Meski sementara, Tapi aku bahagia bersama kamu walau sifatmu menjadi dingin.***
Alan, Leo dan Dimas berkumpul dirumah Arsen yang hanya Arsen dengan Sena adiknya."Woy, Cikinya dong bagi, Leo. "Kesal Dimas yang sedari tadi berusaha mengambil Ciki ditangan Leo.
"Gak mau, Ambil aja sendiri di pintu Makanan. "Ucap Leo yang menyembunyikan Cikinya.
Alan hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan kedua Sahabatnya yang UpNormal.
Arsen sedang sibuk dengan bermain Games mengasah otak di ponselnya.
Aubrey berjalan menghampiri Arsen dengan wajah mengantuknya.
"Kak Vin, Bley mau minum cucu." Rengek Aubrey yang duduk dipangkuan Arsen yang membuat Konsentrasi Arsen Pecah.
"Iya, Ikut Kak Vin yuk. "Arsen mengajak Aubrey untuk ke Dapur.
"Si Mas Gavin, Udah Cocok banget jadi Ayah Ya? "Celetuk Leo.
"Huu Mas Gavin, Membuat ku Terpesona, "Sahut Dimas sambil mengatupkan tangannya didepan dada seolah terpesona Oleh Arsen.
Alan menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Dimas dan Leo.
Arsen kembali ke Ruang setelah menidurkan Aubrey.
"Huuu, Kamu Hot Daddy banget, Mas Vin. "Ucap Dimas dengan suara seperti Cewek.
Arsen langsung menjitak kepala Dimas membuat Dimas meringis memanyunkan bibirnya "Kamu Jahat sama aku, Mas. Nanti malam tidak akan aku Kasih jatah, "
Arsen tidak mempedulikan Dimas.
"Guys! Gue punya ide, Kita kan boring nih disini, cuman lihatin pertengkaran suami istri Si Dimas sama Leo..."
Leo menyahut "Enggak, Ya! Amit-amit banget gue sama Dimas lo kata gue gay "
Alan Berdecak "Dengerin Dulu dong!" Kesal Alan, Leo Hanya menyengir tidak jelas.
"Kita Main Truth Or Dare Semuanya harus milih salah satu, kalo Truth Kalian harus jawab dengan sejujurnya, kalo Dare Kalian harus siap dengan semua tantangan kalo gak berarti kalian Cemen, "jelas Alan sambil mengacungkan Jempol terbalik.
"... Dan yang pasti ada hukumannya bagi yang gak jujur atau tidak ikutin perintah kita. "
Dimas mengetuk dagunya "Boleh juga, Deal gue. "
"Oke...Tunggu bentar ..."Alan mengeluarkan Pulpen dari kantong celananya, Alan selalu bawa pulpen kemanapun ia pergi, Saat ditanya pasti Alan akan menjawab 'Karena gue takutnya dijalan tiba-tiba ada Fans gue yang minta tanda tangan gak bawa pulpen, terus jadi gila kalo gak dapat tanda tangan gue, ' dan 'Supaya Gampang nulis nomor telepon cecan, '
Alan menaruh pulpennya di tengah meja lalu memutarnya sampai ... berhenti di Dimas.
"Lo pilih Jujur atau tantangan? "
"Jujur. "
"Siapa mantan Lo? "Pertanyaan terlontar dari bibir Leo.
Dimas mendelik kesal "Lo ngehina gue?"
"Dih marah. "Dengan santainya Leo mengatakan itu.
"Gak ada. "Ketus Dimas.
"Boong lo, dim. Lo punya kan Mantan, yang tiga jam, yang lo tembak terus tiga jam berikutnya cewek lo Minta Putus, Karena lo lebih mentingin si Birdy dibanding cewek lo, siapa ya namanya?"Sahut Alan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Arsen...
Fiksi RemajaDear Arsen... Selamat ulang tahun ya, semoga kamu suka hadiah ini. Maaf jika hanya ini yang bisa aku berikan, karena aku tidak tahu apa yang Arsen inginkan saat ini. Dear Arsen... Maaf jika aku telah lancang masuk ke dalam hidupmu. Tapi, aku tida...