5. Tawuran

164 19 2
                                    

Kamu Seperti Hujan Datang membawa Kenyamanan, Pergi Meninggalkan Kesakitan.

****

Sudah 3 Hari Addley dan Arsen berpacaran Namun mereka berdua sama sekali tidak pernah terlihat Berduaan seperti pasangan Pada Umumnya, Bahkan Mereka Berdua tidak Saling Sapa saat berpapasan muka hanya Addley yang tersenyum Tipis Menyapa Arsen yang di Balas Tatapan Dingin.

Addley dengan Cemas melirik Jam Tangan Dipergelangan Kirinya, Hari ini dirinya akan bekerja Di Minimarket pukul 5 Sore, Karena Ia sudah Kelas Dua Belas di Wajibkan mengikuti pelajaran tambahan sepulang sekolah sampai sekarang pukul 4 Sore belum tanda-tanda untuk pulang.

Reyna yang sedari tadi merasa perasaan Addley yang Gelisah segera menoleh ke Addley Sambil menepuk Pundak Addley.

Addley terperanjat Kaget langsung menoleh pada Reyna Sambil menghela nafasnya lega.

"Kenapa?"

"Lo yang kenapa, Add? Dari tadi kok gelisah banget, Ada Apaan Sih? " Reyna mendengus kesal pada Addley.

"Sebentar lagi Aku harus Pergi ke Minimarket, Na. Jam 5 Aku harus udah sampai Sana, " Jawab Addley yang gelisah Sambil mengigit Jarinya.

Reyna menghembuskan Nafasnya. "Gue Izinin aja ya, Ke Bu Ratna " Usul Reyna.

Addley menggeleng. "Enggak, Reyna, Aku juga mau Ikut pelajaran Ini, Na. "

Baru Ingin membuka Mulutnya Reyna menoleh Ke Bu Ratna yang menyudahi kelas Hari ini, dengan Cepat Addley berlari sambil mengecek Jam di pergelangan Kirinya yang menunjukkan Pukul 16.30 WiB, Di perjalanan ia Kebelet Buang Air langsung Saja berlari menuju Toilet di Lantai bawah Dan kembali keluar Gerbang untuk Mencari Kendaraan Setelah Buang Air kecil dan Mengganti seragamnya menjadi Kaos polos Putih dan Celana Training Hitam, Rambutnya di kuncir Kuda.

🎶🎶🎶🎶

Arsen mengendong Tas Ranselnya di pundak kirinya berjalan santai menuju Parkiran dengan Tangan kanan yang di masukkan ke saku Celananya membuat semua mata para Perempuan menatap Berbinar pada Arsen yang memasang Wajah datar tanpa Ekspresi.

Teriakan histeris terdengar di sepanjang Koridor Sekolah seiring Arsen melangkah dengan tatapan Tajam yang mengintimidasi lawan bicaranya.

Langkah Arsen terhenti Saat merasa Ada yang berlari di belakangnya dengan penasaran ia menoleh ke belakang terlihat seorang Gadis memakai Kaos putih Polos dan Celana Training hitam dengan Rambut yang di kuncir kuda, peluh mengucur di Keningnya sedang berlari ke Arahnya.

Arsen membenarkan letak Tas di bahu kirinya berdiri Siap Menyambut Ucapan Gadis itu yaitu Addley, Semakin mendekat hampir saja Arsen ingin menghampiri Addley namun di buat Tercengang oleh perbuatan Addley yang melewatinya tanpa menoleh sama sekali atau menyapa. Catat Garis bawahi dan Tebalkan. Melewati Tanpa menoleh sama sekali atau Menyapa.

Arsen mengepalkan Tangannya tanpa Sadar, ia tidak suka di Abaikan oleh Addley, tapi... Tunggu. Tadi ia bilang apa? Tidak suka di abaikan oleh Addley ? Oh yang benar Saja.

Arsen menggelengkan Kepalanya mengusir Pemikiran itu semua beralih melihat ke mana Addley pergi, di sana ada Reyna yang menghadang jalan Addley menggunakan sepeda motor, Melihat perdebatan Singkat mereka sampai Reyna menarik tangan Addley membuat Addley pasrah dan menaiki sepeda motor Reyna.

Arsen mengernyitkan Keningnya lalu melangkah menuju motornya menaikinya baru ingin menjalankan Motornya terhenti karena Teriakan Leo dan Dimas.

"Mau kemana lo, Bro. "Sambar Leo menghadang Jalan Arsen.

Dear, Arsen... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang