ada apa dengan perasaanku?
-Arinaya Shauka.
************
Pembekalan materi serta latihan fisik seminggu belakangan ini di berikan Pembina Pramuka kepadaku dan Zean. Kita berdua tidak terlalu sering berbicara, hanya sekedar menukar isi pikiran saja pada saat di suruh berdiskusi.
"Rin," panggil Zean.
Aku terdiam sejenak, kemudian menoleh kearahnya. Ekspresiku masih sama, berusaha sejudes mungkin, Hahaha.
"Apa?!"
"Gak usah ngegas,"
Aku meliriknya sinis,"Terserah gue."
"Lo masih gamon sama gue?" tanya Zean dengan nada pelan.
Shit, batinku.
Harus jawab apa sekarang? Bisa - bisanya Zean dengan percaya diri sekali bertanya seperti itu. Bikin jantung jedag - jedug tau gak?
"Kata siapa? Enggak kok gue udah gak gamon lagi, jangan kepede'an." dustaku.
"Kan gue ganteng,"
Tengilnya masih sama ternyata, benar - benar menyebalkan!
"Najis lo,"
Tapi, emang ganteng sih.
"Lo sekarang banyak berubah, gak kaya dulu," ujarnya.
"Masalah buat lo, udah ya Zean. Gak usah sok akrab," balasku yang tidak senada dengan isi hatiku.
"Oke,"
********
Alecia melihat di balik tembok, pemandangan ketika Arin dan Zean tengah mengobrol. Ia menghentakkan kakinya kesal.
"Ini gak bisa di biarin, gue gak rela di giniin," kesalnya.
"Kalo di pikir - pikir, gue kan lebih cantik. Ah anjing!" kaget Alecia ketika Elva datang menepuk bahunya.
"Lagi liat apaan sih lo?" tanya Elva.
Alecia menatap kakak kelasnya itu,"Gak usah kepo lo."
"Dih, setan lo."
Lalu, Elva menatap apa yamg sekarang Alecia tatap.
"Oh, lo cemburu ya?" ledeknya.
"Menurut lo?"
"Gue kasih saran," Elva kemudian membisikkan sesuatu di telinga kanan Alecia.
Kemudian keduanya tersenyum miring.
*********
Selesai latihan PBB, pukul lima sore tiba - tiba turun hujan. Aku yang sudah di parkiran hendak menyalakan motorku tidak jadi. Tinggal beberapa motor di sini, dan aku mengenal salah satu motor itu, motor Zean.
Ah, aku jadi ingat di mana aku pernah menaiki motor itu. Menyelusuri jalanan setiap berangkat dan pulang sekolah, atau cuma sekedar jalan - jalan sore ataupun malam. Aku jadi merindukan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
For You, Ex! [END]
Teen Fiction[SEBAGIAN PART DI PRIVATE, FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA] JUDUL AWAL : Dear, Mantan! -Dari ku, untukmu- Maaf. Maaf untuk belum bisa melupakan perasaan ini. Maaf hingga kini aku masih mengharapkanmu kembali walau itu sangat mustahil terjadi...