********
Lingga memberanikan diri untuk berbicara dengan Arin tentang hubungannya. Cowok itu memberhentikan motornya di sebuah taman kota yang terbilang sepi.
"Lo mau ngapain? Anter gue pulang." ujar Arin dengan nada yang tidak bersahabat
"Kita harus ngobrol. Lurusin semuanya." kata Lingga lembut.
"Gue mau pulang."
"Sebentar aja, please.."
"Ck, kalo lo nggak mau anterin gue pulang. Gue mau naik taksi." final Arin.
Lingga langsung menahan gadis itu dengan cekalan yang begitu kuat membuat gadis itu meringis.
"Lepas."
"Rin, lo kenapa sih? Ada apa? Kenapa lo diemin gue dari pagi, hah?" tanya Lingga menaikkan oktaf suaranya.
"Lo juga kenapa ninggalin gue semalem sendirian hah?!" balas Arin tak mau kalah.
"Gak usah ngalihin pembicaraan."
"Gak mau jawab 'kan? Gue juga nggak mau jawab pertanyaan lo." kesal Arin.
Lingga memijit pangkal hidungnya."Oke, gue cerita. Soal semalem gue minta maaf banget sama lo---"
"Langsung intinya, nggak usah bertele-tele."
"Gue ke rumah Nata, dia butuh gue."
Arin menatap Lingga tidak percaya, dia berdecih sinis.
"Lo pikir, semalem gue nggak butuh lo gitu? Andai aja hp gue nggak mati, gue bisa minta tolong temen gue buat jemput gue. Lo nggak tau 'kan? Gue hampir di lecehin sama preman-preman di sana, untung gue bisa ngelawan. Tapi, tetep aja gue kewalahan ngadepin mereka. Lo nggak tau kan?" teriak Arin tepat di hadapan Lingga.
Lingga terkejut mendengar penuturan gadis yang berada di hadapannya.
"Terus lo nggak papa'kan?" tanya Lingga.
"Gak usah sok khawatir, bukannya lo lebih khawatir sama Nata ya?" kekeh Arin.
"Rin, maksud lo apa sih? Kenapa lo nuduh gue gitu?"
"Gue mau pulang,"
Lingga menarik tas Arin dari belakang.
"Belum selesai." desis Lingga.
"Jawab pertanyaan gue, kenapa tadi pagi Zean udah ada di rumah lo?" tanya Lingga.
"Gak penting."
"Lo ada hubungan apa sama dia?"
"Oh, sekarang lo nuduh gue gitu? Gue nggak ada hubungan lagi sama dia, kenapa? Nggak percaya?"
Lingga menghela napas."Kenapa dia ada di rumah lo sepagi itu?"
"Asal lo tau, Zean yang nolongin gue semalem. Dia nginep di rumah gue malam itu, puas?"
"Rin, sorry. Gue bener-bener nggak tau apa-apa."
"Udah kan? Gue mau pulang,"
KAMU SEDANG MEMBACA
For You, Ex! [END]
Teen Fiction[SEBAGIAN PART DI PRIVATE, FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA] JUDUL AWAL : Dear, Mantan! -Dari ku, untukmu- Maaf. Maaf untuk belum bisa melupakan perasaan ini. Maaf hingga kini aku masih mengharapkanmu kembali walau itu sangat mustahil terjadi...