Prolog

558 40 22
                                    

Seorang gadis kecil baru saja keluar dari sebuah minimarket dengan dua batang cokelat di tangannya. Ia mendekatkan dua cokelat itu ke pipinya lantas tersenyum bahagia.

"Mama pasti suka kalau aku beliin cokelat," gumamnya sembari membayangkan kebahagiaan yang terpancar dari wajah orang yang telah melahirkannya itu bila menerima cokelat darinya. Hari ini tanggal 22 Desember, tepatnya hari ibu nasional. Oleh karena itu, ia rela membuka celengan berbentuk gajahnya untuk membelikan mamanya sebuah cokelat. Sementara yang satunya lagi untuk dirinya sendiri.

Ia kembali melangkah setelah berhenti sejenak di depan minimarket. Namun, sebuah suara tangisan menyelinap masuk ke indra pendengarannya. Gadis itu menoleh dan mendapati seorang anak laki-laki seusianya tengah menangis di tepi minimarket. Ia berinisiatif untuk menghampiri anak laki-laki itu.

"Kamu kenapa nangis?" tanyanya.

"Uang aku gak cukup mau beli cokelat buat mama. Padahal, ha-hari ini hari ibu," ujar anak laki-laki itu sesenggukan.

Setelah menimang cukup lama, gadis kecil itu lantas menyerahkan sebatang cokelat miliknya kepada lelaki itu. "Ini buat mama kamu," ujarnya yang terdengar begitu ikhlas merelakan cokelat miliknya untuk anak laki-laki itu.

Anak laki-laki itu memandang ragu cokelat yang diberikan oleh gadis kecil yang mengenakan gelang beraksen permata putih itu. Namun, ia segera menerimanya. "Makasih, ya. Pasti mama aku seneng banget," ujarnya tersenyum sembari menghapus jejak air mata yang membasahi wajahnya.

"Sama-sama. Aku pulang dulu, ya. Takut mamaku nyariin. Dadah."

"Bentar. Nama kamu siapa?" tanya anak laki-laki itu sedikit berteriak. Namun sayang, gadis itu tidak mendengar pertanyaannya.

Ia menundukkan kepalanya dan melihat batang cokelat yang ada di tangannya itu. Sebuah senyuman terukir di bibirnya.

"Aku yakin, suatu saat kita bakalan bertemu lagi. Terima kasih, White Princess."

White princess ... panggilan yang tepat untuk gadis dengan hati yang begitu baik.

Dan ... gelang permata putihnya.

•-•-•-•-•

Hola. Ini prolog untuk cerita baruku ini. Bagaimana? Sudah terbayang siapa gadis kecil dan anak laki-laki itu?

Simpan dulu tebakanmu sembari mengarungi cerita Love isnt about Perfection.❤️

Sampai jumpa di chapter satu.❤️

Love isn't about Perfection [ Completed ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang