"Kurasa aku takut bahagia karena setiap aku merasakannya, sesuatu yang buruk selalu terjadi."
-Charles M Schulz-
Apa yang harus aku lakukan? Aku mulai takut bahagia, jika pada akhirnya akan kembali merasakan sakit yang sudah menjadi temanku.
- Addley Gabriel-
*****Addley mengikuti langkah Elisa entah apa yang di pikirannya membuatnya mengikuti Gadis yang selalu membuatnya Resah dan memiliki banyak pertanyaan ditujukan untuk Gadis itu dan Arsen.
Langkah Elisa terhenti tepat di taman Belakang sekolah membuat Addley pun ikut Berhenti masih menatap Punggung Elisa yang membelakangi nya.
Elisa membalikan tubuhnya melihat penampilan gadis di hadapannya yang sangat sederhana, Rambut pendek yang dikuncir berantakan, Cardigan berwarna Putih melapisi seragam, Kaos kaki yang selutut, sepatu berwarna putih sesuai aturan dan Tas berwarna putih juga. Elisa tersenyum miring sama sekali tidak ada yang menarik.
"Jadi lo Selingkuhan Gavin. "
Addley mengernyitkan keningnya yang mendengar kata 'Selingkuhan' sangat tidak enak di dengar olehnya.
"Maksudnya? "
Elisa tersenyum miring mengulurkan tangannya pada Addley. "Gue Elisa Calon tunangan Arsen Gavin Keane. "
Addley terkejut mendengar apa yang di dengarnya. Calon tunangan? Kenapa ia baru mendengarnya?
Elisa menarik kembali tangannya yang tidak di sambut Addley. "Gavin belum beritahu semua orang kalo gue Calon Tunangannya, Rencananya setelah lulus sekolah akan bertunangan dan setelah lulus Kuliah akan menikah, namun tidak tahu apa pernikahan itu akan di percepat atau tidak. "
Tenggorokan Addley terasa tercekat mendengar perkataan Elisa ia sama sekali tidak bisa berpikir tentang apapun saat ini.
"Kaget ya? Gue juga kaget, Gavin milih selingkuh sama perempuan kayak lo dan lebih parahnya lagi lo sama sekali bukan tandingan gue. "
Addley masih terdiam memandang Elisa dengan tatapan tidak percaya, Elisa semakin tersenyum melihat reaksi Addley.
Bagi Elisa, Addley bukan lah tandingannya, Baginya Addley adalah benalu dari hubungannya dengan Arsen yang harus ia singkirkan, Karena gadis di hadapannya ini juga membuat Gavin-nya berubah.
Lihatlah Reaksi Addley, semakin membuat Elisa senang karena dengan mudahnya menyingkirkan benalu itu.
"Kalo lo masih punya malu, gue harap lo bisa ngejauhin Gavin sebelum lo di Cap Selingkuhan, Gosip lo aja selama tiga tahun baru sedikit mereda jangan sampe gosip lo bertambah dan semakin membuat nama lo jelek. "
Elisa meninggalkan Addley yang masih terdiam tidak ingin berlama-lama bersama gadis itu.
Tubuh Addley bergetar karena emosi dalam dirinya, ia berusaha bernapas mengendalikan tubuh dan emosinya tetapi tidak bisa, tubuhnya melemas kebawah terjatuh dengan tatapan yang tidak percaya.
Addley tidak percaya ini semua, tidak percaya jika Arsen memiliki kekasih tetapi menjadikan ia pacar, semua ini sangat sulit untuk ia terima.
*****
Arsen tersenyum tipis melihat Keberadaan Addley dari jauh, entah sejak kapan ia bisa melihat Addley bahkan dari keramaian sekalipun.Mata Arsen kembali mengikuti setiap pergerakan Addley, ia merasa ada yang janggal dari Addley, kenapa Gadis itu tidak tersenyum menyapanya bahkan sampai berada di hadapannya pun Addley tidak tersenyum seperti biasa, tatapan gadis itu terlihat sangat kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Arsen...
Teen FictionDear Arsen... Selamat ulang tahun ya, semoga kamu suka hadiah ini. Maaf jika hanya ini yang bisa aku berikan, karena aku tidak tahu apa yang Arsen inginkan saat ini. Dear Arsen... Maaf jika aku telah lancang masuk ke dalam hidupmu. Tapi, aku tida...