1.18

1.9K 249 39
                                    

Renjun duduk dengan kaku. Disebalahnya Jisung sedang mengemudi, sedangkan Chenle duduk dibelakang.

Tadi pagi seperti biasa, Renjun datang ke apartemen Chenle untuk menumpang menuju sekolah. Tapi, betapa kegetnya ia menemukan Jisung tengah duduk di sofa dengan seragam lengkap. Ia saja sampai berpikir apa Jisung sudah di apartemen Chenle sejak subuh?

Drama dimulai sewaktu berangkat ke sekolah. Jisung menyuruh Renjun untuk duduk di sampingnya. Padahal Chenle sudah membuka pintu depan mobil. Ia merasa tidak enak sendiri dengan Chenle. Tau jika akhirnya begini, Renjun lebih memilih menghubungi Guanlin untuk menjemputnya.

"Makasih Jisung udah ngijinin gue numpang," ucap Renjun sesampainya mereka di parkiran sekolah.

"Nanti pulang sekolah jangan kemana-mana. Pulang sama gue," bukan untuk Renjun, tapi untuk Chenle. Dilihat Jisung menatap Chenle dari spion dalam mobil

"Iya," jawab Chenle singkat lalu keluar dari mobil Jisung. dibelakangnya Renjun mengikuti.

"Jisung kerumah lo jam berapa?" tanya Renjun.

"Semalam."

"Jisung nginep?" tanya Renjun membulatkan matanya shock.

Chenle mengangguk.

"Wah gila lo Le," ucap Renjun geleng-geleng kepala. "Diniatin gitu sampai bawa seragam?"

"Tadi ada yang nganterin ke apart gue?"

"Kalian nggak ngapa-ngapain kan?" tanya Renjun menatap Chenle menyelidik.

Chenle menatap Renjun datar. "Kepo."

"Gue aduin ke Daddy loh," ancam Renjun.

"Cerewet lo ah," kesal Chenle mempercepat langkahnya menjauhi Chenle.

"Ihh Le tungguin!"

***

Chenle memijat kepalanya pusing sehabis melihat video yang dikirim oleh Matt. Tak habis pikir, kini bukan Papa Jisung saja yang menjadi kambing hitam, tapi Daddy dan Ayah kandungnya juga.

Video tersebut baru tersebar di dunia bawah belum sampai ke surface web. Mungkin besok atau dua sampai tiga hari video itu akan tersebar ke penjuru dunia.

Rasanya Chenle ingin lepas tangan saja. Toh ini urusan orang dewasa dan dirinya tidak diminta untuk membantu. Tapi, apa Chenle tega? Apalagi Daddy dan ayah kandungnya kini telah dilibatkan juga.

Handphone yang ia letakkan pada meja bergetar. Tertera nama id Guanlin. Dengan cepat Chenle mengangkatnya.

"Halo An,"

"......"

"Iya udah. Matt kirimin tadi."

"...."

"Di perpus. Habis ini mau ngajar Jeno soalnya."

"......"

"Oke bye," tutup Chenle.

"Siapa Le?"

Chenle berjengit kaget. Kemudian menabok Jeno yang sudah duduk di sampingnya secara tiba-tiba.

"Sakit Le," rajuk Jeno.

"Siapa suruh ngagetin," ucap Chenle dengan kesal.

"Habis nelpon siapa? Jisung?"

Chenle menggeleng.

"Alin," jawab Chenle.

"Loh kenapa?"

ARCADE | JICHENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang