Hasil pertandingan tim basket putra mendapatkan kemenangan hari ini. Jaemin bahkan sedari tadi tersenyum terus saking bahagianya. Ia bisa membuktikan jika tim nya layak menjadi tim basket putra Erlangga Senior High School.
"Elah Jae daritadi senyum-senyum mulu. Ngeri gue lihatnya," ucap Renjun bergidik. Ia baru saja selesai mandi di rumah Jaemin. Rencananya hari ini dirinya, Chenle dan Donghyuck bermalam di rumah Jaemin. Mumpung besok minggu.
"Gue seneng banget tau. Akhirnya gue bisa buktiin ke Jeno kalau tim gue bisa," ucap Jaemin penuh semangat.
"Masih babak awal Jae," ucap Chenle yang sibuk dengan hpnya. "Masih ada babak-babak selanjutnya."
"Tapi, ini awal yang bagus Le," ucap Jaemin tak mau kalah. Ia sudah menang, berarti timnya bagus.
"Iya awal yang bagus. Tapi lo jangan berbangga dulu. Pertahanin kemenangan lo biar masuk kedelapan besar."
"Siap! Gue akan buktikan tim gue bisa masuk babak Final bahkan juara tahun ini!" seru Jaemin menggebu-gebu.
"Eh Hyuck, lo jadi latihan hari apa?" tanya Chenle. Ia ingin mengetahui jadwal baru Donghyuck agar mempermudahkannya menjaga Donghyuck nanti.
"Belum tau. Mark alot banget, padahal Jisung udah nurut-nurut aja mau kapan," jawab Donghyuck melempar tubuhnya di samping tubuh Jaemin yang tengah berbaring santai. "Kayaknya Mark nggak terima Jungwoo di gantikan sama gue."
"Elah childish banget si Mark pake ngambek segala," cibir Renjun kesal sendiri.
"Kenapa lo nggak latihan sendiri atau latihan sama Jisung aja?" saran Jaemin.
Donghyuck menggeleng, "Gue sungkan."
"Lah kenapa? Bukannya kalian dulu sahabatan?" tanya Jaemin.
"Kok lo tau Jae?" tanya Donghyuck heran. Pasalnya yang baru tau hanya Chenle dan Renjun.
"Gue Cuma nebak sih. Soalnya di rumah Jeno ada foto masa kecil kalian," cerita Jaemin.
Renjun menatap Jaemin menyelidik, "Oh jadi lo beneran pacaran sama Jeno nih?"
Donghyuck dan Chenle mengangguk. Mereka menatap Jaemin dengan tatapan menggoda.
"Ya Tuhan nggak. Gue itu kerumah Jeno mau latihan bareng aja. Suer," Jaemin mengangkat dua jarinya membentuk V. Berharap ketiga temannya percaya.
"Tapi, kayaknya nyokap Jeno ngerestui lo berdua tuh," kini Donghyuck yang menggoda Jaemin.
"Ciye pacarnya Jeno," goda Chenle kali ini.
"Ih kok lo bertiga ngeselin sih!" seru Jaemin cemberut. Ia melempari temannya satu persatu dengan bantal.
"Salting nih ciyee," koor Chenle, Donghyuck, dan Renjun.
"SIA-"
Tiba-tiba pintu kamar terbuka, menampilkan adik lelaki Jaemin yang masih berumur 13 tahun.
"Kak di suruh ibu turun. Makan malam udah siap," ucap Arga, adik Jaemin.
"Bentar lagi kakak turun kok. Kamu duluan aja," ucap Jaemin yang diangguki oleh Arga. Bocah 13 tahun itu langsung menghilang dari balik pintu.
"Uh makan-makan!" seru Renjun dengan bahagia.
***
Alex, Jonathan, dan Marcell menatap pemuda yang baru saja masuk bersama Jeno, Jisung, Lucas dan Mark. Alex seketika merasa matanya memanas menatap pemuda itu. Pemuda dengan wajah yang sama persis dengannya. Apa dia anaknya? Tapi, anaknya bersama siapa? Setaunya di masa lalu ia tidak pernah menghamili siapa pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCADE | JICHEN
FanfictionSeason 1 Chenle Albert seorang Agent yang harus menggantikan pekerjaan Guanlin karena paksaan dari Renjun, kekasih Guanlin. Pekerjaan yang baginya cukup mudah, hanya menjaga dari jauh anak lelaki pengusaha terkenal. Tapi, ternyata pekerjaan tak semu...