Part 12 Rumah Mertua

22.3K 1.7K 118
                                    

Jangan lupa tekan tombol vote (bintang di sudut kiri bawah ⭐) dan komentarnya
Makasih

"Jangan membuat semua orang terus mengikuti perintahmu karena mereka bukan bonekamu."

Dengerin lagu Keke bukan boneka yaaaa biar memahami quote ini

Dengerin lagu Keke bukan boneka yaaaa biar memahami quote ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ra... Rafael." ucap Nesya.

"Lo kenapa kayak orang ketakutan aja?" tanya Rafael penasaran melihat mimik wajah Nesya.

"Hmm bukan apa-apa," Nesya mencoba menyakinkan Rafael.

"Nes, tadi Arvin ninggalin bukunya, tolong kasihin ini ke Arvin ya." Rafael memberikan buku catatan Arvin.

"Oke," Nesya menerima buku catatan Arvin.

"Gue pergi dulu," Rafael lalu meninggalkan Nesya.

Nesya kemudian pergi ke parkiran. Setelah sampai di parkiran, dia lalu melangkahkan kakinya menuju mobilnya. Dia lalu membuka pintu mobil itu dan menjalankannya menuju apartemennya.

Di apartemen.
Nesya melihat Arvin tengah duduk di sofa sambil memakan ice cream. Nesya ingin menjahili suaminya sebentar.

"Arvin," teriak Nesya mengejutkan Arvin dari belakang.

Ice cream yang di pegang oleh Arvin hampir jatuh karena ulah Nesya.

"Lo bisa nggak sih sehari nggak cari gara-gara sama gue?" tanya Arvin.

"Enggak," ucap Nesya bodo amat.

"Kayaknya ice creamnya manis, bagi dong." ucap Nesya.

"Sana lo ambil di kulkas," ucap Arvin.

"Ambilin dong, gue capek baru pulang sekolah, Vin."

"Lo pikir cuman lo yang sekolah?" tanya Arvin.

Nesya memutarkan matanya malas, dia lalu menuju kulkas untuk mengambil ice cream cornetto rasa coklat. Setelah itu dia duduk di dekat Arvin.

"Ini buku lo," Nesya memberikan buku catatan Arvin sambil memakan ice creamnya.

"Dari mana lo dapat?" tanya Arvin.

"Dari Rafael," ucap Nesya yang sibuk memakan ice creamnya.

"Lo kenal Rafael?"

"Iya, gue kemaren cari tau namanya untuk jaga-jaga. Karena ada seseorang yang ember, bilang gue istrinya." Nesya menyindir Arvin.

"Cewek itu kalau dendam dibawa sampai mati ya." Arvin balik menyindir Nesya.

"Iya, itu tau lo." Nesya tidak mau kalah dengan Arvin.

"Nes, sekarang kan hari Sabtu. Mama gue minta kita ke rumah untuk nginap." Arvin mengajak Nesya.

"Hmm, gimana ya." Nesya mencoba berpikir.

Shine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang