Part 23 Ice cream

18K 1.6K 490
                                    

"Secara etimologis kemerdekaan berasal dari kata merdeka yang berarti bebas; berdiri sendiri dan atau tidak bergantung pada orang atau pihak tertentu. Dengan demikian, kemerdekaan sendiri berarti keadaan bebas (tidak terjajah lagi) dan tidak tergantung kepada orang atau pihak tertentu."

Selamat hari kemerdekaan Republik Indonesia ke 75

Arvin mengarahkan matanya ke toko es krim yang ingin didatangi oleh Nesya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arvin mengarahkan matanya ke toko es krim yang ingin didatangi oleh Nesya. Arvin melihat seorang yang dikenalnya, orang tersebut adalah Alvaro. Pria itu tampak bersama seorang perempuan. Arvin lalu menatap perempuan tersebut, ternyata perempuan tersebut adalah Naila.

"Sya, kita ke toko pakaian dulu. Gue mau beli baju." Arvin menarik tangan Nesya untuk pergi dari sana.

"Tapi gue mau beli ice cream," ucap Nesya menghentikan Arvin.

Nesya tidak menyadari bahwa Alvaro dan Naila ada di toko es krim tersebut.

"Nanti kita beli, kalau perlu sama tokonya sekalian." Arvin membawa Nesya pergi.

Arvin tau bahwa Nesya akan sedih apabila melihat Alvaro berduaan dengan Naila. Arvin terkadang memperhatikan sorot mata sedih ketika Nesya berbicara dengan Alvaro, dia tidak tau kenapa hatinya ikutan sedih ketika melihat wajah sedih perempuan yang berstatus sebagai istrinya tersebut.

Nesya dan Arvin sekarang telah sampai di toko pakaian. Sebenarnya Arvin tidak tau harus membeli apa, dia hanya ingin agar Nesya tidak melihat Alvaro.

"Lo mau beli baju apa?" tanya Nesya.

"Nggak ada,"

"Tapi kata lo tadi mau beli baju Bambang."

"Gue mau beliin lo baju,"

"Tumben lo baik," Nesya memicingkan matanya curiga.

"Jangan-jangan lo ngerusak baju gue?" 

Pensil alis Nesya dijadikan alat tulis untuk membuat tugas matematika, mungkin baju Nesya dijadikan alas kaki oleh Arvin.

"Gue nggak ada ngerusak baju lo. Lo Suudzon mulu sama gue."

"Jadi kenapa lo baik banget hari ini?" tanya Nesya.

"Gue baik salah, jahat juga salah, cewek itu maunya apa sih?"

"Lo nggak usah nanyain maunya cewek karena lo nggak bakalan ngerti."

"Terserah lo Sya, ayo kita pergi." Arvin menggenggam tangan Nesya ke sebuah toko pakaian.

Mereka sekarang ini telah sampai di sebuah toko pakaian yang ada di mall tersebut. Arvin menemani Nesya memilih baju yang akan dipilihnya.

"Ini bagus nggak buat gue?" tanya Nesya memperlihatkan dress pendek di atas lutut kepada Arvin.

"Itu pendek banget, gue nggak suka."

Shine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang