56. Salah Sasaran

232 39 54
                                    

haloo! pakabs semua?

btw, kalian tau cerita ini darimana?

vote dulu yuk sebelum membaca!

happy reading guys💘

****

BRAK

Zean membanting pintu kelas Elva, untungnya kelas tersebut sepi hanya ada teman sebangku Elva--Karin. Cowok itu menatap tajam Elva yang kini tengah mengerjakan sebuah tugas bersama temannya.

Gadis itu tersentak kaget dengan kehadiran Zean tiba-tiba, ditambah melihat ekspresi cowok  itu yang sepertinya akan memarahinya.

"Lho Zean? Kenapa kesini? Lo kangen ya sama gu---" ujar Elva sengaja mencairkan suasana tetapi dengan cepat Zean memotongnya.

"Gak usah banyak bacot, lo 'kan yang nyebarin tentang status Arin kalau dia itu anak angkat?" tanya Zean.

Elva berdecih ketika mendengar nama gadis yang ia benci."Gak ada urusannya sama kita kali, lo ngapain sih peduli banget sama dia?"

"Itu jadi urusan gue, El. Lo punya masalah apa sih sama Arin? Gak seharusnya lo nyebarin kehidupan pribadinya dia ke semua orang." balas Zean kelewat kesal.

"Oh, lo pasti masih sayang 'kan sama cewek sialan itu?"

"Sekali lagi lo bilang dia sialan, gue tampar lo. Tinggal jawab apa susahnya? Kenapa lo lakuin itu El?" tanya Zean greget.

Elva tersenyum."Lo gak perlu tau. Yang penting gue bakal buat lo sayang sama gue secepatnya."

"Sebisa lo." cowok itu berjalan keluar tanpa merespon Elva yang berulang kali meneriaki namanya.

****

"Silahkan masuk, sayang." ujar Fita tersenyum ramah.

"Kak Naya!" teriak Chika kegirangan. Gadis kecil itu segera berhambur memeluk Arin yang sudah berjongkok menyamakan tingginya dengan Chika.

Chika memeluk erat-erat."Kangen banget sama Kak Naya."

Zean menatap kedua manusia yang sedang berpelukan itu berdecak iri sambil memutar bola matanya malas.

"Kamu kenapa Ze? Iri?" tanya Fita menggoda anak sulungnya.

"Enggak!" sanggahnya cepat.

"Mama mau ke ambil minuman dulu, ya."

Cowok itu berdehem singkat, lalu berjongkok mendekati dua orang yang tengah berpelukan.

"Chika, Abang boleh gabung gak?" tanya Zean begitu lembut.

Chika menatap tidak suka ke arah Abangnya."Gak, gak boleh! Kak Naya cuma buat aku."

"Sialan," umpatnya dalam hati.

"Chika, kita main slime yuk? Tadi Kak Naya beli ini buat kamu." Arin membuka paperbag yang berisi slime yang bernagai bentuk dan ukuran, memperlihatkannya kepada Chika.

Chiks menatap takjub,"Wah! Makasih Kak Naya!"

"Ini ada gliter-nya."

"Ayo Kak! Kita main."

"Ayo!" seru Arin tersenyum ceria.

For You, Ex! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang