part 15

1.6K 40 4
                                        

Yuhuuu siapa nih yang pada kangen kisah haris dan aura
Ceritanya pasti makin menarik nih
Jangan jadi pembaca gelap ya selalu tinggalkan jejak dengan cara vote dan comen..makasih

Happy reading..

______________________________________

Seorang gadis berumur 25 tahun mengendarai mobil mewahnya menuju villa keluarganya. Gadis itu memandangi seluruh jalan raya yang lumayan ramai, dia sangat merindukan tanah kelahirannya ini yaitu Indonesia, bagaimana tidak sudah 5 tahun melanjutkan pendidikan perguruan tinggi dan tinggal dinegara orang membuatnya lelah, karena orang tuanya yang selalu saja mengomel tentang dirinya yang ingin pulang ke Indonesia, kaca mata hitam bermerek menempel di hidung mungilnya itu serta rambut yang terurai cukup panjang membuat wanita berumur 25 tahun itu benar-benar segar. Ia memutar music  lalu bersenandung kecil sambil mengendarai mobilnya

"Akhirnya aku sampai di Indonesia, I love Indonesia ummaaccccc" teriak azzura Pratama bahagia

Setelah sampai di villa keluarganya azzura memarkirkan mobilnya  depan villa azzura sudah tidak sabar ingin masuk dan menemui kakak tercinta itu, Azzura turun dan menarik koper besarnya itu. " Kemana pak Janu dan Haris, kenapa mereka tidak membantuku" ketus azzura menarik koper berwarna pink melewati anak tangga, sesekali koper besarnya itu jatuh terbalik membuat dirinya ikut terbalik "benar-benar melelahkan".

Ting tong.

Bunyi bel terdengar ditelinga aura, aura yang sedang asik memasak didapur pun berjalan membuka pintu"kenapa dia cepat sekali pulang, baru 2 jam berangkat kekantor dan sudah pulang?" ucap aura lalu berjalan membuka pintu

"Apa ada yang ket-" ucap aura berhenti, aura ngerutkan keningnya heran dengan keberadaan gadis didepannya dengan koper yang sangat besar.

"Kenapa kau diam saja disitu? Cepat bantu aku membawa barang-barang ku ke kamar" ucap azzura. Dan aura segara membantu azzura naik ke kekamarnya.

Aura menarik koper besar  milik azzura, walaupun koper itu sangat berat tapi mau tidak mau aura harus membawanya menuju lantai atas.

"Di mana Haris?" Tanya azzura pada aura, aura hanya diam.

"Kenapa kau hanya diam, aku bertanya pada mu dimana Haris" tanya azzura lagi

"Di- dia lagi kekantor"jawab aura

Azzura membuang nafas kasarnya, dia sangat merindukan kakaknya itu "padahal aku sangat merindukan dia" ucap azzura kemudian membuang badannya ke kasur kesanganya.

Ada apa ini, perubaha di wajah aura berubah jadi memerah, air matanya sudah membendung di mata indahnya itu. Aura tidak bisa membayangkan hidupnya kedepan bagaimana, " mungkin ini pacar mas Haris, dan dia akan tinggal di villa ini juga, cepat atau lambat mas haris pasti akan membuangku" aura membatin

"Kenapa hanya diam disitu, tolong buatkan aku teh hangat" perintah azzura, aura hanya menunduk dan berjalan ke dapur.

Didapur aura duduk melantai dengan memeluk lututnya sendiri, dengan kehadiran gadis itu dirinya pasti akan dibuang, "mereka pasti akan selalu bermesraan di depanku, aku tidak sanggup untuk itu  khisss..khisss"

Azzura yang menuruni anak tangga satu persatu merasa heran, kenapa lama sekali membuat teh hangat,

"Kamu kenapa?" Tanya azzura menghampiri aura yang sedang menangis, azzura menusap punggung aura dengan lembut, membuat tanda tanya di mata aura menjadi-jadi"tampaknya dia baik" dengan cepat aura menghapus air matanya dengan punggung tangannya hingga tak tersisa lagi

"A-aku tidak apa-apa" jawab aura

"Apa haris selalu memarahimu? Katakan saja, kalau memang betul aku akan memukulnya balik" ucap azzura dengan senyum manis di wajahnya.

Aura memandangi wajah cantik milik azzura yang tersenyum manis kepadanya, lalu ia ikut tersenyum

"Siapa namamu?" Tanya azzura

"Nama saya aura"

"Nama saya azzura" ucap azzura menyodorkan tangannya dan dibalas aura.

"Sudah berapa lama kamu bekerja disini?" Tanya azzura lagi

"Sekitar 6 bulan" jawab aura

Azzura berdiri dan membantu aura ikut berdiri menyamainya

"Kamu tidak usah khawatir aku akan tinggal Disini, jadi haris tidak akan bisa memerahimu lagi" ucap azzura lalu kembali menuju kamarnya melupakan teh hangat yang ia minta tadi.

Aura berjalan menuju kamarnya dengan sedikit melamun, aura masih memikirkan dirinya kedepan, gadis itu tampaknya baik, tapi dirinya tetap saja tidak sanggup melihat suaminya bermesraan dengan perempuan lain.
Aura menghapus aira matanya kemudian berjalan cepat menuju kamarnya.

*****

Pukul 4 sore haris baru tiba dari kantornya, ia membuka pintu kamar dan menemukan aura sedang tidur, haris mendekati aura kemudian menyium sekilas jidat istrinya. Aura yang sadar sesuatu di jidatnya membuka mata dan rupanya haris baru pulang

"Mas sudah pulang" ucap aura kemudian bangun dari tidurnya membatu haris membukakan jas suaminya.

"Iya, aku sangat lelah hari ini" ucap haris meraih tubuh aura dan memeluknya dengan erat, seakan-akan ada energi baru ditubuh aura yang bisa menghilangkan rasa lelahnya.

" Mas di kamar sebelah ada perempuan, namanya azzura" Haris yang masih erat memeluk aura seketika melepaskan pelukannya

"Azzura?.. aku sangat merindukannya" ucap haris kemudian berlari ke kamar adiknya itu.

Aura kemudian terdiam sejenak dan mengikuti haris dari menuju kamar Azzura.

Haris membuka pintu kamar berwarna abu-abu basah itu dan bisa melihat adiknya yang Masih tidur memeluk bantal guling.

Seketika haris berlari dan memeluk azzura dengan erat membuat azzura seketika membuka matanya kaget.

"Astaga kau mengagetkanku" ketus azzura melempar bantal ke wajah kakaknya itu.

"Aku sangat..sangat merindukanmu" Haris terus saja memeluk adiknya itu dengan erat " apa kau tidak merindukanku?" Tanya haris

"Sudah pasti aku merindukanmu" jawab azzura. Kedua kakak beradik itu berpelukan melepas rasa rindu keduanya, Haris menitihkan air matanya sambil memeluk azzura, azzura yang merasakan bahwa kakaknya itu sedang menagis melepaskan pelukannya menatap kakaknya

"Heiii.. kenapa kau mengais?" Tanya azzura heran

"Bagaimana bisa aku tidak menangis aku merindukanmu, sudah 2 tahun kita tidak bertemu, dan hanya menatap lewat video call" jawab haris. Mendengar ucapan Haris azzura terawa keras " ternyata Superman ku sangat cengeng rupanya hahahah"

Aura sedari tadi berada didepan pintu hanya bisa menyaksikan perbincangan keduanya dan kembali menuju dapur untuk memasak.

Hati aura hancur melihat suaminya itu memeluk wanita lain, baru tadi haris memeluknya dengan kasih sayang dan sekarang pelukan itu  berpindah ke pacar baru Haris,  aura tidak bisa protes akan hal itu, sejak awal sebelum menikah dengan haris dia sudah berjanji untuk tidak menuntut hak apapun dan sekarang "benar-benar menyakitkan" gumamnya disela-sela kegiatannya

"Turunkan aku, cepat." Ucap azzura meronta-ronta agar segera diturunkan, haris menggendong adiknya itu menuju dapur karena azzura terus saja mengantuk dan mengantuk.

Haris mendudukan azzura di meja makan, azzura ingin berlari kekamarnya dan langsung dicekal oleh Haris

"Aku masih ngantuk, aku akan kembali 2 jam kemudian oke"

" Tidak. Kamu harus makan, sudah lama kamu tidak memakan makanan Indonesia bukan?  kamu pasti sangat rindu, lihat di depanmu ada apa?"

Azzura menatap semua makanan lezat didepannya, betapa dia rindu dengan makanan tanah kelahirannya itu, azzura langsung melahap semua makanan yang ada didepannya tampa berhenti, haris hanya menggelengkan kepalanya kemudian menatap kembali ke arah aura yang hanya diam sedari tadi

" Aura.. kenalkan dia azzura adi-"

"Aku sudah berkenalan dengannya tadi", ucap aura memotong ucapan haris

Gadis Yang Kubeli (CEO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang