part 25

1K 24 5
                                    

Aduh aduh aduh....
Yang lagi baca cerita haris dan aura lagi pake baju warna apa nih?
Terus bacanya di tempat gelap atau terang, hehhehe saya sedikit kepo.

Jangan lupa tekan bintang yang berada di sisi kiri paling bawah dan jangan lupa comen juga ya...

Enjoy and happy reading....

______________________________________

"Makasih sudah mengantar aku pulang, lebih baik kamu pulang sekarang hari mulai gelap" ucap aura kepada Rahmat. Mungkin kata-kata aura sedikit mengusir Rahmat agar segera pergi dari rumahnya tapi itulah kenyataannya, aura merasa risih ketika berdekatan dengan rahmat bahkan berada dalam satu ruangan pun membuat aura risih pasalnya sepanjang perjalanan pulang dari rumah sakit menuju rumahnya Rahmat selalu saja bertanya tentang kehidupannya.

"Baiklah aku pulang sekarang, kabari aku jika kamu butuh sesuatu, aku pasti datang" seru Rahmat kemudian berjalan keluar rumah meninggalkan aura Yang Masih berdiri menatapnya dari kejauhan, tak lupa memberikan selembar kertas yang terdapat nomor ponsel Rahmat disitu.

"Lho Rahmat kemana? Baru saja mbok bawain minum" ucap mbok ima yang baru saja tiba di ruang tamu dengan segelas air putih di tangannya.

"Dia sudah pergi, mbok saya istirahat kekamar dulu" aura pergi meninggalkan mbok ima yang masih berada di ruang tamu, aura dengan cepat pergi meninggalkan mbok Ima, aura tidak ingin mbok Ima tau dirinya baru saja masuk rumah sakit.

*
*
Sudah beberapa jam azzura mondar mandir di kamarnya dengan handphone yang azzura pegang, azzura menggigit jarinya ketika beberapa kali menghubungi Nomor ponsel haris tapi tetap saja tidak aktif.

"Kemana dia, apa dia lupa kalau papa dan mama sedang dirumah, jangan sampai dia mabuk lagi" kekik azzura cemas. Kepada siapa azzura harus meminta bantuan untuk mencari haris, sialnya kemarin azzura malah sok jual mahal terhadap Jack.

"Mungkin kakak sedang bersama Jack, lalu bagaimana caranya saya menghubungi Jack" azzura begitu cemas, karena sedari tadi papanya menanyakan keberadaan haris dan azzura harus berbohong dengan mengatakan haris sedang menjenguk salah satu sahabatnya yang sedang sakit di rumah sakit.

Pukul 9 malam azzura meminta izin ke orang tuanya untuk pergi ke Alfamart untuk membeli sesuatu.

Dengan suiter dan celana jens berwarna hitam panjang yang azzura kenakan, azzura mulai mencari haris ke sepanjang jalan tapi tidak menemukan haris.

"Sial kemana dia, bodoh sekali" azzura mulai lelah berkeliling mencari haris tapi tidak menemukan keberadaan haris, azzura bisa mengingat dengan jelas ketika kejadian beberapa tahun yang lalu ketika haris kedapatan mabuk oleh papanya, papanya begitu marah kepada haris sehingga membuat azzura menangis ketakutan. papanya tidak pernah melarang mereka keluar malam asalkan tidak melakukan hal-hal yang negatif, azzura hanya cemas dengan haris.

"Clab" ucap azzura spontan lalu melajukan mobilnya ke clab yang Pernah haris datangi dulu.

Tak butuh waktu lama azzura sedikit kesulitan ketika mulai memasuki clab itu. Kedipan lampu yang berwarna-warni serta bunyi music DJ membuat azzura menutup telinganya.

Sesampai di dalam azzura mengedarkan pandangannya ke seluruh kerumunan orang tapi tidak melihat keberadaan haris, seketika azzura di kejutkan ketika seseorang menariknya ke pojok ruangan itu.

"Aku fikir kamu gadis yang tidak suka ketempat seperti ini?" Ucap Jack memandangi wajah cantik azzura.

"Aku tidak suka tempat seperti ini, aku kesini ingin mencari kakakku, apa kamu tau dimana dia berada sekarang"

"Aku tau" ucap Jack

"Di mana?" Ucap azzura

"Aku akan memberitau keberadaan haris, asalkan kamu menyatat nomor ponselmu Disini" ucap Jack memperlihatkan telapak tangannya

"Baiklah" ucap azzura meraih pulpen yang di berikan Jack dan mulai menulis Nomor ponselnya.

*
*
Panggilan masuk menyadarkannya dari tidur nyenakknya, perlahan azzura merabah handphone miliknya dan melihat penggilan nomor baru yang masuk. Pertama, kedua, azzura mengabaikannya, azzura mengerutkan keningnya ketika Nomor itu terus menelponya

"Kenapa lama sekali mengangkatnya?"

Terdengar jelas di telinga azzura bahwa suara Jack yang tidak tau diri itu menggangunya  tidur.

"Apa masalahnya?, Mengapa kau menggangguku jam segini? Apa kamu tidak punya kerjaan? Apa kau tidak bisa tidur?" Omelan panjang azzura membuat jack sedikit tertawa.

"Aku tidak bisa tidur karena memikirkanmu ah.. iya kau belum berterima kasih padaku" ucap Jack

"Astaga apa kamu tidak bisa mengingatkanku hal itu besok pagi saja?" Ucap azzura bertanya

"Tidak bisa..!! kau harus berterima kasih padaku sekarang, berkat aku kau bisa menemukan kakakmu" ucap Jack

"Baiklah terimakasih karena sudah memberitahu keberadaan kakakku, kalau bukan karena bantuamu kakakku pasti sudah dapat amukan oleh papaku, sepertinya kau pandai menyusup ke rumah orang? kau begitu pandai membantuku membawa kakakku masuk kedalam rumahku tanpa sepengetahuan orang tuaku, padahal kakakku lagi mabuk" ucap azzura

"Aku juga pandi menyusup ke dalam hatim-" ucap Jack  berhenti karena dengan seenaknya azzura memantikan panggilannya.

*
*

Jam 7 pagi aura sudah siap untuk berangkat kekantor, aura menuruni anak tangga satu persatu kemudian langkahnya berhenti ketika melihat Rahmat berada di meja makan sedang sarapan.

"Ngapain dirumahku sepagi ini?" Ucap aura datar menghampiri Rahmat.

"Aku sengaja sarapan pagi Disini, aku pikir kamu butuh sesuatu pagi ini" ucap Rahmat memandangi aura kemudian melahap kembali sarapannya.

Dengan pasrah aura duduk didekat Rahmat dan ikut sarapan bersamanya, Rahmat sudah mulai lancang mengurusi urusan pribadinya dan hal itu membuat aura jengkel.

"Mbok ima sudah menceritakan padaku bahwa kamu sudah mulai kerja di kantor kamu lagi"

"Iya, emang kenapa?" Tanya aura datar

"Santai bumil, oh kandungan kamu bagaimana? Sehat?" Ucap Rahmat spontan. Karena perkataan Rahmat barusan, aura menoleh kearah Rahmat dan menatapnya tajam.

Aura berdiri lalu berjalan keluar rumah untuk berangkat kekantor, lebih baik dirinya sarapan di kantor saja dari pada harus satu meja dengan rahmat yang sedikit tak sopan.

"Hei hei hei, biar aku yang antar kekantor" ucap Rahmat mengejar aura sampai ke teras rumah.

"Nggk usah saya bisa sendiri, satu lagi jangan pernah datang kesini lagi" ucap aura kemudian masuk kedalam mobilnya dan berbelok ke sisi kiri menghilang dari pandangan Rahmat yang masih menatapnya.

"Aku akan mendapatkanmu kembali, aku berjanji pada diriku sendiri" ucap Rahmat

______________________________________

"Kamu tidak perlu tau dimana aura berada sekarang, karena sebentar lagi aku akan menikahinya" ucap Rahmat dengan Memegang pipinya Yang memerah karena pukulan Haris.

"Nggak.. kamu fikir kamu bisa menikahinya, aku akan menemukannya" ucap Haris

Gadis Yang Kubeli (CEO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang