1.7

2.1K 305 35
                                    

Chenle, Donghyuck, Jaemin, dan Renjun memasuki sekolah mereka dengan terburu-buru. Sebentar lagi bel berbunyi tapi, mereka baru saja datang karena sebelum ke sekolah mereka mampir makan bubur ayam terlebih dahulu.

"Eh itu mading kenapa rame," ucap Renjun menghentikan langkah cepatnya, membuat ketiga sahabatnya ikut berhenti juga.

"Palingan pengumuman nggak penting juga," ucap Chenle jengah.

"Ayolah, nanti kita dapat tempat paling depan kalau datang telat," ucap Jaemin, si penganut kursi belakang.

"Tapi, kayaknya penting deh. Orang pada ngumpul gitu," ucap Renjun yang telah merengsek maju. Mengambil celah melewati pangeran ESHS yang telah berdiri didepan mading terlebih dahulu.

Chenle, Donghyuck, dan Jaemin menghela napas melihat kelakuan Renjun. Ingin meninggalkan tapi, nanti Renjun akan mengomel panjang lebar dan tak akan berhenti.

"Njun!" panggil Chenle yang malas menunggu lama.

Renjun menoleh dan menyempil keluar menemui ketiga sahabatnya. Ia menatap Donghyuck dengan berbinar-binar.

"Selamat Hyuck, lo terpilih menjadi pengisi acara di hari ulang tahun sekolah bersama Mark dan Jisung!"

"Apa?!" Donghyuck membulatkan matanya shock. Ia maju mendekati mading untuk memeriksa kebenarannya sendiri.

Ternyata benar. Ada namanya disana. Sial. Padahal ia sudah menolaknya dari beberapa bulan yang lalu, dan bahkan setaunya Jungwoo yang akan menggantikannya. Tapi ini..

"Gue nggak bisa ikut Hyuck. Leher gue sakit kalau nada tinggi," ucap Jungwoo yang entah sejak kapan telah berdiri di samping Donghyuck.

"Tapi kan-"

"Udah terima aja Hyuck," ucap Jeno mengedipkan sebelah matanya, kemudian pergi mengikuti langkah ketiga temannya yang sudah pergi terlebih dahulu.

"Duluan ya Hyuck," ucap Jungwoo berpamitan.

"Hyuck ayo! Udah bel!" panggiL Jaemin menyadarkan Donghyuck dari keterdiamannya.

***

"Lo udah minta maaf ke Lucas Le?" tanya Renjun yang sibuk dengan es krimnya. Mereka berempat kini berada di mall. Tadi Jaemin merengek minta di temani. Katanya Jaemin butuh hiburan karena lelah berlatih basket.

"Belum. Sungkan gue mau ngehampirin dia," ucap Chenle sedih.

"Elah mau minta maaf aja pake sungkan segala," cibir Jaemin yang berjalan di depannya bersama Donghyuck. "Gue yakin Lucas bakal maafin elo kok. Percaya sama gue." ya walaupun ia tak tau apa masalah Chenle dan Lucas. Chenle mengatakan ini adalah rahasia dan telah berjanji untuk tidak memberitahu siapa-siapa.

"Ya gimana lagi," ucap Chenle menghela napas. "Besok deh gue coba."

"Tumben pangeran sekolah mainnya di mall," ucap Jaemin membuat Renjun, Chenle dan Donghyuck mengikuti arah pandang Jaemin.

"Njir ceweknya Jeno, macam tante-tante," celetuk Renjun bergidik ngeri melihat Jeno di gandeng seorang cewek dengan pakaian modis ketat berwarna merah menyala.

"Mau ke mall atau ke club tuh cewek," Chenle ikut mengomentari cewek yang sama. "Mau-maunya si Jeno bawa tuh cewek."

"Kayaknya mereka mau ke club tapi belum di bolehin gara-gara kasus kemarin," opini Jaemin. "Makanya si Jungwoo juga ikut," ucap Jaemin menatap Jungwoo yang berdiri disamping Mark dan Jisung. Ada Guanlin juga yang berjalan dibelakang Jisung. Jadi, paling depan ada Jeno sama ceweknya, dibelakang mereka ada Mark, Jisung, dan Jungwoo. Terakhir paling belakang ada Guanlin.

ARCADE | JICHENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang