"Terimakasih atas cinta, harapan, dan doa yang tulus."
"Nesya," ucap orang tersebut.
"Eh Mama," ucap Nesya melihat mamanya Arvin.
Nesya kemudian bersalaman dengan ibu mertuanya tersebut.
"Arvin nya ada sayang?" tanya Clarissa.
"Ada Ma, ayo masuk Ma." Nesya mempersilahkan ibu mertuanya masuk.
Clarissa kemudian masuk ke dalam apartemen Arvin dan Nesya. Dia lalu duduk di ruang tamu.
"Arvin," ucap Clarissa menyapa anaknya tersebut.
"Ehh Mama ternyata,"
"Mama mau Nesya buatin teh?" tanya Nesya sopan.
"Kalau depan nyokap gue sopan banget lo," ucap Arvin tidak berdosa.
Nesya ingin mengumpat Arvin tetapi dia tidak ingin terlihat buruk di depan ibu mertua.
"Sabar Sya, sabar, kalau punya suami nggak ada akhlak emang kayak gitu." batin Nesya menguatkan dirinya.
"Jangan bicara kayak gitu sama Nesya, Vin." ucap Clarissa menasehati anaknya.
"Hmm,"
"Nesya pergi dulu ya Ma," Nesya pamit ke dapur.
"Buatin gue juga," ucap Arvin.
"Oke,"
Beberapa menit kemudian Nesya telah selesai membuatkan teh untuk ibu mertua dan suaminya.
"Ini Ma," ucap Nesya tersenyum memberikan teh tersebut kepada Clarissa.
"Makasih sayang,"
"Ini Vin," Nesya menyerahkan teh tersebut kepada Arvin.
"Ini nggak lo kasih Betadine kan?" tanya Arvin memastikan. Dia tidak mau nyawanya terancam lagi.
"Betadine?" tanya Clarissa tidak mengerti.
"Iya Ma, Nesya ngasih Betadine kumur buat Arvin minum." ucap Arvin.
Clarissa makin tidak mengerti dengan kata-kata Arvin.
"Enggak kok Ma, jadi dulu Nesya buat larutan Betadine kumur karena sariawan Ma. Ternyata malah diminum Arvin." ucap Nesya bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shine
Teen FictionHappy reading ✨✨✨ Cerita ini tentang pernikahan kontrak antara sepasang remaja. Apakah mereka akan bisa melewatinya sampai akhir? Atau apakah mereka akan terjebak ke dalam perasaan masing-masing? Tetap stay sama cerita ini ✨✨✨ Baca aja dulu, tau-tau...