Chenle berjalan memasuki aula makan seorang diri. Jaemin, pemuda itu pergi karena baru saja dipanggil ke ruang guru. Jadinya Chenle sendiri.
Aula makan sudah cukup ramai, tentu saja karena saat ini adalah jam makan siang. Chenle memilih berbaris mengantri. Ia memilih sayur berkuah daripada tumis dan ayam goreng dan perkadel kentang. Minumnya cukup air putih saja.
Chenle makan dalam diam. Tak peduli dengan bisak-bisik dari siswa lain. Matanya tak sengaja jatuh pada meja yang tak jauh darinya. Meja Mark. di sana Mark hanya makan berdua dengan Jungwoo. Pemuda yang dirumorkan di sukai oleh lelaki bule itu. Dan sepertinya rumor itu benar. Chenle dapat melihat dari tatapan Mark yang begitu hangat padanya. Chenle jadi kasihan dengan Donghyuck, karena Chenle tau Donghyuck sangat mencintai Mark.
"Haloo Chenle!"
Chenle tersentak karena seruan Renjun yang telah duduk dihadapannya. Ia mendengus ke arah Renjun karena kaget.
"Lihatin apa sih?" tanya Renjun. Ia ikut menolehkan kepalanya ke arah yang di tuju Chenle. "Lo suka sama Mark?"
Chenle menatap Renjun tajam. "Sembarangan!"
"Ya lagian lo lihatin segitunya sih," ucapnya menyiapkan sendok dan garpunya.
"Gue Cuma kasihan sama Donghyuck," ucap Chenle yang kini fokusnya kembali pada makanan yang ada di hadapannya. "Mark itu tunangannya Donghyuck."
Renjun mmbulatkan mulutnya. "Pantes tadi Donghyuck nggak mau ikut kesini."
"Lah terus Donghyuck kemana sekarang?"
Renjun mengedikkan bahunya. "Nggak tau. Tadi dia lari gitu aja waktu kita mau masuk kesini."
***
Donghyuck menangis menahan sesak di dadanya. Hatinya sakit melihat Mark yang tengah tersenyum untuk Jungwoo. Ia iri tentu saja. Ah lebih tepatnya ia cemburu.
Sudah tiga tahun lebih rasa ini ia simpan. Segala cara ia lakukan agar Mark melihat ke arahnya. Bahkan ia merengek ke orang tua nya agar Mark menjadi tunangannya. Tapi, semua percuma. Mark masih mencintai Jungwoo yang merupakan sahabat yang sudah di anggap saudara oleh Donghyuck. Jungwoo merebut apa saja yang Donghyuck punya. Bahkan Mark orang yang ia begitu cintai juga di rebutnya.
Donghyuck memang egois. Tapi, ia mencintai Mark daripada Jungwoo yang terus menyakiti Mark. Karena Donghyuck tau siapa pria yang disukai Jungwoo. Jisung. Jisung Putra Erlangga.
***
Jeno keluar dari ruang guru dengan raut yang jujur cukup mengerikan. Jaemin yang berjalan di belakangnya bergidik ngeri merasakan aura yang keluar dari tubuh pemuda itu. Baru kali ini Jaemin takut berdekatan dengan Jeno.
BRUG
Jaemin mengelus dahinya yang menabrak punggung keras Jeno. Ia mendongakkan kepalanya bertepatan dengan Jeno membalikkan tubuhnya.
Jaemin menatap tapat mata coklat Jeno. Jantungnya bergerumuh tanpa diminta. Tatapan mata yang tajam itu seakan menembus matanya.
"Ekhem," Jeno berdehem.
Jaemin yang sadar jika jarak mereka begitu dekat seketika memundurkan tubuhnya selangkah.
"Apa lo yakin dengan tim lo?" tanya Jeno.
"Ntahlah," jawab Jaemin pelan.
Jeno berdecih. "Bukannya biasanya lo nyombongin dengan tim lo itu?" tanya Jeno sarkartik.
"Tapi, ini terlalu cepat. Waktu seminggu itu terlalu cepat buat nyiapin semuanya."
Rasanya Jeno ingin melayangkan tinjunya. Kemana saja, agar emosinya tersalurkan. Ia begitu emosi. Tim basket yang ia persiapkan sejak lama harus mundur dan digantikan oleh tim basket Jaemin yang kemampuannya saja sangat di ragukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCADE | JICHEN
FanfictionSeason 1 Chenle Albert seorang Agent yang harus menggantikan pekerjaan Guanlin karena paksaan dari Renjun, kekasih Guanlin. Pekerjaan yang baginya cukup mudah, hanya menjaga dari jauh anak lelaki pengusaha terkenal. Tapi, ternyata pekerjaan tak semu...