Keysar 25

272 32 1
                                    

Happy reading!!!

****

Jam empat pagi ini adalah pengalaman pertama aku karena tertumben aku bangun sepagi ini, karena mau lihat papa berangkat ke Singapura.

" Hati-hati ya pa, ingat oleh-olehnya!! " kataku dalam pelukannya.

" Iya sayang, apapun yang kamu minta papa beliin. "

" Ma, papa berangkat " papa mengecup kening mama.

" Iya hati-hati ya pa, ingat di minum vitamin yang mama kasi " kata mama.

" Iya ma!, Kesya yang akur ya sama mama kamu " aku mengangguk sebagai jawaban walau sebenarnya aku gak yakin bakal bisa akrab sama mama, dan itu tergantung dari sikap mama sama aku.

" Sekolah yang rajin!! Ingat pesan papa haha " kata papa lagi sebelum masuk ke dalam mobil.

" Iya pa!!! " Jawabku sambil melambaikan tangan.

Sekolah? Ah iya hari ini aku udah mulai sekolah, berati aku berangkat pagi karena sudah terlanjur terbangun sepagi ini. Mengsedih karena datang pagi ke sekolah.

" Sya mama mau ke rumah sakit dulu buru-buru soalnya pasiennya udah nungguin mama, maaf gak bisa temenin kamu. " Mama hendak mencium keningku tapi aku mundur menjauh dari mama.

" Hmm maafin mama sayang, ya udah mama pergi. " Mama mengambil kunci mobil setelah itu pergi meninggalkanku.

" Ya-- memang selalu seperti ini gak pernah berubah. " aku berjalan kembali ke kamar.

****

BUGH!

Plak!

" Gara-gara lo gue jadi di skor, enak banget ya hidup lo udah ngerebut cowok gue terus bikin gue kena skor, lo gak pantes bahagia. "

BUGH!
Pipi gadis itu sobek dan berdarah karena pukulan dari cewek bertopeng.

" Lo gak usah penasaran sama wajah gue, karena gue adalah orang yang sama seperti waktu itu. Lo tau gue kan KESYA! itu nama gue. " Kesya mendorong tubuh Lia hingga jatuh di tumpukan kursi yang sudah tak terpakai.

Kejadian ini ada di rooftop, tempat sepi jadi aman buat ngelakuin kekerasan seperti ini.

****

Happy birthday Kesya.

Happy birthday Kesya.

Happy Birthday.

Happy Birthday.

Happy birthday to you.

Tiup lilinnya.

Tiup lilinnya sekarang juga, sekarang juga, sekarang juga.

" YEYYYYYY HAPPY BIRTHDAY SYA!!!!!! " Kompak seisi kelas memberikan ucapan selamat pada Kesya.

" Makasih ya guys aku gak nyangka kalian nyiapin ini semua " kata Kesya penuh haru.

Kesya hendak memotong kue di depannya tapi kue itu roboh duluan terkena tendangan keras, semuanya pun langsung kaget dan panik.

" Arga! " Kataku dalam hati.

" Arga!! Lo tuh kenapa sih, gak bisa apa liat orang lagi bahagia " marah Ledy sambil mengetok meja.

" Dia gak pantes buat bahagia " kata Arga sambil menampar pipiku, seisi kelas menjadi tegang suasana pun hening karena ulah Arga.

" Asal kalian tau, ini! Orang ini melakukan kekerasan sama pacar gue Lia.Dia udah ngelakuin kedua kalinya. " katanya lagi sambil mendorong tubuhku hingga terbentur di meja.

" Kalo kalian gak percaya gue punya buktinya. Lia masuk!! " setelah ucapan Arga cewek bernama Lia pun masuk ke kelas dengan keadaan lumayan parah, mata kirinya bengkak, bibirnya sobek, tangannya terluka seperti kena sayatan dan kaki kanannya terlihat kebiru biruan mungkin bekas benturan.

Setelah kedatangan Lia, seisi kelas menjadi gaduh topik hangat menghampiri mereka, gosip baru di mulai, pandangan sinis menatap ke arahku bukan hanya di kelas tapi di luar kelas juga sama bahkan ada yang menaiki jendela supaya bisa menyaksikan pemandangan yang menurut mereka menarik.

" Tapi kali ini lo salah sasaran ga, kesya dari tadi pagi sama gue di kelas. Bahkan dia belum keluar kelas karena seluruh kelas membuat perayaan ulang tahun sama Kesya, ya kan guys kesya belum keluar kelas dari tadi " kata Ledy.

" Iya bener Kesya dari pagi di kelas terus. "

" Iya bahkan Kesya nahan kencing karena kita yang ngurung di kelas " jawab kelas BDP semuanya membela Kesya.

" Tuh lo denger sendiri kan. " Kata Ledy lagi.

" Gue belum percaya, kalo pelakunya masih diem kaku dari tadi " saut Arga tak mau kalah.

Kesya berjalan mendekati Lia " Yakin? Gue yang buat lo kaya gini? " Tanya Kesya menatap tajam ke arah Lia.

Sedangkan cewek yang ditanya malah diam seribu bahasa dan menunduk.

" Jawab gue!!! " Perintah Kesya.

" Kenapa lo diem?? Dengerin gue! Gue gak pernah ngelakuin hal yang berhubungan sama fisik apalagi mainnya main belakang. Hah bukan gue banget. Kalo pun gue benci sama lo gue udah lakuin itu dari dulu bahkan lebih dari ini, dan gue akan lakuin terang terangan di depan lo tanpa topeng yang menutupi. "

" Tuh-- lo denger sendiri kan " Ledy mendorong tubuh Arga.

" Gue punya bukti yang lebih nyata " saut seorang dari balik pintu, orang itu mendekat dan menyenggol lengan Kesya.

" Ck!! Ngapain lagi lo kesini? " Ledy mendorong Viona yang akan mengambil tas punya Kesya.

" Di dalam tas itu ada bukti bahwa pelakunya adalah Kesya - Kesya teman lo itu " Viona menunjuk tas yang di bawa Ledy.

Ledy mengerutkan keningnya sebentar lalu kembali dengan senyuman sinis nya.

" Nih! lo cari bukti yang lo maksud sampai dapat. " Ledy melempar tas kesya pada Viona, dan Viona menerima dengan senyuman sinis nya.

Viona membuka tas kesya dan mengeluarkan satu persatu isi di dalam tas itu.

" Barang bukti apa yang lo maksud pulpen? Buku?? " Kata Ledy yang membuat seisi kelas tertawa.

Viona tak menggubris dia masih sibuk dengan urusannya sampai akhirnya senyuman licik terbit di bibirnya. Pisau dan topeng wajah di ke luarkan dari tas Kesya.

" Ini barang bukti yang gue maksud " kata Viona memperlihatkan pada seluruh siswa di kelas.

*******

TBC.

18 Juli 2021

KEYSAR (END√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang