For You, Ex! [END]

35. Sekamar Sama Mantan?!

°alo guys! aku update lagii

**********

Setelah merasa mereka sudah tidak berdaya, dia membawa gadis itu ke tempat yang lebih aman.

Cowok itu membuka maskernya, membuat Arin membelalak kaget.

"Z--zean?"

Cowok itu menyugar rambutnya.

"Lo nggak papa kan, Rin?" tanya Zean.

"Lo sendiri?" Arin melihat sudut bibir Zean terluka, serta di bagian bawah matanya lebam - lebam.

"Lo ngapain malem-malem di sini? Bahaya tau nggak," Zean malah tak memperdulikan pertanyaan Arin, dia malah memakaikan helm di kepala Arin.

"Sudut bibir lo berdarah, Ze."

"Gue nggak papa, lo nggak usah khawatirin gue," dengan percaya diri tinggi, Zean mengatakan itu.

Arin memutar bola matanya malas."Makasi udah nolongin gue, gue nggak tau gimana nasib gue kalo nggak ada lo di sini. Maaf juga, udah bikin lo luka - luka."

"Santai, jawab pertanyaan gue. Lo ngapain di sini?" ulang Zean.

Arin bingung menjawabnya, apa harus jujur saja?

"Gue jalan sama Lingga, tapi nggak tau sekarang di mana," tutur Arin.

"Lingga ninggalin lo gitu aja? Nggak ngabarin sama sekali?" tanya Zean.

Arin menggeleng."Gue udah coba buat chat dia, tapi nggak di bales."

"Bajingan," umpat Zean kesal.

"Yaudah, naik. Gue yang anter lo pulang."

Beruntung sekali Arin, masih ada Zean yang menolongnya.

*********

Setibanya di rumah Arin, Arin langsung turun dari motor Zean sembari melepas helm milik Zean.

"Gue pulang,"

"Eh, masuk dulu. Gue obatin luka lo, nanti bisa infeksi." cegah Arin.

"Gue nggak enak sama lo,"

"Ih, ini sebagai ucapan terima kasih gue karena lo udah tolongin gue. Masuk dulu ya?" pinta Arin.

"Iya deh, tan. Terserah lo."

Arin mendelik."Apa tadi? 'tan'?"

"Iya, mantan." Zean melepas helmnya."mantan kesayangan," bisiknya tepat di telinga Arin.

Arin langsung menimpuk kepala Zean dengan tasnya.

"Sakit, Rin. Aww--ssh, lo tega bener."

"Makanya, kalo ngomong jangan aneh - aneh!"

"Bawel lo, tan."

"Lo panggil gue kaya gitu lagi, gue gampar lo." ancam Arin benar - benar kesal.