Keysar 8

319 49 22
                                    

Happy reading!!

*****

Hari ini adalah hari cewek yang di skors sudah kembali sekolah lagi. Gimana kalo ketemu dengan Kesya dan Ledy apa mereka bakal ribut lagi??

Dan hari ini juga chat Kesya genap seminggu tapi tak kunjung di bales sama Arga, apa Kesya bakal nyerah untuk menunggu?

Tidakk!!! Ingat Kesya kepala batu seperti yang di katakan Ledy.

"Dy udah seminggu, belum di bales juga nih." Bisikku dengan Ledy.

"Sya curhatnya nanti aja, nanti bukyul liat mampus lo."
Saut Ledy yang pokus mendengarkan pelajaran Yuli

"IH, GA ASIK LO!"
Sebenernya aku ingin berbisik, tapi ternyata volume suaraku melebihi batas hingga semuanya melihat ke arahku dan Yuli memberhentikan tangannya menulis, lalu dia juga menatapku.

"Kesya siapa yang gak asik? Kamu gak suka pelajaran saya?" Tanyanya dengan tegas.

"Gak ada bu, Kesya suka kok sama pelajaran ibu, gak ngebosenin jadi Kesya suka banget."
Kataku sambil pura-pura nulis di buku.

"Oke, kalo gitu jawab pertanyaan saya."
Katanya lagi sambil menutup bukunya.

"Jelaskan arti dari marketing mix!"
Katanya dan menatap lekat ke arahku, tidak di kasih celah untuk membuka buku untuk menjawab.

"Apa ya buk Kesya lupa"
Kataku tak berani menatap Yuli.

"Kamu suka pelajaran saya, otomatis kamu dengar penjelasan saya tadi, cepet jawab Kesya!"

"Masuk kuping kiri, keluar kuping kanan buk jadi lupa hehee."
Kataku lagi.

"Berati kamu gak dengerin penjelasan saya. Kamu juga gak catat sedikut pun?"
Katanya lagi, lalu berjalan ke arahku.

Dilihatnya bukuku yang kosong tanpa goresan pena sedikitpun. Yuli membelalakkan matanya, dan beberapa kali membolak-balikkan buku di tangannya lalu menaruh bukunya dengan asal.

"Kesya keluar! jangan ikuti pelajaran saya selama tiga hari. Sampai saya benar benar melihat buku kamu penuh dengan rangkuman materi yang saya jelaskan kamu boleh ikut belajar. Tapi kalo masih kosong jangan harap saya barbaik hati lagi." Katanya lalu dia kembali lagi ke depan kelas.

"Kok gitu sih bu? jangan dong bu Kesya mau bela..." kataku langsung di potong dengan ucapannya.

"Saya bilang keluar!"

Aku langsung keluar, tanpa menoleh ke arahnya, semuanya juga melihatku dengan tatapan iba, apalagi Ledy yang hanya diam tidak bisa berkutik.

*****

Sepuluh menit sudah aku berdiri menatap pintu kelas dari luar, sesekali aku lihat ponsel di tanganku tapi gak ada balasan dari Arga.

Keasikan memainkan handphone sampai aku gak tau kedatangan cewek gila itu dari mana, yang jelas dia berdiri di belakangku tangannya membawa banyak cemilan, ya mungkin mereka dari kantin.

"Ngapain lo disini?"
Kataku dengan mimik datar.

"Ngapain? ha-ha yang benar kalo nanya." Kata Viona.

"Mau balas dendam, sekarang giliran lo yang kena skors biar sepadan sama kita!" Saut Cika penuh rasa benci.

"Mana temen lo lagi satu? Takut ya sampai sembunyi-sembunyi." Sambung Bela lagi.

"Gua males ngeladenin sama lo."
Kataku dengan mimik yang sama.

"Bilang aja lo takut."

Viona Bela dan Cika memdekat, apa mereka akan melakukan seperti kejadian satu minggu yang lalu? api sekarang satu lawan tiga.

"Stop!"
Kataku menyuruh mereka untuk berhenti mendekat.

Tapi tidak di respon, dia terus mendekat dan melingkariku. makanan ringan dan minuman terbuka lebar yang siap menerkamku.
Sebenarnya males buat ngeladenin mereka, tapi karena ini gak bener jadi aku tarik lengan Baju, lalu aku cepat keluar dari lingkaran mereka. Sekarang Bela ada di posisiku yang tadi, dan aku dorong Viona dan Cika dari belakang, makanan dan minuman jatuh di rambut Bela, lalu aku berlari menjauh dari mereka. Sampai aku hendak menubruk papan mading, tapi untungnya tanganku di tarik dari belakang aku jatuh di dada bidang seseorang.

Sontak aku mundur sedikit dan menatap orang itu. Dia tidak memberikan ekspresi apapun, dia tetap datar dan tenang, kalo tau orang itu Arga aku tidak akan melepaskan pelukannya tadi. Sekarang aku malahan bengong menatap Arga. Tanpa berkedip sedikitpun, jantungku juga tidak bisa berhenti berdetak.

Viona Bela dan Cika berlari mengejarku. Aku juga hendak berlari tapi di tahan oleh Arga, akupun berdiri di sampingnya.

Mereka sudah berdiri di depanku dan Arga, mereka datang dengan baju berwarna kuning dan merah bekas minuman yang tadi, dan rambut Bela penuh dengan makanan ringan bercampur minuman, mereka tidak menghiraukan Arga yang berdiri di sampingku, Viona mendekat hendak menumpahkan minuman sisa tadi. Tapi keburu pintu terbuka dan bu Yuli keluar dan melihat kejadian ini, dia lantas berjalan dan memberhentikan ulah Viona, lalu memberikan teguran dan mengantar mereka ke ruangan bk.

Setelah mereka pergi aku lihat lagi tangan Arga masih menggenggam tangan ku dengan erat, Ledy berjalan menuju ke arahku, sontak Arga melepaskan genggamannya dan pergi tanpa kata sedikitpun.

"Arga, makasih."
Kataku, tapi dia tidak merespon dan dia tetap berjalan ke depan tanpa menoleh, tapi semoga saja dia mendengarnya.

"Lo gak papa kan sya? Cewek-cewek gila yang tadi buat gara-gara lagi? Lo di apain sama mereka? gue mau samperin tuh cewek!" kata Ledy beraapi api.

"Tadi buat onar tuh cewek, sekarang udah di ruang BK lo gak usah kesana karena urusannya udah sama BK." Kataku meyakinkan.

"Awas aja mereka ketemu sama gue, gue bikin adonan cireng buk siti biar mampus."
Kata Ledy lagi.

"Udah jadi adonan mentah, lo liat makanan sama minuman di lantai itu," aku menunjukkan bekas yang tadi, aku dan Ledy tersenyum puas.

"Ke kantin yuk, gue laper, btw lo bilang makasih sama Arga buat apa?"
Kata Ledy sambil berjalan ke kantin.

"Tadi gue hampir nabrak mading kan, terus gue di tolongin sama Arga. Lo tau ga dy, gue jatuh di pelukannya Arga, dan tangan gue di genggam lamaaa bangett, jantung gue hampir copot, gue seneng banget sumpah."

"Wah... Ikut seneng gue, dia bilang apa sama lo?"

"Gak bilang apa-apa sih, dia diem aja kayak orang bisu."
Kataku jujur.

"Yaah elah, kalo gini mah sama aja, jangan baper dulu kali sya, dia sekedar bantu doang gak bawa rasa suka."

"Masak sih dy?? Kalo gitu gue yang akan buat Arga suka sama gue secepatnya!"

"Iya serah lo Kesya." Ledy berjalan untuk mesan bakso sama cireng kesukaannya.

Aku mencari meja yang kosong, dan langsung duduk.
Dua menit, Ledy datang dan duduk di sampingku.
Aku dan Ledy sibuk dengan handphone masing-masing.

Aku langsung teriak gak jelas sampai semua melihat ke arahku, Ledy juga mencubit- cubit tangan ku.

"Sya lo kenapa?" Tanya Ledy heran.

"Dy! chat gue!!"

"Iya chat lo kenapa?"

"Di read sama Arga!"

"Astaga Kesya, di read doang? Lo sampai teriak gak jelas kek gini? bikin malu tau gak!" kata Ledy sedikit kesal.

"Gue kesenangan dy, dari seminggu gue udah nungguin. Lo mah gak tau temen lagi seneng."

"Gue hampir serangan jantung, liat tingkah lo, gimana gak kesel cobak."

"Iya... iyaa... maaf, tapi kok di read aja ya dy? gak di bales sama Arga. Apa gue chat lagi?" kataku gak sabaran.

"Kali ini gue maafin. Lo tunggu aja dulu, jangan gegabah."

Setelah mendengar ucapan dari Ledy akhirnya Kesya mau menunggu juga.

**********

Jangan lupa tekan Bintang 🌟 di pojok kiri bawah ya guys 😚

18 Mei 2021

KEYSAR (END√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang