part 22

1K 12 0
                                    

Yuhuuuuu...
Mohon bantuannya biar aku tambah rajin aupdate mohon tinggalkan jejak ya dengan cara vote dan comen makasih...

Selamat berbuka puasa..

______________________________________

Malam hingga malam lagi haris tak henti-hentinya mencari aura yang pergi entah kemana meninggalkannya, berapa puluh orang suruhan haris yang diperintahkan mencari aura pun tak dapat menemukannya

"Apa yang kalian lakukan dalam seharian ini, saya bilang cari informasi tentang istri saya, barang siapa yang bisa menemukan istri saya akan saya beri uang 10 milyar" ucap haris pada beberapa orang suruhannya

"Baik pak, kami usahakan secepatnya kami akan menemukannya" ucapnya kemudian pergi meninggalkan Haris

Karena merasa cemas dengan Azzura yang sedari tadi menelponnya akhirnya haris memilih pulang terlebih dahulu karena mengingat azzura selalu cemas terhadapnya.

Sesampai di rumah haris tidak menemukan keberadaan azzura, haris berjalan menuju kamar Azzura dan menemukan azzura yang sedang memberikan perawatan pada wajahnya.

Azzura yang melihat keadaan haris Yang acak-acakan langsung berjalan ke arah haris

"Apa kakak baik-baik saja?"tanya azzura

"Seperti yang kau lihat" jawab haris singkat

Azzura sangat cemas dengan keadaan kakaknya, selama aura pergi meninggalkan haris dia jadi jarang makan terlihat lemas setiap hari, haris jadi jarang kekantor karena setiap hari selalu mencari aura yang pergi entah kemana.

"Apa kakak sudah makan?"

"Aku belum lapar, tidurlah jangan khawatir kakak, aku mohon padamu untuk sementara waktu mengurus perusahaan selama aku tidak masuk
Aku akan fokus mencari istri kakak"

"Baik kak, urusan kantor biar saya yang urus tapi kakak harus jaga kesehatan ya, aku nggk mau kakak sampai sakit, kalau kakak sakit siapa yang menjaga azzura" ucap azzura. Dan haris tersenyum

Haris melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar, kamar Yang begitu sunyi dan gelap, baru satu malam aura tidur di kamar ini tapi sekarang entah dia tidur dimana. Haris membuang kasar badannya keatas tempat tidur, seketika air matanya jatuh mengalir di sudut matanya.

"Kenapa kamu pergi dariku?, Aku sangat mencintai kamu aku nggak mau kamu pergi sayang, aku Mohon kembalilah rasanya hidupku sepi tampa kamu" guman haris menatap plavon kamarnya.

Haris bangun dan membuka semua lemari pakaian aura tapi tidak ada satupun baju yang tertinggal. Haris menjatuhkan pantatnya kelantai sambil menagis.

"Tuhan kenapa ini semua terjadi padaku, aku Sangat mencintai dia aku nggk mau dia pergi"

Tok..

Tok..

"Kak?"

Suara katukan pintu dan suara azzura menghentikan tangisannya dan berjalan membuka azzura

Azzura bisa melihat haris yang baru saja selesai menangis, kecemasan azzura pun bertambah, Sekarang haris bukanlah haris yang dia kenal.
Yang berbadan bagus rambut yang selalu rapi tapi sekarang tubuh haris mulai kurus.

"Kakak makan dulu, kakak bisa sakit kalau tidak makan" ucap azzura

"Kakak Masih kenyang"jawab haris singkat

"Kak sadar dong, sehari kakak belum makan kakak bisa sakit kalau nggk makan, kalau kakak sakit siapa yang akan menjaga azzura dan siapa Yang akan mencari aura, aku benci sikap kakak Sekarang" ucap azzura meninggikan suaranya dalam tangisnya dan berlari kembali kekamarnya meninggalkan haris Yang Masih mematung didepan pintu

"Maafkan kakak"

*
*
Disisi lain aura sedari tadi mencari posisi nyaman agar bisa tidur tapi tetap saja aura belum bisa menutup matanya, entah apa Yang terjadi aura juga tidak tau.

Aura meraih sesuatu di sampingnya dan memandangi foto Haris,

"Apa karena kamu aku nggk bisa tidur, apa karena kamu aku selalu gelisa, apa karena kamu aku menderi, entahlah aku tidak tau yang pasti aku sangat merindukanmu" aura meletakkan foto Haris tepat di dadanya dan memeluknya dengan erat.

Aura sangat kesal dengan dirinya sendiri karena belum juga tidur padahal jam sudah menunjukkan pukul 1 malam. Jujur aura tidak terbisa tidur Tampa Haris, sejak beberapa bulan ini dirinya selalu tidur memeluk haris tapi sekarang tidak ada haris di sampingnya.

Aura melangka turun kelantai dasar untuk meminum segelas air putih berharap dirinya bisa tidur walaupun Tampa Haris, aura menghentikan langkahnya ketika melihat foto kedua orang tuanya terpampang di ruang tamu.

"Mama papa, aura nggk bisa membohongi perasaan aura, aura cinta sama mas Haris aura ingin hidup bersama mas haris aura sayang sama mas Haris, tapi kenapa mas haris tega sama aura"

*

Disisi lain haris tak kalah ngelisahnya
Setelah mendapat omelan dari adiknya untuk makan akhirnya haris makan untuk menenangkan azzura dan sekarang haris mencoba untuk tidur tapi sepertinya matanya saat ini tidak berpihak padanya

Haris sangat gelisah sesekali haris mencoba memejamkan matanya agar bisa tidur tapi wajah aura selalu muncul dalam pikirannya.

Haris memeluk guling yang berada di sampingnya tapi wajah aura selalu muncul, yang dulu ketika tidur badan aura lah yang selalu haris jadikan sebagai guling untuk dipeluk dan hal itu membuat haris nyaman. Dan sekarang aura tidak ada disampingnya

"Aaahhh..... sial. Aku benar-benar nggk bisa tidur tampa aura, aku harus segera menemukannya"

Haris berjalan ke balkon kamar dan melihat banyaknya bintang Yang memancarkan cahaya seakan-akan mengejek suasana hati Haris, haris menatap kosong kearah bintang-bintang itu.

"Bintang tolong sampaikan rasa rinduku pada istriku, aku mohon aku sangat merindukan dia" ucap haris

Dengan segala air putih aura berjalan ke taman bunga yang terdapat di pekarangan rumahnya, aura menatap kosong kearah bunga mawar yang begitu cantik pandangannya teralihkan ketika melihat ada bintang Yang jatuh aura tersenyum dalam sedihnya saat melihat ada banyak bintang yang seakan menatapnya.

"Bintang aku merindukan suamiku, tolong jangan biarkan mas Haris bisa tidur malam ini, rasanya sangat tidak adil kalau mas haris Sampai tidur nyenyak malam ini" guman aura dan kembali masuk kedalam rumah mencoba untuk tidur.

Pukul 8 pagi mbok Ima mencoba membangun aura untuk sarapan, karena tak kunjung bangun mbok ima menepuk pundak aura.

Perlahan mata cantik itu mulai terbuka, tapi saat ini mata itu terlihat membesar dan merah, mungkin karena semala terus saja menangis

"Non aura baik-baik saja kan?" Tanya mbok ima dan aura hanya mengangguk.

"Sekarang non mandi lalu sarapan, sebentar lagi pak ferdi datang untuk bertemu dengan non aura, tadi pagi mbok menghubungi pak ferdi bahwa non sudah kembali" ucap mbok Ima

"Iya mbok, maksih"

______________________________________

"Apa kamu yakin akan mengurus perusahaan dengan kondisi kamu yang sedang hamil?" Ucap pak ferdi

"Iya pak saya juga akan merasa bosan ketika berdiam diri dirumah, dan saya janji pak saya nggk akan kerja terlalu lama mengingat saya sedang hamil, lagian kan ada bapak yang membantu saya"

"Baiklah, mulai besok kamu bisa datang kekantor, ada banyak perusahaan yang bekerja sama dengan kita" seru pak ferdi

"Pratama'group juga pak?"

"Iya, Pratama'group juga bekerjasama dengan perusahaan kita"

Gadis Yang Kubeli (CEO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang