Chenle berjalan dengan senang melusuri koridor sekolahnya. Dibelakangnya Guanlin dan Renjun mengikutinya. Keduanya nampak saling berbisik mengomentari tingkah Chenle.
"Aku kira Chenle terlalu berlebihan deh Lin," ucap Renjun berbisik. "Bukan berarti aku nggak seneng karena bunda Aliya sudah jujur, dan mulai mengakui Chenle sama kamu, tapi kalau lihat ekspresi Chenle yang seperti itu, rasanya..."
Guanlin mengedikkan bahu, "Chenle senang bukan karena itu aja Njun. Tapi, kenyataan yang ternyata aku sama Chenle adalah cucu dari Tn. Zhong."
"Tn. Zhong?" Renjun nampak berpikir. Ia mengingat-ingat dimana ia mendengar marga Zhong. Setelah mengingat, kedua mata Renjun membulat.
"Kamu serius Gab? Kamu cucu Tn. Zhong pengusaha dari China itu? Yang kekayaannya nggak bakal habis tujuh turunan?"
Guanlin mengangguk.
"Wah aku bakal jadi cucu mantu pengusaha China dong," seru Renjun berbinar-binar.
Lihat-lihat, tingkah Renjun dan Chenle sudah tidak ada bedanya. Sama-sama sinting. Guanlin jadi malu berjalan dengan kedua pemuda itu.
***
Bel istirahat telah berbunyi beberapa menit yang lalu. Chenle, Renjun, dan Jeno berjalan beriringan menuju kafetaria.
"Nanti pas jam makan siang jadi kan ngajarin gue Le?" tanya Jeno.
"Ikutt!!" seru Renjun.
"Ngapain lo ikut-ikut. Ini khusus buat gue," ucap Jeno mendelik kearah Renjun.
"Gue nggak peduli. Pokoknya gue mau ikut," ucap Renjun tetap kekeh dengan pendiriannya.
Chenle menghela napas. Berada ditengah-tengah dua orang yang sedang beradu mulut membuatnya kesal sendiri. Tiba-tiba ia teringat sesuatu.
"Eh lo hacker di tim lo kan?" tanya Chenle pada Jeno.
Jeno yang masih adu mulut dengan Renjun langsung menatap Chenle. "Kenapa emang?"
"Gue punya sesuatu nih. Berhubungan sama masalah bokapnya Jisung?"
"Lo udah punya bukti?
"Bukan bukti sih. Tapi bisa lah buat di jadikan banding," ucap Chenle. "Agak susah sih nyari bukti-buktinya. Soalnya itu video asli. Bukan buatan."
"Tapi, itu bukan Om Marcell Le," ucap Jeno membuat Chenle merasa dejavu.
"Gue tau. Tapi itu video asli. Asli langsung rekam," ucap Chenle sungguh-sungguh.
"Gini lo Jen," Renjun langsung menginterupsi ketika pemuda itu siap mengeluarkan suara lagi. "Yang di omongi Lele itu benar. Itu video asli. But, belum tentu itu bokapnya Jisung. Yang masuk di akal sekarang yaitu, orang di video itu nyamar jadi bokapnya Jisung."
"Nyamar gimana?"
Renjun mengedikkan bahu, "Pake topeng maybe."
Jeno mengangguk. Ntah mengerti atau tidak. Wajahnya aja kurang meyakinkan.
"Btw, kenapa lo nggak ngomong sama tim hackernya bang Ken aja?"
"Bang Ken?" tanya Chenle mengerutkan dahi.
"Austin, Le," sahut Renjun.
"Oh Austin? Gue belum ketemu sama dia," ucap Chenle mengeplak lengan Renjun dengan pelan.
"Sumpah lo belum ketemu?"
Chenle mengangguk.
"Austin ngajar disini Le."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCADE | JICHEN
FanfictionSeason 1 Chenle Albert seorang Agent yang harus menggantikan pekerjaan Guanlin karena paksaan dari Renjun, kekasih Guanlin. Pekerjaan yang baginya cukup mudah, hanya menjaga dari jauh anak lelaki pengusaha terkenal. Tapi, ternyata pekerjaan tak semu...