25. Sepenuhnya

128 15 0
                                    


****

Setelah pulang sekolah Arsen sama sekali tidak menunggu Addley untuk pulang bersama seperti akhir-akhir ini.

Alhasil Addley pulang bersama Reyna. Di jalan lampu merah ia tidak sengaja melihat mobil Arsen tepat di samping Reyna, matanya menyipit melihat seseorang berada di kursi penumpang samping Arsen.

Deg

Secara Refleks Addley meremas Roknya melihat Elisa yang membuka jendela mobil melambaikan tangan yang tertuju padanya.

"Addley? Addley lo kenapa? "

Addley menatap Reyna yang akan menoleh ke arah pandangnya segera ia membalikkan tubuh Reyna tidak ingin sahabatnya melihat Arsen yang sedang bersama Elisa.

"Kenapa? "

"Gak papa, udah lampu hijau. "

Addley menghela nafasnya lega karena Reyna tidak menoleh ke samping langsung berjalan lurus setelah lampu hijau.

Sepanjang perjalanan Addley meremas roknya merasa perasaan yang sulit ia artikan melihat secara langsung Arsen bersama dengan Elisa membuatnya semakin sakit sangat sulit untuk mengendalikan perasaannya.

*****

Reyna ternyata tidak langsung pulang melainkan membawa Addley pergi ke Mall yang masih menggunakan Seragam sekolah, Sejak tadi pulang Reyna selalu menarik Addley ke berbagai toko untuk berbelanja.

Sudah satu jam lebih berada di Mall Addley memilih mengistirahatkan tubuhnya di salah satu bangku panjang, meluruskan kakinya yang seperti mati rasa karena berjalan terus menerus, Reyna sedang memilih pakaian lagi di salah satu toko yang tidak jauh dari tempat duduk Addley.

Mata Bulat Addley terpaku pada toko barang elektronik lebih tepatnya pada salah satu benda kecil panjang yang terpajang di sana, kakinya tanpa sadar melangkah ke arah matanya memandang, melihat dari dekat membuat salah satu pegawai menghampiri Addley.

"Ada yang bisa saya bantu, Dek? "

Addley tersadar sambil mengusap lehernya tersenyum pada pegawai itu kemudian mengangguk.

"Saya mau lihat itu, " Addley menunjuk salah satu benda elektronik berbentuk kecil.

"Mp3 Player? "

Addley mengangguk pelan.

"Kalo begitu silahkan masuk, biar saya tunjukkan. "

Addley mengikuti langkah pegawai itu masuk kedalam toko lalu membiarkan pegawai mencari barang yang akan di tunjukkan padanya. Tak lama Pegawai itu berada di hadapan Addley sambil menaruh tiga model Mp3 player di hadapan Addley untuk memilih.

Addley masih melihat berbagai bentuk Mp3 player mulai dari berbentuk persegi, seperti remote AC dan yang tadi ia lihat berbentuk panjang. Addley segera menunjuk Mp3 berbentuk panjang karena ia tahu Arsen tidak menyukai hal-hal yang mencolok. Ya. Hadiah ini untuk Arsen.

"Tapi, apa ini bisa merekam suara? "

"Tentu saja bisa. "

"Warna apa yang adek inginkan? Merah, biru atau hitam? "

"Hitam, " Jawab cepat Addley sambil tersenyum.

Pegawai itu langsung mengambil Mp3 Player yang di tunjuk Addley dengan warna hitam lalu memberikan kotak persegi kepada Addley. Addley segera membayarnya dengan uang yang selama ini ia simpan.

Di sepanjang jalan Addley tersenyum bahagia melihat paper bag berlogo barang elektronik itu, ia harap Arsen akan menyukai hadiah yang ia berikan di hari ulang tahun pria itu.

Dear, Arsen... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang