part 8

2.1K 52 1
                                        

Jangan jadi pembaca gelap ya.. jangan lupa tekan bintang yang berada di sisi kiri paling bawah dan jangan lupa comen
*********

Haris mendapat kabar dari papanya bahwa Minggu depan orang tuanya akan terbang ke Indonesia, mendengar kabar itu haris merasa bahagia. Ia sudah lama tidak bertemu dengan kedua orang tuanya dan juga adik tersayangnya itu.

Seketika haris memukul jidatnya dengan tangannya, ada rasa khawatir yang tiba-tiba terlintas dalam pikirannya, bagaimana ia akan menghadapi banyaknya pertanyaan yang sering dilontarkan mamanya itu, pertanyaan tentang apakah haris sudah memiliki pacar lagi, kapan ia akan menikah, dan masih bayak pertanyaan yang menurutnya belum bisa ia jawab.

Tok tok

Suara ketukan pintu menyadarkannya dari lamunan panjangnya, ia menoleh ke arah pintu " masuk"

" Pak di luar ada seorang gadis yang ingin bertemu dengan bapak"

"Siapa?"

" Namanya Ririn"

" Suruh dia masuk"

Tak lama terlihat gadis cantik masuk dengan pakaian ketatnya, baju ketat tampa lengan dan rok mini sampai sebatas paha membuat haris merasa risih.

Ririn berjalan ke kursi kebesaran haris dan duduk di pangkuannya tangannya merabah dada Haris disana.

" Ngapain kamu kesini?" Tanya Haris kemudian berdiri menjauh dari Ririn

" Sayang aku kangen sama kamu, kamu pasti juga kangenkan sama aku?"

"Maaf Rin aku sibuk sekarang, kalau tidak ada hal yang penting yang ingin kamu sampaikan lebih baik kamu keluar sekarang"

Mendengar ucapan haris Ririn melangkah mendekat haris dan melingkarkan tangannya keleher Haris

" Aku minta maaf sama kamu, waktu itu aku khilaf, tapi sumpah aku benar-benar nggk pernah ada niatan yang serius buat selingkuhin kamu. Aku masih sayang sama kamu"

Haris tidak menanggapi ucapan ririn ia berjalan kearah meja dan menekan  tombol disana yang langsung terhubung dengan pos security " keruangan saya sekarang"

*******

Hari sudah mulau gelap lampu di jalan raya berkelap-kelip membuat suasana kota Jakarta tampak indah, Haris melajukan mobilnya menuju ke villa, satu jam sudah berlalu haris memarkirkan mobilnya di garasi dan berjalan masuk.

Haris melangkahkan kakinya dengan perlahan rambut yang acak-acakan, dasi yang longgar dan jas yang ia pegang, aura yang melihat haris mengerutkan keningnya, siapa pun yang melihatnya pasti akan tau kalau dia tidak baik-baik saja.

" Haris kamu kenapa?" Tanya aura tapi Haris tidak menanggapinya dan berjalan menaiki tangga menuju kekamarnya.

Haris masuk kedalam kamarnya ia membanting pintu dengan keras, ia berjalan ke depan cermin dan memukul cermin itu, hingga tampa darah segar mengalir dari jari-jari tangannya.

" Kenapa ririn? Kenapa kamu mengkhianati aku? Aku mencintai kamu, aku tulus sama kamu tapi apa balasan kamu kamu pergi dengan pria lain di belakang aku" haris berteriak air matanya sedari tadi jatuh tak henti-hentinya.

Haris juga manusia dia punya perasaan, apakah salah jika Haris menagis ketika hatinya terluka?. Haris dan Ririn sudah 5 tahun berpacaran tapi Ririn mengkhianatinya secara diam-diam dengan alasan haris terlalu sibuk dengan pekerjaannya.

Haris berjalan kearah rak buku yang tersusun disana,

Brukkkk....

Semua buku berhamburan dilantai, ia kemudian mengambil selembar foto, foto sosok wanita yang sangat ia cintai tapi wanita itu mengkhianatinya.

Gadis Yang Kubeli (CEO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang