Aku merasa jarak diantara kita semakin jauh, membuatku semakin susah menggapai mu.
*****
Addley dan Reyna berjalan di koridor sekolah para siswa berbisik-bisik sambil melihat ke arah mereka membuat Addley Risih oleh bisikan mereka.
Reyna yang melihat sahabatnya kembali menunduk segera merangkul Addley.
"Selama ada gue gak ada yang bisa nyentuh lo seujung kuku pun." Ucap Reyna yang seperti Pahlawan.
Addley tertawa pelan lalu mengangguk. "Makasih, Na."
"Nah gitu, kalo ketawa tambah cantik."
Addley tersenyum sambil menggelengkan kepalanya mendengar ucapan Reyna sampai matanya melihat Arsen yang memakai jaket parasut dan kacamatanya memandang lurus tepat beberapa langkah di depannya, Senyum Addley hilang seketika kembali menunduk.
Reyna menyadari perubahan Addley menatap ke depan melihat ke empat pria yang berjalan melawan arah menatapnya dengan tajam.
Seperti tidak saling kenal mereka hanya melewatinya dalam diam, Addley yang tidak menyapa Arsen dengan senyuman Khasnya.
"Sampah," Umpat Reyna tepat saat mereka berempat di sampingnya.
"Apa lo bilang?" Tanya Arsen yang masih mendengar umpatan Reyna.
"Sampah," Ucap Reyna sekali lagi sambil menatap tajam Arsen.
Arsen mengepalkan tangannya marah. "Jaga omongan lo, Kalo lo bukan cewek abis di tangan gue."
"Kenapa? Lo merasa kalo lo sampah?"
Addley menarik tangan Reyna agar menghentikan ucapannya pada Arsen karena mereka sedang di perhatikan Banyak orang.
"Reyna, ayo kita ke kelas."
"Lo ngatain gue sampah, apa gak salah ngomong? Bukannya seharusnya lo tahu kata itu di tunjukkin untuk siapa?" Ucap Arsen sambil melirik Addley yang memegang tangan Reyna, Addley yang mendengar itu hanya terdiam.
Reyna emosi mendengarnya hampir menonjok wajah Arsen jika Addley tidak menariknya pergi.
"Arsen Maafin aku ya," Ucap Addley sambil menunduk menarik tangan Reyna untuk pergi.
"Ngapain lo minta maaf sama Cowok yang sama sekali gak nolongin lo saat lo kesusahan! Dia malah pergi sama cewek lain! "
Addley terkejut mendengar perkataan Reyna tentang Arsen yang pergi bersama perempuan lain namun ia segera tepis perasaannya melihat sekelilingnya menjadi pusat perhatian semua orang yang haus akan gosip.
"Ayo Pergi Reyna."
Addley sama sekali tidak kembali menoleh ke Arsen saat berjalan menjauh dari Pria itu.
Arsen menatap punggung mungil Perempuan yang sudah menghilang dari pandangannya dengan perasaan yang campur aduk tangannya bahkan sudah terkepal kuat berusaha menahan perasaannya.
*****
Addley memfokuskan dirinya pada pelajaran ia harus fokus karena tinggal menghitung hari ia akan melaksanakan Ujian Nasional ia harus masuk Universitas, Melupakan sejenak tentang perasaannya yang lebih penting ia harus menata kembali hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Arsen...
Roman pour AdolescentsDear Arsen... Selamat ulang tahun ya, semoga kamu suka hadiah ini. Maaf jika hanya ini yang bisa aku berikan, karena aku tidak tahu apa yang Arsen inginkan saat ini. Dear Arsen... Maaf jika aku telah lancang masuk ke dalam hidupmu. Tapi, aku tida...