Part 15 Camping

21K 1.8K 164
                                    

Jangan lupa tekan VOTE dan komen.
Makasih 🌷🌷🌷

Ayolah jangan segan berkomentar itu, kamu cuman ngetik aja hehehe 😅😅😅

"Hati ini tidak bisa dipaksakan untuk menyukai seseorang."

Hari ini adalah hari Sabtu yaitu hari diadakan kegiatan camping SMA Nusa Kencana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini adalah hari Sabtu yaitu hari diadakan kegiatan camping SMA Nusa Kencana. Para siswa dan siswi telah berkumpul di lapangan SMA Nusa Kencana. Mereka mendengarkan pengarahan dari seorang guru yang membimbing perkemahan SMA Nusa Kencana. Guru itu kemudian memberikan arahan agar mereka memasuki mobil sesuai dengan pembagian kelompok.

Nesya berjalan ke arah mobil nomor satu. Dia kemudian mencari tempat duduk yang diinginkan. Nesya melihat Aqilla di tempat duduk nomor 4 dari belakang, dia kemudian mendekati Aqilla.

"Qil, gue duduk dekat lo ya." pinta Nesya.

"Enggak boleh, gue mau duduk dekat cowok kelas lain. Tau-tau nanti gue bisa dapat jodoh." ucap Aqilla tersenyum.

"Lo gitu banget sama sahabat lo,"

"Udah, udah, lo sana pergi Sya."

"Ahh lo nyebelin Qil," Nesya cemberut, dia lalu pergi dan duduk di bangku yang kosong.

Nesya melihat Alvaro memasuki mobil tersebut, dia berharap agar Alva duduk di dekatnya. Alva kemudian berjalan ke arah Nesya. Nesya kemudian mencoba untuk memanggil Alvaro.

"Al," ucap Nesya terputus karena melihat Alva duduk di dekat seorang perempuan.

Nesya melihat perempuan yang duduk di dekat Alva. Nesya rasanya pernah melihat perempuan tersebut. Ternyata perempuan itu adalah perempuan yang di tolong oleh Alvaro dahulu. Nesya memutarkan bola matanya kesal karena Alvaro lebih memilih duduk di dekat perempuan biasa itu.

Nesya mencari tau siapa perempuan tersebut dari orang suruhannya. Nama perempuan itu adalah Naila, dia berasal dari keluarga yang biasa. Dari info yang Nesya dapatkan Naila tidak mempunyai orang tua lagi. Ibunya telah meninggal dan ayahnya tidak pernah diketahui keberadaannya sekarang. Tetapi kenapa Alvaro lebih memilih duduk di dekat cewek itu daripada di dekatnya, Nesya tidak mengerti dengan pola pikir Alvaro.

Tiba-tiba seseorang duduk di dekatnya. Nesya kemudian mengarahkan pandangannya kepada orang tersebut. Ternyata dia adalah Arvin.

"Lo kok duduk disini sih?" tanya Nesya.

"Emangnya kenapa?"

"Nggak boleh, gue mau duduk sendiri. Sana lo pergi." Nesya mengusir Arvin.

"Gue nggak mau. Kalau lo nggak mau duduk sama gue, lo aja yang pergi."

Nesya kemudian berdiri dan melihat bangku yang kosong tetapi dia tidak menemukannya. Dia lalu duduk kembali.

"Nggak jadi pergi?" tanya Arvin tersenyum sinis.

Shine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang