For You, Ex! [END]

50. Nata

happy reading💝

****

Kegiatan festival Pramuka dan Basket baru saja di mulai. Tempat di adakannya festival ini adalah sekolahnya, SMA Taruna Bangsa. Di hadiri oleh beberapa sekolah yang berada di provinsi ini.  Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar sekolah juga organisasi Pramuka dan Klub Basket, dan untuk menambah pengalaman para pesertanya.

Festival ini hanya main-main saja. Beberapa stand makanan sudah berjejeran, aneka permainan sudah di mulai oleh para wasit.

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, dan selama tiga hari itu pula, Arin dan Zean sama sekali tak terpisahkan.

Saat mereka tanding Basket dengan anak Pramuka SMA Bhakti Cahaya, Arin terkena lemparan bola dari salah satu lawan mainnya. Gadis itu jatuh tersungkur ke tanah, sambil memegangi kepalanya.

"Kalo ngelempar yang bener dong, bangsat." tegur Zean yang hendak memicu pertikaian.

"Gue nggak sengaja sumpah, sorry..."

Zean itu mencengkeram baju cowok itu."Gak sengaja lo bilang?"

Melihat Zean yang sudah ancang-ancang memukul cowok tersebut membuat Arin langsung memberhentikannya.

"Zean udah ya, gue gapapa. Jangan ada perkelahian, please.." bisik Arin.

Akhirnya Zean mengangguk pasrah dan melanjutkan permainannya.

Semua berjalan dengan lancar, hingga permainan ini di menangkan oleh tim Zean. Cowok itu refleks memeluk gadis di sebelahnya.

"Kita menang,"

"Ze, lepas.."

Zean menetralkan napasnya lalu duduk di pinggir lapangan, cowok itu langsung di hampiri oleh Elva yang masih menyandang sebagai kekasihnya.

"Ini minum buat kamu,"

"Makasih."

Elva melirik Arin tak suka, menurutnya cewek itu benar-benar gatal. Sudah tau Zean pacarnya, kenapa masih mendekatinya?

Sangat menyebalkan!

"Nonton basket ke sana yuk? tim sekolah kita lagi tanding, tuh."

Zean menggeleng."Gue nggak bisa, masih ada acara, El."

"Ish, ayoo."

"Nanti gue nyusul."

Mendengar hal itu, Elva tersenyum senang. Gadis itu langsung mengecup pipi Zean dan melenggang pergi. Melihat itu semua, Arin hanya diam tak merespon apa-apa. Tapi seperti biasa, rasa aneh menjalari tubuhnya.

"Gue mau nonton Lingga tanding, Ze. Duluan ya,"

Zean menahan tangan Arin."Tunggu-tunggu, Lingga tanding? Dia nggak ikut tanding, Rin."

"Hah? Kok bisa?"

"Tanya aja sama timnya dia, udah lama banget Lingga mengundurkan diri dari Klub Basket. Tapi, gue gak tau alasannya apa."