Keysar 4

456 54 30
                                    

Happy reading guys.!!

******

Sampai di ruang BK aku duduk dengan sedikit khawatir dengan alasan apa yang harus aku katakan nanti. Guru BK yang terkenal killer di sekolah ini sedang membacakan nama aku dan lainnya.

"Kesya Rosita kelas XII-BDP,
Ledyana Keyra kelas XII-BDP
Loviona Zristal kelas XII-A Akuntansi
Shintya Bela kelas XII-A Akuntansi
Cika Aldira kelas XII-A Akuntansi.
Oke kenapa kalian bisa bertengkar seperti ini kalian harus jawab dengan jujur kalo tidak, saya tidak segan menskors kalian, saya mulai dari kamu Kesya."

"Siapa yang memulai pertengkaran ini duluan?"

Aku langsung aja bilang yang sejujurnya karena yang mulia duluan memang bukan aku. Kalo cewek itu kena skor itu karena ulah mereka masa bodoh aku dengan mereka.

"Mereka yang mulai duluan pak!" aku menunjuk ke arah mereka
Ternyata mereka tidak terima dan mulai nyolot dengan keras kepala.

"Bukan pak, dia yang mulia duluan dia dateng ke kelas saya tanpa tujuan dan mulai ngajak ribut." Kata Viona.

"Bener pak, dia hanya membalikkan fakta padahal dia yang salah." Cika juga ikut menimpali.

Untung pak Jodi tegas dan tidak langsung percaya bahkan ucapan ku, juga tidak di percayai karena Viona nyolot.

"Jika terus alasannya balik dan dibalikkan lagi saya akan menskors kalian semua selama satu minggu."

"Jangan pak, saya murid yang paling rajin di sekolah ini masak kena skor sih pak." Kata Ledy tidak terima.

"Bener pak, saya juga tidak setuju karena saya tidak salah." Kataku ikut menimpali.

"Maksud lo,jadi gue yang salah gitu?, gue ga salah ya. Lo yang salah ngapain ke kelas orang sembarangan," kata Viona lagi dengan tatapan tajamnya.

Jodi langsung mengetok mejanya dengan keras dengan penggaris di tangannya dan membuat aku kaget dan semuanya juga langsung diam, dan menunduk tidak bisa melihat wajah pak Jodi karena ekspresi nya sekarang lebih dari murka.

"Saya minta penjelasan bukan keributan." Kata Jodi sambil mengetok penggarisnya di meja.

Suasana hening setelah mendengar kata Jodi. Tidak ada yang bergerak sedikitpun, hingga 3 menit lamanya Jodi mulai melanjutkan kalimatnya lagi.

"Kalian sekolah bukan hanya untuk belajar, tapi juga untuk belajar cara toleransi, moral, dan etika dengan kalian berantem seperti itu apakah kalian merasa beretika? Dengan bicara se enaknya di depan guru apa kalian merasa toleransi terhadap guru?, apa dengan kalian diam seperti ini kalian merasa bermoral?"

Jodi mengetok penggaris nya lagi dengan lebih keras, dan menyuruh aku dan yang lainnya untuk menghadap ke arahnya dan mulai melanjutkan kalimatnya.

"Tidak... kalian jauh dari kata toleransi apa lagi beretika, maka jawab pertanyaan saya dengan baik dan jujur, jika kalian berantem di depan saya lagi saya akan panggil orang tua kalian untuk datang ke sekolah."

Aku langsung menelan ludah dan mengatur nafas. Aku harus jujur daripada nanti papa tau aku masuk ruang bk. Apalagi masalahnya adalah berantem ah tidak, aku tidak mau papa kecewa dan membuat malu karena ulah ku.
Ledy menyenggolku tentu aku tau maksudnya, Ledy tidak mau kedua orang tuanya datang dan melihat anak rajinnya masuk di ruangan bk, apalagi sampai kena skor, aku tidak mau itu terjadi karena akulah Ledy jadi kena masalah.

"Pak saya datang ke kelas XII-A Akuntansi untuk bertemu dengan teman saya. Saya datang baik baik tapi saya di larang masuk oleh mereka dan mereka menjambak rambut saya dan teman saya pak."

KEYSAR (END√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang