22. Pertandingan

89 9 0
                                    

Aku tidak peduli dengan cahaya yang perlahan pergi, aku hanya takut esok menjadi sepi.


****
Addley menghempaskan Tubuhnya di atas kasur sambil memeluk boneka beruang Putih Besar, Senyum nya merekah indah. Kebahagiaan terpancar dari Addley.

Gadis berambut Coklat itu menatap Boneka Beruang putih di atasnya kembali tersenyum mengingat setiap kejadian Hari ini, Semua ini bagaikan Mimpi. Jika benar ini mimpi ia tidak ingin terbangun.

Addley bangun dari tidurnya menaruh Bonek Beruang Putih di samping kirinya.

"Kenapa Boneka ini mirip Arsen? "

Addley tertawa pelan pada ucapannya.

"Beruang Putih mulai sekarang aku akan kasih kamu nama Arvin, Arsen Gavin karena kamu mirip dengan Arsen. "

Addley kembali tertawa sambil memeluk boneka Arvin tidak peduli pipinya yang pegal karena tersenyum terus.

"Bolehkah aku berharap, bahwa semua ini akan terjadi selamanya? "Gumam Addley lalu perlahan menutup matanya masih dengan senyuman di bibir gadis itu.

*****
Arsen baru sampai di rumahnya setelah mengantar Addley Pulang, melirik ke samping melihat Adiknya Aubrey yang tertidur pulas sambil memeluk boneka Unicorn, Arsen tersenyum pelan lalu keluar dari mobil membuka pintu penumpang menggendong Aubrey yang masih terlelap dengan hati-hati.

Hari ini Pun Arsen bahagia melihat Senyum Adiknya dan Juga Addley, Gadis itu sangat Cantik dengan senyuman di bibir merah muda itu, untuk pertama kalinya Arsen melihat Senyum bahagia itu yang juga membuatnya ikut Bahagia berhasil membuat senyum indah itu hadir.

Arsen melangkah memasuki Rumahnya sambil menggendong Adiknya yang tertidur kemudian Berhenti melihat Seorang Gadis berambut Panjang berdiri beberapa langkah darinya.

Gadis itu membalikan Badannya Melihat Arsen yang terkejut, Bibir tebalnya membentuk Senyuman yang mampu membuat semua Pria bertekuk lutut mendekati Arsen lalu mencium Pipi Arsen.

"Kamu dari mana, By? "

*****

Sejak pagi sekolah sangat ramai dengan sorak sorai teriakan di hari Kamis ini karena sekolah mengadakan Class Meeting sebelum Ujian Nasional Kelas 12 yang akan diadakan 2 minggu lagi, Karena itu Sekolah mengundang lain yang menjadi musuh murid SMA Tunas Harapan yaitu SMA Garuda.

Mereka akan melakukan Pertandingan Futsal dan Basket untuk persahabatan dua sekolah yang selalu menjadi musuh namun para siswa menganggap itu untuk berduel siapa yang paling hebat.

Reyna sedang bersama Addley di kantin yang mendadak sangat Ramai karena ada murid SMA Garuda juga.

Addley dengan Antusias menceritakan semuanya pada Reyna tentang yang baru dialaminya tadi malam bersama Arsen dan Aubrey.

Reyna tersenyum bahagia mendengar antusias Addley menceritakan tentang Arsen padanya dan yang paling bahagia bagi Reyna adalah bisa melihat binar mata Addley lagi setelah sekian lamanya, Mungkin ia sudah tenang menyerahkan Addley kepada Arsen karena hanya dengan Pria itu Sabahatnya bisa menampilkan Raut wajah sumringah yang sudah lama menghilang.

Addley meminum Jus nya mengakhiri Ceritanya masih dengan senyum di bibir itu.

"Gue bahagia banget karena lo udah bisa senyum ceria begini, " Ucapan Reyna membuat Addley tersipu sedangkan Reyna tertawa melihat rona merah di pipi Addley.

"Oh iya, katanya hari ini Alumni bakal datang. Berarti Kak Dean sama kak Fahril datang dong. "

"Mungkin, " Addley menganggukan kepalanya ragu mengenai kedatangan mantan ketos dan waketos itu.

Dear, Arsen... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang