59. Terungkap

206 41 35
                                    

VOTE DULU YUK SEBELUM MEMBACAA!

HAPPY READING.

***

Ujian Nasional telah di laksakan dengan lancar. Hari kelulusan tinggal seminggu lagi. Tak menyangka, waktu berjalan secepat ini. Melewati berbagai masalah yang pernah singgah di hidupnya, dari yang besar maupun kecil. Di warnai canda tawa, cinta, juga kasih sayang antar teman. Kini, rasanya tidak rela untuk meninggalkan sekolah ini.

Hari-hari terakhir bersekolah di sini, Arin kembali teringat dengan sosok Lingga. Cowok yang pernah hadir dalam hidupnya. Teman sekaligus pacar yang pernah menjadi sumber kebahagiaannya.

Manik matanya menatap lorong sekolah ini. Teringat kenangan manis yang pernah ia lewati bersama Lingga. Tak perlu di ceritakan, cukup di kenang saja. Rangkuman kenangan manis itu yang memenuhi pikirannya kini membuat sudut bibirnya terangkat.

"Gue jadi kangen lo, Lingga." ujarnya pelan.

Andai saja, Lingga bisa ikut berjuang sampai akhir, dan bisa lulus bersamanya. Mungkin, kehidupannya akan baik-baik saja. Andai, Lingga-lah yang pertama singgah di hatinya, maka Arin tidak akan pernah se-sakit ini mencintai Zean.

Seseorang menepuk bahunya pelan dari belakang, gadis itu berbalik badan.

"Flara, ngagetin aja lo." ujar Arin di akhiri helaan napas.

Flara tersenyum lebar menampikan deretan gigi rapihnya."Hehe, maaf."

"Iya, iya. Kenapa? Ada yang mau lo omongin?" tanya Arin menatap Flara.

"Minggu depan kita ada acara kayak party gitu, acaranya malam. Setelah hari kelulusan." jawab Flara menjelaskan.

"Terus?"

"Kan semacam promnight gitu, lo masa gak mikirin pake dress apa gitu?" tanya Flara greget dengan respon Arin yang terdengar tidak peduli dengan acara yang di adakan seminggu lagi.

Arin memutar bola matanya."Gue gak ikut, Fla. Di hari itu gue udah ke Jogja, buat persiapan kuliah di sana dan liburan sama sepupu gue di sana."

"Ya jangan dong, gue gak ada temennya nih kalo lo pergi. Btw, kok cepet banget ke sananya?" tanya Flara penasaran.

"Temen sekelas 'kan ada, Fla. Gue di sana sekalian healing." balasnya.

"Oh, gak nyesel nih? Gak ikut?" Flara bertanya lagi dan langsung mendapatkan gelengan dari Arin.

"Gak, buat apa? Oh iya, Fla. Gue mau minta tolong sama lo, jangan bilang-bilang ya kalo gue ke Jogja sama siapapun? Soalnya gue mau menetap di sana lumayan lama, dan gue pengen gak ada yang ganggu gitu." pinta Arin.

Flara berdehem pelan."Oke, tapi pas pengumuman kelulusan lo bakal dateng 'kan?"

"Ibu yang bakal dateng, gue udah di sana."

"Lah?! Lo nggak ikut? Terus semisal ijazah atau yang lainnya?"

"Gue bisa ambil di hari setelah semua alumni ambil."

Flara mengerutkan keningnya."Lo mau menghilang ya?"

"Ya gitu. Oh ya, gue ganti nomer. Nanti kalo ada nomer asing yang hubungin lo pasti gue, gue duluan." pamitnya.

For You, Ex! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang