3. Kemeja Putih Yang Basah

11.4K 706 125
                                    

Alisa berjalan gontai, menyusuri jalanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alisa berjalan gontai, menyusuri jalanan. Ia hanya berjalan tanpa tujuan dibawah gerimis yang sudah mengguyurnya, selama 15 menit yang lalu.

Di kepalanya ia terus memikirkan apakah ia melakukan kesalahan, dengan menolak permintaan Jefri? Apa ia salah karena lebih mementingkan ulang tahun Reina, dari pada menemani Jefri yang hampir setiap hari ia lakukan? Kenapa Jefri begitu murka kepadanya? Haruskah Alisa menghubungi Jefri, dan mengatakan ia akan datang menemaninya di acara kantornya besok? Lalu bagaiman dengan janji yang sudah ia buat dengan Reina?

Ditengah langkahnya Alisa menyadari sebuah mobil putih berhenti didepannya, Alisa pun ikut berhenti. Mata Alisa memperhatikan siapa yang akan keluar dari mobil itu. Dan ia terkejut, setelah Dava yang keluar dari mobil putih itu.


Alisa mengigit bibir bawahnya, sembari menatap jendela mobil. Alisa merutuki dirinya sendiri, kenapa ia harus bertemu Dava dengan keadaannya yang seperti ini.

Alisa menggerutu dalam hati, dengan seluruh tubuhnya yang basah kuyup dan berjalan menyusuri jalan tol sembari menangis, di saat seperti itu kenapa ia harus bertemu Dava? Tanpa banyak bertanya, Dava langsung menumpanginya, begitu melihat kondisinya yang begitu menyedihkan.

Sejak di dalam mobil, belum ada yang bicara. Dava yang canggung mau memulai pembicaraan, dan Alisa yang terlalu malu dengan keadaannya.

Dava mengehentikan mobilnya di lampu merah, Dava teringat sesuatu. Ia meninggalkan jaketnya di jok belakang. Dengan segera Dava mengambilnya, dan menyerahkannya pada Alisa.

"Pakai ini, dingin kan?" melihat Alisa yang basah kuyup, sudah pasti Alisa kedinginan. Alasan lain yang membuat Dava ingin meminjamkan jaketnya adalah, kemeja Alisa yang berwarna putih, saat basah mengecap pakaian dalamnya begitu jelas. Hal itu cukup mengganggunya.

Alisa menerima jaket yang diberikan Dava, lalu memakainya. Dava melajukan mobilnya lagi, begitu lampu lalu lintas berwarna hijau.

"Jangan jalan kaki di jalan tol, bahaya" ujar Dava

"Hm?" Alisa terkejut dengan ucapan dava, "ohh iyaa" jawab Alisa salah tingkah. Ia semakin malu, dengan pernyataan Dava.

"Kenapa bisa ada disana, sih?"

Alisa terdiam beberapa saat, memikirkan jawaban yang tepat, tapi ia tidak kunjung mendapatkan alasannya. Teringat percakapan mereka beberapa hari lalu di kantin kantor, saat Alisa dengan bangganya memuji-muji Jefri di depan Dava, dan kalau ia mengatakan ia diturunkan oleh Jefri di jalan, Alisa seperti penipu yang percaya diri waktu itu.

"Berantem ya sama Jefri?" Dava yang tidak kunjung mendapat jawaban dari Alisa, ia pun menebak apa yang sedari tadi ada di kepalanya. "Parah banget sih Jefri, kalau sampek dia bener nurunin Lo di jalan tol kyak gitu. Malem-malem lagi, dia nggak mikirin apa, apa yang mungkin terjadi sama Lo"

"Nggak ada apa-apa kok," Alisa menjawab dengan tidak masuk akal. Sebagian orang jika melihat keadaannya, pasti tau ia sedang berbohong. "Gue nggak papa pleasee, jangan tanya tanya lagi ya," Alisa berusaha memberi penjelasan baik-baik, kepada Dava.

LOCKED (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang