Siapin hati kalian yaa!
Absen yokk!! Kalian asalnya darimana? Terus, tau cerita darimana?
Vote dulu sebelum membacaaa.
SO, HAPPY READING.
***
"Arin lo gak usah sedih ya, nanti cantiknya pudar." hibur Arvan.
"Buaya banget mulut lo," sahut Amir.
Arin hanya tersenyum tipis."Kalin mending masuk ke kelas aja, makasih ya."
"Kita akan bantuin lo ngungkapin kalo lo bukan yang ngeracunin adiknya Zean." tutur Arvan.
Amir mengangguk setuju."Bener, mba Arin. Gue sama Arvan bakal cari buktinya. Biar si yayan nyesel,"
Kening Arin mengkerut."Ha? Yayan siapa?"
"Zean, Rin. Kalo Zean marah-marah ke lo bilang aja ke kita berdua, biar gue kasih pelajaran."
"Iyaa, makasih yaa."
Arvan mengajak Amir untuk bergegas pergi. Saat perjalanan menuju ke kelas, cowok itu berbincang sedikit pada temannya.
"Bego banget sumpah si Zean." rutuk Arvan mengingat kebodohan Zean yang selalu menyimpulkan masalahnya secara langsung kemarin tanpa mendengar penjelasan dari Arin.
"Ho'oh, gue mah percaya sama Arin. Dia gak mungkin banget ngeracunin adiknya Zean, secarakan mereka akrab." timpal Amir.
Arvan memberhentikan langkahnya."Kemungkinan pelakunya adalah Elva, pacarnya tuh bocah. Dia ada di rumahnya Zean waktu itu 'kan?"
"Yap, gue juga mikir gitu. Cewek itu kan manipulatif banget,"
"Tapi kita gak boleh nuduh tanpa bukti, kita harus cari buktinya." usulnya.
"Setuju. Pasti di rumah Zean ada cctv 'kan? Mending kita cek di sana."
"Oke, pulang sekolah kita ke rumah Zean."
Seorang gadis yang menguping pembicaraan mereka berdua menghentakkan kakinya kesal. Kedua tangannya terkepal kuat.
"Sial, gue harus ke sana terlebih dahulu sebelum mereka." ujarnya sambil tersenyum miring."lo harus dibenci Zean, Arin."
****
Saat berbalik badan, Elva dikejutkan dengan keberadaan Arin yang kini menatapnya penuh selidik.
"Jadi lo fitnah gue?" tanya Arin penuh penekanan.
Elva melempar tatapan remeh pada Arin.
"Lo ngomong apa sih?"
Arin menggelengkan kepalanya."Salah gue ke lo apa sih?! Kenapa lo jahat banget ke gue?"
"Gak nyadar? Lo itu orang yang paling gak sadar diri di dunia. Udah gue bilang berkali-kali, jauhin Zean, dia pacar gue. Lo budek atau gimana?" tanya Elva kesal.
"Masalahnya sama gue 'kan? Please, El. Jangan ngelibatin orang lain, apalagi nyawanya!"
"Gue gak peduli, rencana gue juga berantakan gara-gara lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
For You, Ex! [END]
Novela Juvenil[SEBAGIAN PART DI PRIVATE, FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA] JUDUL AWAL : Dear, Mantan! -Dari ku, untukmu- Maaf. Maaf untuk belum bisa melupakan perasaan ini. Maaf hingga kini aku masih mengharapkanmu kembali walau itu sangat mustahil terjadi...