part 16

1.3K 34 0
                                    

Bertemu lagi dengan kisah aura dan Haris. Dengan kehadiran azzura adik haris bagaimana ya..kisah selanjutnya?

Malam-malam begini enaknya minum apa ya.. sambil baca kisah aura dan Haris?

______________________________________

Aura melangka masuk kamarnya  dengan lesu tidak ada tanda-tanda kehidupan rasanya, ia segera membersihkan tubuhnya agar merasa baikan, setelah selesai dengan ritual mandinya aura duduk sofa kamar yang berhadapan langsung dengan cermin. Aura mulai memberikan perawatan pada wajahnya yang Masih murung dengan keberadaan azzura. "Sekarang mereka pasti bermesra-mesraan di kamar sebelah, hati aku sakit, apa salah jika aku ingin memiliki suamiku seutuhnya Tampa ada wanita lain?" Guman aura dan memilih untuk tidur

*******

Haris Masih sibuk mengacak-acak berkasnya ada banyak berkas yang harus Haris periksa malam ini, dan kemungkinan membuatnya akan kembali lembur, ada banyak anak cabang perusahaan papanya yang dia pegang belum lagi perusahaan pusat. Haris adalah pebisnis yang hebat ada banyak karyawan di setiap cabang maupun pusat kantornya, tapi haris selalu menghendel berkas-berkas yang penting.

Tak lama pintu ruangan kerjanya terbuka, tampak azzura yang berjalan mendekatinya. "Apa kakak sedang sibuk" tanya azzura, dan langsung mendapat tatapan tajam dari kakaknya itu. "Ya..sangat"

"Bagaimana kabar mama dan papa disana? Mereka baik-baik saja kan?" Tanya haris pada azzura sambil mengobrak-abrik berkasnya

"Alhamdulillah mereka sehat, papa dan mama sangat merindukanmu" ucap azzura. Kemudian haris menatap ke arah adiknya.

"Aku juga sangat merindukan mereka, aku rindu Omelan mama dulu ketika aku sering menjahilimu dan bahkan setiap aku keluyuran membuat papa dan mama cemas"

"Bagaimana kalau kita video call"

"Tumben pintar kamu"

Haris meraih handphone miliknya yang tak jauh darinya dan kemudian memulai penggilannya

"Hallo ma" sapa Haris

"Hallo sayang, bagaimana adik mu dia tidak merepotkanmu kan?"

"Sedikit merepotkan ma"ucap haris dan langsung mendapat cubitan di pinggangnya.

"Ma..papa mana?" Tanya haris

"Ada disamping mama"

"Haris.. papa mengizinkan azzura pulang ke Indonesia agar dia bisa membantumu mengurus perusahaan di sana, papa tau kamu pasti kewalahan mengurusnya"

"Tidak masalah pa, papa dan mama kapan pulang ke Indonesia, keberangkatan papa dan mama sering tertunda, haris kangen papa dan mama".  Ucap haris pada orang tuanya

"Minggu lalu kami memang sudah pesan tiket pulang ke Indonesia, tapi ternyata ada masalah di sini jadi kami belum bisa pulang, dan ingat.. jaga adikmu dengan baik, jangan biarkan dia keluyuran malam"

"Siap pa, saya akan menjaganya dengan baik, jika dia tidak mau mendengarkanku saya akan memarahinya" ucap haris

"Sudah dulu ya sayang.. besok mama dan papa akan menelpon kalian lagi"

Panggilan telponpun terputus, haris menatap ke arah azzura dengan tatapan tajam membuat azzura mengerutkan keningnya

"Kamu dengarkan apa kata papa, kamu harus membantuku mengurus perusahaan di sini, buat apa kamu kulliah tinggi-tinggi kalau kamu hanya bersantai dirumah dan hanya nongkrong dengan teman-temanmu"ucap haris tegas

"Aku nggk mau. Buat apa aku kerja kalau aku punya kakak yang bisa memberikan aku uang puluhan juta dalam sebulan" ucap azzura. Haris melotot kearah adiknya itu memberikan tatapan tajam disana.

"Ingat..! Aku Yang memohon pada papa agar kamu bisa pulang ke Indonesia, terserah kamu kalau kamu mau kembali ke new York lagi."

