Jangan lupa tekan tombol vote (bintang di sudut kiri bawah ⭐) dan komentarnya
Makasih 🌷🌷🌷Aku nggak suka ya kalian jadi silent Readers :)
"Jika bahasa adalah alat komunikasi untuk menciptakan perasaan dan pikiran maka cinta adalah alat komunikasi untuk menyatakan perasaanku kepadamu."
"Kalian berdua lagi ngapain?" tanya seseorang yang datang tiba-tiba.Orang tersebut adalah Aqilla.
"Ka.. kami lagi..." ucap Nesya terbata.
"Kami lagi kenalan," ucap Arvin malas melihat Nesya terbata-bata.
"Oo gitu," ucap Aqilla.
"Nama lo siapa?" tanya Arvin.
"Nama gue Aqilla, sahabatnya Nesya."
"Nama gue Arvin," ucap Arvin menjabat tangan Aqilla.
"Gue duluan," Arvin pamit kepada Aqilla dan Nesya.
"Iya," ucap Aqilla tersenyum.
Aqilla lalu duduk di hadapan Nesya.
"Demi apa tangan gue dipegang cogan, Sya?" tanya Aqilla antusias karena berjabat tangan dengan Arvin.
Aqilla begitu terhura bisa kenalan dengan Arvin, cogan baru SMA Nusa Kencana.
"Lo kok bisa kenalan sama dia?" tanya Aqilla penasaran. Aqilla masih ingat bahwa Nesya tidak tertarik dengan Arvin.
"Dia tadi ngajak gue kenalan,"
"Demi apa?" tanya Aqilla heboh.
"Demi cinta gue sama Alva," Nesya menjawab asal.
Aqilla memutarkan bola matanya malas dengan jawaban Nesya, kapan gadis itu tidak membicarakan Alavaro. Setiap hari Nesya pasti selalu menyebut nama Alva, Alva, dan Alva sehingga Aqilla sudah enek dengan nama sepupunya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shine
Teen FictionHappy reading ✨✨✨ Cerita ini tentang pernikahan kontrak antara sepasang remaja. Apakah mereka akan bisa melewatinya sampai akhir? Atau apakah mereka akan terjebak ke dalam perasaan masing-masing? Tetap stay sama cerita ini ✨✨✨ Baca aja dulu, tau-tau...