Part 17 Penolong

19.2K 1.7K 254
                                    

Fighting yang udah mulai sekolah 🔥

"Kamu tidak akan tau siapa yang akan menolongmu pada masa depan. Jadi jangan terlalu jahat kepada orang lain agar kamu tidak menyesal."

Di tempat Arvin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di tempat Arvin.
Arvin merasakan ada sesuatu yang aneh, pikirannya dari tadi selalu memikirkan gadis yang berstatus sebagai istrinya tersebut. Arvin merasa bahwa Nesya tidak dalam keadaan baik-baik saja.

Arvin melihat seorang gadis berlari menuju posko guru. Bukankah gadis itu pasangan Nesya? Arvin lalu berjalan mendekati gadis tersebut.

"Pak tolong teman saya, dia jatuh di lobang dalam hutan." ucap Naila panik.

Arvin mendengarkan perkataan gadis tersebut, dia lalu berlari menuju hutan untuk mencari Nesya. Pikirannya sangat kacau sekarang ini, dia tau bahwa hutan sangat berbahaya untuk Nesya. Dia terus menelusuri hutan untuk menemukan istirnya tersebut.

"Nesya," teriak Arvin di dalam hutan.

Di tempat Nesya.

"Tolongin gue," Nesya masih berteriak memohon pertolongan dari seseorang.

"Hiks... hiks... tolong gue," Nesya tidak bisa menahan air mata dan rasa takutnya.

Nesya mendengarkan suara yang mendekatinya. Apakah itu anjing hutan yang ingin memakan Nesya atau hewan liar lainnya?

Wajah Nesya sudah dibanjiri oleh air mata ketakutan, dia tidak mau mati sia-sia di dalam hutan ini.

Nesya melihat cahaya menyinari tempatnya.

"Tolong gue," ucap Nesya meminta tolong kepada orang tersebut.

"Nesya?" tanya orang tersebut.

Orang tersebut menyinari tempat disekitar Nesya, Nesya melihat orang tersebut. Dia adalah Gino.

"Gino, please tolongin gue." Nesya memohon kepada Gino.

"Iya Sya, lo tenang dulu. Gue akan nolong lo." ucap Gino khawatir dengan keadaan perempuan yang disukainya tersebut.

Gino lalu memasuki lobang tersebut dan membantu Nesya keluar. Mereka sekarang ini sudah keluar dari lobang tersebut.

"Gue takut banget," Nesya memeluk Gino karena takut.

"Lo jangan takut, gue ada didekat lo Sya." Gino membalas pelukan Nesya.

Hati Gino sakit melihat keadaan Nesya, mata Nesya sudah sangat sembab mungkin karena menangis.

"Ayo kita pergi." Gino mengajak Nesya meninggalkan hutan.

Nesya kemudian melangkahkan kakinya untuk keluar dari tempat itu.

"Aaa," rintihan Nesya merasakan kakinya yang sakit.

"Gue nggak bisa jalan No, kaki gue terkilir." ucap Nesya.

Shine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang