2.1 (SEASON 2)

2.6K 306 117
                                    

Haii ada yang kangen sama cerita ini👋👋

Maaf ya baru sempat update. Dari kemarin mager terus mau ngedit cerita ini..

Oh ya kayaknya mulai season dua ratingnya jadi naik antara 17-19 deh kayknya😂

Oke sekian, jangan lupa vote dan komen jugaa yaa.

Selamat membaca🤩🤩

Ps: part ini sedikit lebih panjang dari biasanya. Jadi, sediakan kantong kresek sebelum membaca, takut gumoh(?). Wkwk

Ps 2: yang miring dan bergaris bawah itu pake bahasa luar ya (selain bahasa indo maksudnya)

Ps 3: ini MPREG ya. Takutnya ada yg kurang nyaman sama model cerita ini makanya aku kasih peringatan sekarang.






***

"JISUNG!"

BRAK

Jisung membanting pintu kamarnya dengan keras. Ia marah karena terus dipaksa oleh papanya. Ia dipaksa untuk menerima perjodohan dengan orang yang kesekian. Entah itu perempuan atau lelaki manis. Namun, Jisung selalu menolaknya. Ia sudah bertekat untuk tidak terjebak dalam hubungan relationship yang berakhir menikah nanti. Ya, ia sudah berjanji pada dirinya untuk tidak akan menikah, selamanya.

"Sudahlah Marcell, jangan terus memaksa Jisung seperti itu.."

"Pah bagaimana bisa aku tenang, Jisung anak satu-satuku. Siapa yang akan melanjutkan perusahaan kita nanti jika ia tak mau menikah?"

"Sabarlah sedikit. Lagipula umur Jisung masih 26 tahun. Jalan masih panjang. Bersyukurlah, dia sudah mau menggantikan posisimu.."

"Tapi P--"

"Sudah Marcell. Papa yakin nanti Jisung akan menikah. Sudah, jangan memaksanya. Nanti kalau dia marah, harga saham kita bisa turun karenanya."

Marcell, menghela napas. Ia tak bisa menang akan ayahnya sendiri. Ia memang keras kepala, tapi lebih-lebih keras kepala lagi sang ayah.

Ibu Jisung datang membawa minuman herbal untuk sang mertua dan sang suami. Namun ia langsung menoleh saat menemukan sang anak tunggal turun dari tangga dengan pakaian serba hitamnya. Ia langsung tau mau kemana anaknya itu akan pergi.

"Kamu mau kemana sayang?"

"Tiba-tiba ada misi ma," jawab Jisung. Ia datang mendekati sang ibu dan menyium keningnya lalu berlalu, sebelum perempuan yang paling ia sayangi itu menahannya.

"Pah--"

"Tenanglah. Ini sudah tiga tahun berlalu, dan kamu belum terbiasa?"

Bukan sang suami yang menjawab, namun sang mertualah.

"Tap--"

"Jisung bisa menjaga dirinya sendiri. Percaya pada Jisung. Lagipula, temannya tidak mungkin membiarkan Jisung terluka begitu saja kan."

Mama Jisung menghela napas, ia duduk disamping suaminya, mencoba menenangkan dirinya. Bagaimanapun menjadi seorang agent seperti itu sangatlah berbahaya. Tidak ada jaminan jika anaknya akan utuh saat pulang nanti.

"Percaya dengan Jisung, sayang.."

Apa kalian pikir Marcell saat ini dengan hati yang tenang? Tentu saja tidak. Dari awal ia sudah menolak ide Jisung untuk bergabung menjadi agent Dark Blood tiga tahun yang lalu. Namun, sifat keras kepala yang sudah turun menurun, membuat Jisung akhirnya bisa bergabung. Itupun dengan syarat Jisung harus belajar menggantikan dirinya sebagai pemimpin di Erlangga grup. Dan akhirnya satu tahun yang lalu, Jisung memulai awal karirnya menjadi pemimpin Erlangga Grup.

ARCADE | JICHENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang