Happy reading!!
****
" Jadi pelakunya Kesya? "
" Barang buktinya ada di tas Kesya!! "
" Kesya itu licik juga ya! "
" Sok baik di luar busuk di dalam!! "
Dan masih banyak lagi bisikkan kata-kata memenuhi seisi kelas.
" Gak mungkin!, ini pasti perbuatan lo kan " Ledy membuang pisau dan topeng ditangan Viona.
" Hahaha, gue kesini cuma mau bongkar kebusukan teman lo, dan lihat ini barang yang udah dia pake buat nyelakain Lia. "
" Astaga! ternyata bekas darahnya masih ada di pisau ini. " Viona mengambil pisau di lantai dan berekspresi kaget membuat siswa berhamburan untuk melihat ke arahnya.
" Haha rencana lo bagus juga, tapi sayangnya kali ini gue gak bakal jatuh di permainan licik punya lo. " Aku menghampiri Viona mengambil pisau dari tangan Viona dan menggerakkan pisau itu di tangan kirinya, darah segar mengalir dari kulit mulus milik Viona.
" Aaw-- nih kalian bisa lihat sendiri. Tangan gue di tebas, semua ini jelas banget kalo pelakunya adalah lo! Aw tangan gue-- " Viona pura-pura meringis kesakitan padahal kesya hanya menggores sedikit.
" Gue bisa lakuin ini di depan lo semua tanpa makai topeng, yakin gue pelakunya? " Setelah perkataanku semua melihat ke arahku.
" Jadi pelaku sebenarnya siapa sih? "
" Ya benar biar kita gak nuduh sembarangan mending pelakunya ngaku aja. "
" Nah benar setuju!! " Kata mereka kompak.
" Ini pelakunya " aku menunjuk dengan pisau.
Plak.
" Ga usah nuduh orang sembarangan" Arga menampar pipiku lagi.
"Hah! Makasi kadonya! " aku menatap Arga dengan senyuman miring.
" Gue ngerti sekarang!!! " kata Ledy keras sampai menjadi sorotan.
" Semuanya dengerin gue! pelakunya cukup pintar, jadi si pelaku melakukan kekerasan sama Lia. Dan memakai nama Kesya dengan begitu si pelaku aman, jadi Kesya yang menjadi tersangka begitupun dengan sekarang si pelaku sudah merencanakan dari jauh-jauh hari dan benar pelakunya adalah Viona. " Ledy menunjuk ke arah Viona dengan senyuman miring.
" Kenapa otak gue baru bekerja sekarang sih bego. Sya kalo lo tau pelakunya Viona kenapa waktu itu lo diem aja, malah bilang kalo lo pelakunya lagi, seharusnya Viona yang di skor bukan lo " Ledy menatapku ingin mencari kebenaran.
" Hmm--alasan kenapa gue ngaku sebagai pelakunya waktu itu gue pengen tau reaksi es kutub itu kaya gimana,dan lo tau kan dy orang itu siapa. "
" Oh! Iya gue tau. " Ledy menatap tajam ke arah arga.
Arga mengepalkan kedua tangannya mungkin merasa tersindir.
" Kolo gitu cepetan ngaku aja biar jelas " kata salah seorang di samping Viona.
" Haha....lo gak punya bukti kuat jadi lo gak bisa nuduh gue sembarangan. "
" Gue punya buktinya kalo emang lo pelaku di balik ini semua " kata Vano masuk ke kelas bersamaan dengan Dika dan Reykald.
" Mana buktinya kalo emang gue " kata Viona masih bersikap tenang.
" Gelang yang lo pake! " saut Vano menunjuk ke arah tangan Viona.
Deg.
Viona melihat gelang biru di tangannya tapi dia berusaha tetap tenang " apa hubungannya sama gelang gue? "
" Mari kita tanyakan pada mbk Lia " Dika yang berjalan mendekati Lia.
" Jelasin bro! " Dika menepuk pundak Lia, tapi Lia masih tetap nunduk.
" Kenapa diam? Lo gak denger omongan Dika tadi hah, kalo lo tau sesuatu mending lo bilang dari pada lo diam " kini Ledy ikut angkat bicara.
" Mending gue langsung jelasin! Gue pernah nanya sama Lia waktu kejadian tiga minggu yang lalu. Lia bilang pelakunya memakai gelang biru nah disini lo yang make gelang biru berati pelakunya adalah lo Viona " kata Vano, Viona menjadi gemetar Vano bisa lihat dengan jelas karena Viona meremas ujung roknya.
" Bukan! Bukan Viona!, Dan gue gak pernah cerita sama lo " Lia mengangkat wajahnya, seketika senyuman licik terbit dari bibir Viona dan Lia.
" Lo denger sendiri kan bukan gue, bisa aja kesya punya gelang biru terus dia gak bawa biar gak ketahuan " sewot Viona.
" Lo pikun ha!! Jelas-jelas lo bilang sendiri sama gue " bentak Vano.
" Kapan? " Tanya Lia dengan senyuman miring.
" Hahaha, jelas banget lo berdua kerjasama " kata dika sambil tepuk tangan.
" Kalo bukti ini gak mempan gue punya bukti yang kuat " Dika mengeluarkan handphonenya. " Kalian liat baik-baik " lanjut nya lagi.
Dika mengeklik video dari handphonenya, tampak jelas Lia di siksa sama seseorang dan yang lebih mengejutkan Lia menyayat tangannya sendiri, yang berarti luka lebam itu dari Viona. Sedangkan sayatan itu Lia buat sendiri biar kelihatan lebih horor mungkin. Dika mengpouse tepat saat pelaku melangkah pergi.
"Hahh!! " Reaksi seluruh siswa selesai menonton video dari ponsel Dika mereka menutup bibirnya dengan tangan.
" Nih kalian lihat dan perhatikan baik-baik sepatu dan gelang biru ini, kalian cari siapa yang makai sepatu pink make rok pendek dan gelang biru di kelas ini! " Selesai ucapan Dika semua siswa menatap ke arah Viona dan apa yang mereka cari semuanya ada dalam diri Viona.
" Jadi lo biang keroknya! "
" Dari penampilan sih udah kelihatan licik, cuma bodohnya gue yang percaya sama omongan dia tadi. "
" Jadi dia ya?? "
" Iya itu orangnya!, jadi berasa bersalah karena udah nuduh kesya tadi. "
Dan masih banyak lagi omongan-omongan gosip terjadi di dalam kelas, sampai akhirnya bunyi handphone Kesya berbunyi membuat kebisingan berhenti.
" Halo ma. "
Selesai aku menutup telepon aku langsung terhuyung pingsan ke lantai.
" Kesya! " Kata mereka serempak.
Reykald membawa aku ke UKS dan di ikuti sama Ledy, Dika, Vano dan semuanya kecuali Arga, Lia dan Viona.
" Lo berurusan sama gue! " Kata Arga pada Viona.
******
TBC
Happy 1k🎉 makasih banget udah baca cerita KESAR berkat kalian cerita ini bisa berkembang thank you banget guys❤️
10 komen√
10 vote √
Buat KESAR UP, ini aku buat tantangan untuk aku sendiri kalo nyape target aku bakal up lagi, tapi kalo gak nyampe aku bakal tunggu kapan pun sampai target ini tercapai baru deh up, see you again gusy sekali lagi thanks banget ❤️
18 Juli 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYSAR (END√)
Teen FictionBaca aja dulu siapa tau nyantol🦋 TAHAP REVISI ||||| UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta menyatakan bahwa Hak Cipta adalah hak yang mengatur karya intelektual di bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan...