Tampak azzura berfikir, membayang dirinya dibawa paksa ke new York membuatnya kesusahan bernafas, dirinya benar-benar bosan dinegara asing itu. Teman-temannya di sana sungguh tidak ada yang asik. Dia tidak mau tinggal disana lagi sungguh membosankan, azzura menghembuskan nafasnya kasar  huuuufff.." baiklah aku akan membantumu mengurus perusahaan Disini, tapi ingat..! hanya membantu jadi jangan serahkan semuanya padaku" ucap azzura terpaksa, lebih baik dia menuruti perkataan kakaknya itu dari pada harus kembali ke new York.

Pukul 10 malam aura mengedipkan matanya, aura melirik kesamping tapi tidak menemukan haris disana,aura menatap sekeliling kamarnya dengan tatapan kosong. Aura jadi teringat masa-masa dirinya tidur dengan suaminya di kamar ini tapi sekarang hanya kesepian yang aura dapatkan
"Mungkin mas haris lagi enak-enak dengan Azzura di samping" gumanny lalu menitihkan Air matanya.

Aura berjalan keluar kamar. Berada didalam kamarnya saja dirinya merasa sesak, sangat melelahkan.
Aura Hendak menuruni anak tangga menuju lantai satu tapi sebelum itu matanya kembali mentap kamar Azzura, dan melangkah naik.

Aura menatap kamar Azzura dengan tatapan kosong. Kemudian menempelkan teling kanannya kedaun pintu kamar Azzura "kenapa tidak terdengar suara apapun?".

Sementara dirinya sibuk menguping, aura mengerut keningnya ketika melihat ruangan kerja haris terbuka.

"Mas masih kerja?" Ucap aura ketika sudah berada di ruang kerja Haris

Haris menoleh ke sumber suara dan melihat aura berjalan mendekatinya
"Iya. Masih banyak pekerjaan yang tertunduh, kenapa belum tidur?"

Aura hanya diam, bagaimana dirinya bisa tidur? Menutup mata saja membuat dirinya teringat dengan suaminya yang sekamar dengan wanita lain.

"Mau kau buatin kopi?" ucap aura mengelus punggung haris dan haris pun hanya mengangguk.

Tak lama aura datang dengan segelas kopi di tanganny. lalu meletakkannya dia atas nakas yang tak jauh dari meja Haris.

"Mas.. tunggu!" Ucap aura ketika melihat salah satu berkas yang haris baca.

"Ada apa?" Tanya haris heran karena aura langsung meraih berkasnya dengan cepat

"Kenzo's crop?"

"Kamu tau tentang perusahaan itu?"tanya haris heran

Seketika air mata aura jatuh dengan derasnya, aura jadi teringat dengan orang tuanya yang sudah meninggal. Aura jadi kengen pada mereka.

Haris yang melihat aura mengais memeluknya dan menghapus air mata istrinya.

"Hei kamu kenapa?"

"Perusahaan ini milik papa saya" ucap aura membuat haris bingung

"Bagaimana mana bisa? Perusahaan ini cukup besar, bagaimana mungkin milik papamu"

"Dulu papa punya banyak perusahaan yang terdapat dibeberapa daerah bahkan ada yang sampai ke luar negri, tapi setelah papa dan mama meninggal semua aset dan perusahaan papa di wariskan padaku yang dipegang sementara oleh pamanku, karena aku waktu itu belum bisa menghendel semuanya, tapi ternyata pamanku mengambil semuanya dariku..khiss khisss" ucap aura panjang lebar dalam tangisnya

Haris mencoba mengingat sesuatu Yang pernah dia alami dulu"pamanmu yang pernah menjualmu padaku bukan?" Tanya haris, dan diangguk oleh aura.

"Ternyata kamu punya banyak perusahaan juga?, Tapi kenapa kamu tidak pernah mengatakan sebenarnya padaku?,"

"Aku Hanya tidak mau membahasnya lagi, Allah itu maha adil, semuanya akan baik-baik saja"

"Aura putri Kenzo,itu nama kamu bukan?"

"Iya itu nama aku, kata Kenzo's crop itu nama keluarga besar aku" ucap aura dan kembali memeluk suaminya

"Sebenarnya sangat mudah mengambilnya kembali, karena sudah pasti nama kamu yang tertulis di aset perusahaan papamu, pamanmu tidak akan bisa mengambilnya sebelum kamu bertanda tangan"

Tampa mereka sadari azzura menatap mereka didepan pintu, ada apa ini? Ada banyak tanda tanya di mata azzura, tidak mungkin seorang pembantu dan majikan berpelukan seperti itu " apa mereka memiliki hubungan?" Guman azzura dan kembali ke kamarnya

______________________________________

Gadis Yang Kubeli (CEO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang