8. Plester Dinosaurus

8.1K 539 195
                                    

TRIGGER WARNING!
21+
Explisit content

Disclaimer: buat kalian yang masih di bawah umur, boleh skip part ini, karena ini bukan bacaan kalian. Atau kalian bisa mulai baca di pertengahan part, setelah tanda
*******


"Lepas semua baju kamu!" Perintah Jefri dingin.

Alisa terperangah, ia menatap Jefri penuh iba.

"LEPASS!!" Bentak Jefri, sembari matanya berkaca-kaca. Jefri menahan untuk tidak menangis, ia juga sama sakitnya dengan Alisa. Hanya saja, Jefri tidak mau terlihat lemah di depan Alisa.

Alisa yang ketakutan setengah mati, segera menanggalkan rok spannya, disusul kemejanya. Kini, Ia hanya mengenakan pakaian dalamnya, saja.

Jefri menyalakan shower kamar mandinya yang berada di atas Alisa tepat. Volume air yang deras, membuat Alisa seketika Basah kuyup. Alisa mengambil nafas dengan rakus, dibawah guyuran air yang deras. Alisa kesusahan bernafas, dibawah air, tapi ia tetap tidak berani beranjak, dari sana. Ia takut Jefri semakin marah, dan menyakitinya lebih dari ini.

Jefri medekati Alisa, dengan langkah yang membuat Alisa menciut. Jefri meletakkan tangannya disisi kepala Alisa. Sekarang ia ikut basah dengan Alisa. Ia memandangi Alisa yang tidak berani menatapnya. Alisa hanya menunduk sambil terisak. Jefri mengangkat dagu Alisa dengan tangannya, mengelus pipi mulus Alisa. Menatap mata Alisa, yang basah.

"Maafin aku, please. aku cinta sama kamu Jeff" Alisa tidak berhenti, meyakinkan jefri.

"Aku bilang lepas semuanya, Alisa" ujar Jefri dingin.

Ingin ini segera berakhir, Alisa segera membuka pengait bra yang ada dibelakang punggunya, dan melepaskannya. Kemudian ia membungkuk untuk melepaskan celana dalamnya, tapi belum selesai ia melepas celana dalamnya sepenuhnya, Jefri sudah mencengkram pipinya, mengangkatnya, dan menciumnya membabi buta.

Alisa mendongak sembari dicium Jefri. Ia berusaha menyenangkan Jefri, dengan membalas ciumannya, agresif. Tapi, tetap Jefri yang mendominasi, ciuman mereka. Alisa merasa sesak saat Jefri tidak kunjung menyudahi ciumannya, Alisa mendorong dada lebar Jefri, tapi hal itu tidak mempengaruhi Jefri. Jefri malah mengigit, bibir bawah Alisa sampai berdarah.

Setelah puas, Jefri baru melepas ciuman mereka. Darah dari bibir Alisa langsung tersapu, dengan air yang masih mengucur dari shower. "Udah ngapain aja Lo sama Dava?"

Alisa menggeleng cepat, "Aku nggak Sedekat itu sama Dava, jeff"

Jefri memutar tubuh Alisa dengan kasar, membuat Alisa sekarang berhadapan dengan dinding, Jefri memeluk Alisa dari belakang, sementar kedua tangan Alisa berpegangan dinding. Salah satu tangannya, meremas kuat payudara alisa, mencubit putingnya kasar, hingga membuat Alisa merintih, lirih.

Jefri menjambak rambut Alisa yang basah, membuat Alisa mendongak. "Jangan sok-sokan mau selingkuh deh, kalau bukan karena Gue, Lo cuma cewek berantakan, yang nggak punya apa-apa. Ngerti?"

Alisa menggertakkan giginya, mendengar ucapan Jefri, membuat Alisa ingin menampar mulutnya yang beracun. Alisa memang terbiasa dengan makian-makian Jefri yang menyayat hatinya, tapi Alisa tidak terbiasa dengan sakit hati yang ditimbulkan karena hinaan itu keluar, dari mulut pria yang ia cintai.

Walau ucapan jefri mengoyak harga dirinya, Alisa tetap menggangguk, menyetujui pernyataan Jefri. Alisa hanya ingin ini segera berakhir, tubuhnya tidak sanggup menahan kesakitan lagi.

Alisa merasakan kejantanan Jefri mengeras dibelakangnya. Jefri membuka resleting celananya, dan tanpa penetrasi, ia langsung melesakkan kejantanannya pada kewanitaan Alisa.

LOCKED (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang