Addley di kejutkan dengan kedatangan Arsen di depan Gerbang rumahnya yang tengah menyenderkan tubuh ke Mobil."Arsen... Kamu ngapain ke sini? "
Arsen menoleh ke Addley menatap Gadis di hadapannya yang sudah memakai seragam lengkap dengan Rompi dan dasi SMA Tunas Harapan sedangkan ia hanya menggunakan kemeja yang dibuka menunjukan kaos hitam yang di pakainya.
"Jemput."
Addley masih terdiam masih tidak percaya bahwa Arsen menjemputnya sama seperti semalam Arsen yang mengajaknya jalan-jalan.
"Mau gue tinggal? "
Addley langsung tersadar saat mendengar suara motor Arsen langsung mengambil helm yang di bawa Arsen dan menaiki motor dengan pelan.
Setelah memastikan Addley sudah di posisi nyaman, Arsen menjalankan motornya menuju sekolah.
****
Seluruh siswa SMA Tunas Harapan terkejut dengan kedatangan Arsen bersama Addley di mulai dari Parkiran sekolah sampai Koridor sekolah yang telah ramai.
Addley hanya menunduk tidak tahu harus berbuat apa saat ini. Sedangkan Arsen masih dengan santainya berjalan di samping Addley yang menunduk.
"Gavin! "
Arsen dan Addley sama-sama menoleh melihat Dimas yang berlari menghampiri Mereka berdua.
"Gawat pin! Gawat! "
"Ada apa? " Tanya Arsen yang menaikan alisnya melihat Dimas yang tergesa-gesa.
"Hari ini ada Razia seragam kelas 12! Gue gak bawa dasi sama Gesper, Lo bawa? "
Arsen mengumpat pelan tidak membawa atribut sekolah seperti jas sekolah, ikat pinggang dan dasi. "Terus yang lain gimana? "
"Pada kelabakan. "
Addley melihat Arsen yang gelisah segera ia membuka tas sekolahnya mengeluarkan dasi dari sana memberikan pada Arsen.
Pria itu mengernyit melihat dasi di tangan Addley.
"Arsen pake aja ini, aku punya dua dasi," Addley menaruh Dasi ke tangan Arsen kemudian berlari memasuki kelasnya.
"Enak ya, yang punya pacar gak perlu repot ini itu langsung di kasih, " Iri Dimas kepada Arsen yang diberikan dasi oleh Addley.
Tidak mempedulikan Dimas, Arsen berjalan ke kelasnya meninggalkan Dimas yang berteriak seperti di hutan.
"Mas Pin! Tunggu akuw! "
*****
Addley merasa tidak enak karena sejak datang bersama Arsen seperti seluruh mata memandangnya bahkan sampai masuk kelas, Teman sekelasnya berbisik-bisik.Suara bisikan itu semakin terdengar saat melihat Arsen Masuk kedalam kelas berjalan ke meja Addley.
"Pasangin."
"Ha? "
"Gak bisa. "
Arsen menyerahkan dasi yang di tangannya pada Addley membuat gadis itu mengerti bahwa pria di hadapannya tidak bisa memakai dasi.
Addley berdiri setelah mengambil dasi, kakinya berjinjit menyamakan Tingginya dengan Arsen agar lebih leluasa membuat simpul dasi. Arsen menurunkan tubuhnya merasa Addley berjinjit.
Wajah Arsen yang sangat dekat dengan Addley hampir membuat gadis itu pingsan karena jarak mereka sangat dekat.
Arsen memandangi wajah Addley yang bersemu, hidung Mungilnya, Mata bulatnya berwarna cokelat, bulu matanya yang lentik dan Bibir kecilnya yang berwarna Pink tanpa polesan warna, benar-benar sangat cantik gadis di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Arsen...
Teen FictionDear Arsen... Selamat ulang tahun ya, semoga kamu suka hadiah ini. Maaf jika hanya ini yang bisa aku berikan, karena aku tidak tahu apa yang Arsen inginkan saat ini. Dear Arsen... Maaf jika aku telah lancang masuk ke dalam hidupmu. Tapi, aku tida...