Aku ingin Egois, tapi keadaan tidak menginginkan aku untuk egois.
****
Reyna berulang kali mendengus kesal karena tingkah Alan yang terus menerus menganggunya, Makhluk satu itu entah ada angin apa tiba-tiba datang saat Reyna sedang menenangkan Addley.
Sekarang Alan dengan tidak tahu malunya duduk di sofa menonton TV sambil memakan Cemilan di Toples dengan kaki yang naik ke atas Meja seolah Rumah ini adalah miliknya.
Sebelumnya kedatangan Addley di sambut baik oleh Ibu Reyna, Retha. Ia bahkan tidak segan menyuruh sahabat anaknya menginap disini jika ada masalah di rumah, Retha sudah mengetahui semua tentang Addley karena ia juga sudah melihat Addley sejak kecil hingga seperti sekarang menganggap Addley sebagai anaknya.
Tidak lama kedatangan Addley bel berbunyi dan datanglah Alan sang penganggu yang Reyna tidak mengerti kenapa Retha mempersilahkan Alan Masuk ke Rumah dan Ibunya pergi bekerja jadilah seperti sekarang Alan serasa berada di rumah sendiri di sini.
"Jangan ngeliatin gue begitu, nanti tambah suka sama gue loh, gue sih gak masalah nanti tinggal tanggung jawab, " Ucap Alan dengan entengnya pada Reyna.
"Bisa gak sih lo keluar dari rumah gue?" Reyna benar-benar sudah tidak kuat lagi menghadapi tingkah menyebalkan Alan.
"Bisa. Tapi gue udah pewe. "
"Udah lo ke kamar aja lagi, kasian Addley lo tinggal sendirian anggap aja gue satpam rumah lo. "
Reyna dengan kesal melemparkan bantal sofa pada Alan hingga cemilan yang ada di tangannya jatuh dengan kesal Reyna menaiki tangga menuju kamarnya.
Alan mengusap dadanya pelan. "Untung cinta. "
****
Reyna memasuki kamarnya melihat Addley yang sudah berganti pakaian duduk di kasur sambil memeluk bantal. bagi Reyna, Addley sangat cantik apalagi warna mata Addley dengan Rambut gadis itu sangat kontras berwarna Coklat, Senyuman Addley juga sangat Tulus, sikap Addley saat bersamanya sangat menyenangkan. Jika Reyna Pria ia akan jatuh Cinta pada Addley kesekian kalinya. Sampai sekarang Reyna heran Cewek sebaik Addley banyak sekali yang ingin menyakiti Addley, Reyna berharap Arsen tidak akan menyakiti sahabatnya.
"Kenapa? "
Reyna menggelengkan kepalanya masih kesal dengan kedatangan Alan lalu duduk di kasur samping Addley.
"Gue kesel aja sama Alan tiba-tiba dateng mana Mamah nyuruh dia disini jagain gue, padahal kan gue udah biasa sendiri apalagi ada lo. "
Addley tersenyum melihat Reyna yang cemberut padahal ia tahu Hati gadis itu senang.
"Kamu jangan bohongin perasaan kamu Reyna. Kamu senang kan ada Alan? " Addley memasang wajah menggoda kepada Reyna dan hanya Reyna yang bisa melihat ekspresi menyebalkan itu.
Pipi Reyna bersemu merah karena godaan Addley lalu kembali menggelengkan kepalanya.
"Jangan godain gue dulu, jadi gimana? Nyokap lo bukan nyokap kandung lo? "
Addley mengangguk pelan raut wajahnya kembali sedih tadi Addley sudah menjelaskan apa yang telah tadi ia alami kecuali perkataan Elisa padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Arsen...
Teen FictionDear Arsen... Selamat ulang tahun ya, semoga kamu suka hadiah ini. Maaf jika hanya ini yang bisa aku berikan, karena aku tidak tahu apa yang Arsen inginkan saat ini. Dear Arsen... Maaf jika aku telah lancang masuk ke dalam hidupmu. Tapi, aku tida...