part 6

2.4K 38 0
                                    

Pagi ini aura bangun lebih awal karena Haris akan berangkat ke Bandung, aura Menuju ke dapur dan menyiapkan sarapan untuk haris, hanya nasi goreng dan teh hangat.
Setelah selesai aura kembali ke kamar untuk mandi karena bandannya rasanya sangat lengket.
Setelah selesai mandi aura menuju kekamar Haris untuk membangunkannya, karena sekitar jam 4 subuh tadi setelah selesai bercinta dengannya Haris memilih kembali ke kamarnya.

Cek lek

Kubuka pintu kamar Haris dan benar saja dia masih tidur memeluk gulingnya, aku mulai menggoyangkan badannya agar bangun, tapi tidak ada tanda-tanda dia akan bangun, kutarik guling yang dia peluk dan kembali menggoyangkan badannya

"Haris bangun, katanya mau berangkat ke Bandung pagi ini" ucap ku

"5 menit lagi " ucap Haris dengan suara seraknya. Aura pasrah ia berjalan kembali keluar kamar tapi sebelum itu terjadi  haris menarik aura ke dalam pelukannya membuat ia terkejut

"Tidurlah dengan ku sebentar saja" ucapnya

Aku memandangi wajah datar Haris dalam pelukannya, aku akui Haris benar-benar tampan, wajah yang berkarisma, hidung mancung, badannya yang sispek membuat siapapun wanita ingin memilikinya. seketika aku teringat dengan kegiatan kami semalam, air mataku mulai menetes, aku merasa seperti seorang pelacur murahan,

Setelah lama memandangi wajahnya, aku membangunnya kembali karena aku takut dia telat berangkat ke Bandung

"Aura aku mandi dulu, tolong siapkan bajuku" ucap haris bangun dari tidurnya

"Tapi aku tidak mengerti baju mana yang mau kamu pakai hari ini"

"Terserah, dan mulai hari ini sampai seterusnya kamu yang mempersiapkan pakaian ku" ucap haris dan bangkit menuju kamar mandi.

Kubuka lemarinya satu persatu, aku sedikit kebingungan karena ada banyak lemari disini, kubuka satu persatu lemarinya dan kulihat jas dan dan celana yang biasa dia gunakan kekantor, " yang ini saja" aku setrika dengan rapi dan kuletakka di atas tempat tidurnya, lalu aku memilih untuk keluar dari kamarnya.

Didalam kamar mandi Haris yang sudah selesai mandi, ia keluar dengan handuk yang ia gunakan mengeringkan rambutnya. Haris berjalan ke tempat tidur dan melihat baju yang sudah di siapkan aura untuknya " tidak buruk" ucap Haris lalu memakai bajunya, setelah selesai memakai bajunya ia menyisir rambutnya dan memakai jam Tangan mahalnya.

Dari lantai bawah aku melihat Haris keluar kamar dan menuruni anak tangga, Haris bisa melihat aura di meja makan menunggunya untuk sarapan, Haris tersenyum dan duduk di samping aura untuk sarapan

"Pulang jam berapa?" Ucapku di sela-sela makan

Haris yang sedang asik makan seketika menoleh ke arahku

"Kira-kira sekitar jam 7 malam" ucapnya. Setelah selesai sarapan ia meraih leptop dan kunci mobilnya dan segera berangkat.

Aku hanya memperhatikan langkahnya dari kejauhan. Setelah suara mobilnya tidak terdengar lagi, aku segera menutup pintu tapi sebelum itu aku menyapa pak Janu yang sedang membersihkan halaman

Tugas pak Janu adalah merawat tanaman yang berada di sekitar villa ini, rumah pak Janu tidak terlalu jauh sehingga dia bisa pulang kerumahnya ketika tugasnya telah selesai

Karena merasa bosan, aku memilih untuk membuat kue bolu, walaupun aku tidak terlalu pintar dalam urusan kue, tapi aku ingin mencobanya.

Kusiapan semua bahan mulai dari tepung, margarin, telor, baking powder dll, setelah semuanya selesai aku oven dan menunggunya

Truttt truttt

Dari dapur, aku mendengar suara dering ponsel, "ponsel siapa yang berdering?" Aku mulai mencari sura dering itu.

"Astaga, Haris meninggalkan ponselnya" ucapku, aku berniat tidak mengangkatnya tapi panggilan masuk terus menerus membuat ku mengangkatnya

"Halo?" Jawabku

"Haris kamu di mana sayang?" Ucapnya dari dalam handphone

"Haris lagi tidak ada dirumah, Haris sedang perjalanan ke Bandung" ucapku dengan ramah, walaupun hati aku sakit ketika dia memanggil Haris dengan sebutan sayang

"Oh kalau begitu nanti aku hubungin kembali " ucapnya lalu memutuskan panggil.

Aku mulai kepo dengan isi handphone Haris, aku membuka gelerinya, tapi tidak ada foto cewek di sana, hanya foto ke dua orang tuanya yang tersimpan.

Aku asik berselfi di handphone Haris, aku jadi teringat dengan handphoneku dulu, sudah lama aku tidak menggunakan handphone.

Aku menggerakkan hidungku karena aroma tidak sedap, " astaga kueku" ucapku berdiri lalu berlarian ke arah dapur, kubuka oven dengan hati-hati dan betapa terkejutnya aku  melihat kue bolo yang aku buat gosong, aku mengangkatnya dan mencicipi sebagai yang masih tidak terlalu hitam, "eeehmm rasanya enak bangat, seandainya tidak gosong pasti aku bisa memakannya lebih banyak"

Aku menaiki anak tangga secara perlahan, setelah sampai di depan Pintu kamarku, tak sengaja mataku tertuju keruang kerja Haris, aku berjalan ke depan ruang kerja itu. Aku mulai masuk, memang bukan pertama kali untuk masuk ke ruang kerja Haris, tapi biasanya aku masuk  hanya ingin memanggilnya makan, tapi sekarang aku benar-benar kepo dengan ruangan ini, ada banyak foto yang terpasangnya di dinding ruang.

Ada banyak foto orang tua Haris, ada juga foto seorang gadis cantik terpasang di sana, gadis itu sangat mirip dengan haris dan mamanya "gadis ini pasti adik Haris" ucapku.

aku melirik sekilas kearah kiriku tampa sengaja aku melihat foto seorang gadis yang pernah bertemu denganku di supermarket "ternyata Haris benar-benar mencintai gadis ini" ucapku lalu keluar dari ruangan itu.

Dari dalam kamar aku bisa mendengar suara mobil Haris masuk kedalam garasi rumah, tapi aku memilih untuk pura-pura tidur,

**

Haris masuk kedalam, ia mengerutkan keningnya ketika melihat lampu tidak ada yang menyala, ia mencari saklar dan menyalakan semua lampu " kemana aura?" Ucapnya lalu berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya tapi sebelum itu, ia melirik kearah dapur dan melihat ada berbagai macam makanan di meja makan, Haris turun kembali dan berjalan kearah dapur untuk makan, karena dia memang sangat lapar.

Sebelum Haris Menuju kekamarnya ia terlebih dahulu masuk kekamar aura, dan ia bisa melihat aura yang tidur. Ia berjalan mendekat aura dan menyelimuti tubuh aura hingga sebatas dada.

Aura yang merasakan kehadiran Haris di dekatnya merasa gugup, ingin sekali ia membuka matanya tapi  aura memilih untuk pura-pura tidur saja, walaupun aura ingin sekali melihat wajah tampan Haris, Sebelum Haris keluar dari kamar aura, Haris mengecup kening aura singkat  hal itu membuat wajah aura memerah.

Haris berjalan kekamarnya untuk mandi dan memakai piyama tidurnya. Setelah itu haris kembali ke kamar aura dan tidur disamping aura, aura merasa bingung dengan keadaan seperti ini, jantungnya bergerak lebih cepat ketika Haris memeluknya dengan erat. "Astaga apa yang dilakukan Haris, kenapa dia tidak memeluk pacarnya aja, kenapa harus saya yang dia peluk yang di anggap hanya sebagai pembantunya, oh tuhan jangan sampai dia merasakan jantung ku yang bergerak lebih cepat"

Gadis Yang Kubeli (CEO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang