KEYSAR (END√)

Keysar 10

Happy reading..!

*****

"Buku yang mana?" tanyanya ketus.

"Perencanaan bisnis dan manajemen."
Sautku sambil melihat judul buku yang bertera rapi.

"Ya udah cari aja sendiri. Punya mata sama tangan kan."
Kata Arga, lalu dia duduk di meja samping lemari buku sambil memainkan ponselnya.

"Lah?? Lo, em--- Lo gak ikut nyari??"
Kataku menatap dia tajam.

Dia menoleh ke arahku sebentar, dan hanya mengeluarkan satu kata, "gak."

Setelah mendengar kata itu aku berjalan mencari lemari lain, dan meninggalkan Arga. Sudah tiga lemari aku cari tapi gak ketemu juga,kata om Bobi ada banyak disini tapi satupun aku tidak menemukannya.

Akupun berjalan ke pojok kiri ada dua lemari buku dengan empat deretan label nama. Deretan paling bawah ada administrasi umum, yang kedua bisnis online, yang ketiga komunikasi bisnis, dan yang ke empat adalah perencanaan bisnis, buku yang aku cari ada di deretan paling atas tentu saja aku tidak bisa mengambilnya. Kalo aku panggil Arga untuk mengambilnya, itu gak mungkin deh. Dia pasti gak mau, jadi aku berusaha menaiki lemari yang paling bawah, tapi tanganku terlalu pendek jadi gak kesampaian juga.

"ARGA! BUKUNYA UDAH KETEMU, TAPI GUE GA BISA NGAMBIL. BANTUIN GUE DONG! CEPAT!!"
Terpaksa aku memanggilnya.
Aku tunggu sampai satu menit tapi Arga tak kunjung datang lalu aku panggil lagi.

"ARGA! BANTUIN GUE!!"

"ARGA!!"

"ARGA, BANTUIN GUE PLEASE!"

"ARGAA!" untuk yang terakhir kalinya tapi tidak ada respon apapun.

kaki ku menaiki di lemari yang kedua, sedikit susah karena tidak ada pegangan untuk di pegang, lemari ini berbentuk kotak-kotak menjulang tinggi sampai empat deretan.
Tanganku hendak memegang buku untuk ku pegangan karena kakiku terpeleset ke bawah, tapi malah aku yang jatuh dan buku itu berjatuhan mengenai tubuhku.

"Lo gak papa?"
Arga datang mengulurkan tangannya ke arahku. Mungkin karena suara buku yang berjatuhan membuat seorang Arga bangkit dari tempat duduknya.

Aku tolak, aku milih berdiri sendiri, entah kenapa saat ini aku kesal banget sama cowok di depanku.
Tapi tangannya lebih dulu mengambil lenganku dan aku berdiri berkat bantuan dari dia.

"Hati-hati makannya, punya mata kan."
Katanya dengan nada sedikit lembut.

"Gue jatuh gara-gara lo. Coba tadi lo dateng, mungkin ini gak bakalan terjadi sama gue," kataku kesel.

Tidak di respon oleh Arga. Dia malah mengambil buku yang terjatuh untuk di rapikan kembali, setelah itu dia mengambil buku yang aku cari.

"Udah kan." Katanya sambil memberikan buku di tangannya pada ku.

"Lagi satu belum," sautku seadanya.

"Cari dimana?"
Tanyanya sambil mencari judul buku di depannya.

"Disini gak ada, di lemari yang itu coba, gue belum kesana."

Arga langsung berjalan ke lemari satunya lagi, aku hendak menyusul tapi kakiku sakit di gerakkan.

"Aw. Sakit banget," rengek ku, aku lihat kaki ku berdarah mungkin ke gores karena kepeleset tadi.

Arga langsung membalikkan badannya menatapku serius, dilihatnya kakiku yang berlumuran darah.

"Lo tunggu disini aja."
Katanya lagi, masih dengan nada lembut. Agak aneh sih, tapi aku senang dengernya.

"Hm-- ya udah oke."
Kataku dengan senyuman miring.