Jangan lupa tekan vote (tombol bintang ⭐ di sudut kiri bawah).
Selamat hari Raya Idul Fitri.
Mohon maaf lahir dan batin.Nesya sekarang ini sedang duduk di sebuah restoran terkenal menunggu seseorang. Nesya melihat jam yang melingkar indah di pergelangan tangannya menunjukkan pukul 02.00 siang.
"Yaa ampun lama banget sih," Nesya mengomel tidak jelas.
Walaupun Nesya baru menunggu selama 5 menit tetapi rasanya sudah seperti 5 jam saja. Jangan salahkan Nesya yang tidak sabar tetapi salahkan orang-orang yang tidak tepat waktu itu.
Lalu seseorang pria pun datang dan duduk di depan Nesya.
"Lo tau nggak, lo udah telat 5 menit." ucap Nesya to the point kepada cowok yang merunduk tersebut.
Nesya lalu mengamati wajah pria di depannya ini. Wajah putih, rahang tegas, hidung mancung, dan jangan lupakan matanya yang indah seperti pangeran berkuda putih di cerita dongeng.
"Maaf," ucap cowok itu masih ngos-ngosan mengambil napasnya yang hilang.
Kekesalan Nesya luntur karena melihat ketampanan pria tersebut.
"Iya, nggak apa-apa kok." ucap Nesya tersenyum manis.
Cowok tersebut lalu menatap Nesya.
"Lo," ucap cowok tersebut terkejut menatap Nesya.
"Apa?" tanya Nesya tidak mengerti dengan tatapan terkejut itu.
"Lo kan cewek gila yang nangis-nangis waktu hujan itu kan?"
"Maksud lo?" Nesya yang tidak mengerti dengan ucapan cowok di depannya ini.
"Lo nggak ingat gue?" tanya cowok tersebut.
"Kita baru pertama ketemu kan?" tanya Nesya.
"Gue yang ngasih lo payung waktu di pesta kemaren."
"Nangis? Payung? Ya ampun jangan-jangan kejadiannya waktu gue di tolak sama Alva." batin Nesya lalu menepuk dahinya reflek.
"Ya Tuhan, apa coba salah gue? Kenapa gue bisa dijodohin sama cewek gila kayak gini?" ucap pemuda di depan Nesya.
"Apa? Gila? Gue masih waras, lo aja yang gila. Pakai ngatain anak orang sembarangan." Nesya yang tidak terima dikatakan gila oleh pemuda di depannya.
Nesya tidak terima dikatakan gila, masa orang rangking 1 paralel di jurusan IPS SMA Nusa Kencana ini dikatakan gila. Palingan cowok-cowok yang akan tergila-gila oleh kecantikan Nesya.
Nesya menyesal karena sudah berpikiran bahwa pemuda di depannya ini seperti pangeran, nyatanya pemuda ini seperti devil.
"Terus lo sebut diri lo apa? Karena nangis malam-malam waktu hujan di pesta orang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Shine
أدب المراهقينHappy reading ✨✨✨ Cerita ini tentang pernikahan kontrak antara sepasang remaja. Apakah mereka akan bisa melewatinya sampai akhir? Atau apakah mereka akan terjebak ke dalam perasaan masing-masing? Tetap stay sama cerita ini ✨✨✨ Baca aja dulu, tau-tau...