura, padahal hanya auralah yang selalu ada bersamaku, aku rindu padanya"

Sedari tadi ada banyak orang suruahan haris yang mencari aura tapi Sampai saat ini aura belum juga ditemukan

"aku akan menemukanmu kemanapun kamu pergi"

*****
Aura merasal legah Sekarang, lapar yang sedari tadi aura tahan sekarang sudah tidak ada lagi

"Rahmat terimakasih ya"ucap aura sambil tersenyum

"Iya sama-sama"ucap Rahmat bembalas senyuman aura

"Aura boleh aku tanya sesuatu?" Tanya rahmat dan aura hanya mengangguk

"Apa kamu punya masalah?"

"Nggk ada kok" jawab aura

Rahmat hanya tersenyum mendengar jawaban aura, Rahmat bisa menebak kalau aura sedang tidak baik-baik saja. Tapi dia tidak mau banyak bertanya dulu, karena situasinya tidak memungkinkan

Gadis Yang Kubeli (CEO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang