32. Usai

212 21 0
                                    

Setelah hari dimana Addley berbicara dengan Arsen. Addley kembali menjalankan kehidupan barunya berusaha menghilangkan perasaannya pada Arsen untuk selamanya.

Tepat hari ini adalah Acara Promnight yang diadakan sekolah khusus untuk kelas 12 yang baru saja lulus.

Aula sekolah dihias sangat cantik dengan tema starry night, balon berwarna biru tua dan putih berserakan di lantai, langit-langit yang di gantung lampu hias berbentuk bintang, lalu ada photo booth yang sangat cantik sesuai tema di dekat pintu masuk. Semuanya terlihat sempurna dan cantik.

Addley memasuki Aula bersama Reyna, melihat dekorasi Aula yang sangat indah. Malam ini Addley sangat cantik dengan gaun off-shoulder berbahan satin yang berwarna Navy, rambut coklatnya tergerai indah dengan aksesoris bintang di helai rambutnya. Reyna juga terlihat cantik, dia memakai Gaun bertali spaghetti warna Navy yang pas dengan lekuk tubuhnya, rambutnya tergerai dengan tiara kecil di kepalanya.

Melihat Photo booth yang terlihat cantik, Reyna menarik Addley untuk berfoto bersama sebelum masuk kedalam Aula dan duduk di salah satu kursi yang tersedia.

Addley merasa sangat senang melihat Reyna yang antusias, mata coklat melihat sekeliling mencari seseorang yang sudah membuat hatinya resah sejak bertemu dengannya terakhir kali, tatapan Addley berhenti saat seorang pria berjas Hitam masuk kedalam Aula yang langsung jadi pusat perhatian setelah kedatangannya. Dia adalah Arsen.

Addley mengigit bibir bawahnya pelan sebelum mengalihkan pandangannya, memakan dessert yang dibawakan Reyna. Jantungnya berdebar kencang seiring dengan rasa sakit yang kembali menghantuinya, melihat Arsen membuat Addley kembali terdiam mengingat percakapan mereka terakhir kali.

Reyna yang sadar keterdiaman Addley karena kedatangan Arsen segera mengalihkan perhatian sahabatnya. "Add, Minggu depan lo jadi ke Amerika?"

Addley mendongak menatap Reyna sambil mengangguk dan tersenyum, memegang tangannya dengan lembut. "Iya, Aku ingin menghabiskan waktu yang selama ini terbuang bersama keluargaku"

"Ingat perkataan gue, lo udah jadi Addley yang baru dan jangan pernah kembali menjadi Addley yang lama, gue gak mau liat lo kembali terpuruk lagi"

Dengan Senyuman yang manis, Addley mengangguk. "Iya Reyna, aku janji sama kamu"

Mata Addley menunjukan ketulusannya tetapi menyimpan kebohongannya juga, dia tidak bisa mungkin tidak akan bisa melupakan Arsen, melupakan keberadaan pria yang menjadi cahaya dan menjadi salah satu sumber dari semua rasa sakitnya.

*****

Arsen memasuki Aula sekolah yang telah dihias sekian rupa, dia berjalan mendekati teman-temannya namun tanpa sadar matanya menangkap Seorang gadis cantik yang telah menjadi pemilik hatinya, dia terlihat cantik dan sangat bersinar diantara banyaknya orang di sekeliling.

Senyum kecil Arsen terbit di bibirnya merasakan jantungnya yang berdebar kencang karena melihat Addley dan hal itu juga yang membuatnya kembali merasakan sakit hati, dia kembali mengingat saat terakhir kali bertemu Addley di apartemennya, Kata-kata kemarahan sesaat yang dia ucapkan penuh penyesalan. Setelah hari itu dia merasakan rasa bersalah menggerogoti dirinya.

Nyatanya dia sangat mencintai Addley.

Arsen menghela napasnya sebelum kembali berjalan menuju teman-temannya.

****

Acara Prom night berlangsung dengan baik dan meriah, sambutan antusias siswa-siswi membuatnya semakin meriah. Berbagai penampilan dan game dimainkan dalam acara, tawa dan canda mereka semua menggema, sebagai bentuk kenangan terakhir mereka di masa SMA yang akan terus dikenang selamanya.

Dear, Arsen... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang