Part 37 Putus Asa

2K 170 31
                                    

"Terkadang tidak semuanya yang diinginkan bisa tercapai."

"Lo mau ngerahasiain keberadaan Nesya?" tanya Rafael

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo mau ngerahasiain keberadaan Nesya?" tanya Rafael.

"Iya, ini permintaan Nesya." jawab Arvin.

Arvin dan Rafael sekarang ini sedang berada di sebuah cafe yang terletak di sebelah apartemen Arvin.

"Gue kayaknya bakal bawa Nesya pindah ke apartemen lain. Biar nggak ada yang tau keberadaan Nesya."

Arvin berpikir mungkin Nesya ingin sendiri.

2 hari kemudian.

Arvin membawa Nesya ke sebuah apartemen yang baru di belinya.

"Kita kemana?" tanya Nesya yang berada di luar apartemen.

"Nanti aja tanya, ikuti aja gue dulu." Arvin menggenggam tangan Nesya erat.

Arvin dan Nesya sekarang ini telah sampai di dalam apartemen yang dibeli Arvin.

"Kita ngapain disini, Vin?" tanya Nesya.

"Lo mulai sekarang tinggal disini dan gue juga udah nyari asisten rumah tangga yang bakal bantuin ngurus lo."

"Lo mau kemana?" tanya Nesya. Nesya berpikir apakah Arvin akan meninggalkannya?

"Gue nggak kemana-mana. Gue tinggal di apartemen sebelah apartemen lo. Kalau lo butuh gue, telpon aja gue bakal datang."

"Makasih," ucap Nesya tersenyum tipis. Dia bersyukur Arvin tidak meninggalkannya.

Arvin lalu membawa Nesya duduk di sofa.

Nesya melihat sekeliling apartemen milik Arvin, apartemen ini sangat indah, dekorasinya menabjukan. Apakah karena ini orangtuanya menikahinya dengan Arvin, apakah karena Arvin sekaya ini?

"Ini serius apartemen lo?" tanya Nesya memastikan.

"Iya, lihat aja sertifikatnya." Arvin menyerahkan sertifikat apartemen yang ada di atas meja di depan Nesya.

Nesya melihat sertifikat itu. Nesya lalu membaca sertifikat tersebut, ada nama Arvin yang tertera disana. Nesya kepo berapa uang yang dikeluarkan oleh Arvin untuk apartemen semewah ini.

"Berapa harga apartemen ini?" tanya Nesya kepo.

"Nggak usah tanya, gue nggak jual nih apartemen."

"Bukan, gue nggak mau beli apartemen ini tapi cuman kepo sama harganya."

"Nggak usah kepo-kepo."

"Pelit banget sih ngasih info." ucap Nesya cemberut.

"Dring... dring...." handphone Arvin berdering.

"Gue ngangkat telpon dulu," Arvin minta izin kepada Nesya.

"Oke,"

Arvin lalu pergi keluar apartemen Nesya.

Shine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang