Season 1
Chenle Albert seorang Agent yang harus menggantikan pekerjaan Guanlin karena paksaan dari Renjun, kekasih Guanlin. Pekerjaan yang baginya cukup mudah, hanya menjaga dari jauh anak lelaki pengusaha terkenal. Tapi, ternyata pekerjaan tak semu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jisung berjalan memasuki rumah sakit DB dengan senyum di bibirnya. Sebenarnya ia ingin tersenyum lebar, namun ia sadar diri ia adalah Jisung Putra Erlangga, CEO dari Erlangga grup.
Siang ini, Jisung menepati janjinya untuk makan siang bersama sesuai Chatnya tadi pagi. Ia sangat beruntung, tiba-tiba Chenle mengirimnya pesan terlebih dahulu, disaat ia sibuk mencari nomor telepon lelaki itu.
Ia melangkahkan kakinya dengan ringan, menyusuri lorong rumah sakit. Namun, tak lama ia menghentikan langkahnya. Ia bingung, dimana ia harus menunggu Chenle? Apa ia bertanya saja? Terlebih rumah sakit DB termasuk rumah sakit besar di kotanya.
"Jisung.."
Jisung menoleh, menatap Jaemin yang menatapnya bingung. Lelaki, yang merupakan suami dari Jeno Ranjaya itu terlihat dengan seragam berwarna biru mudanya. Sepertinya lelaki manis itu habis melakukan operasi.
"Ngapain lo kesini?"
Jisung termenung, ia bingung ingin menjawab apa. Ia sangat yakin, jika Jaemin belum mengetahui tentang Chenle. Ya, walaupun mereka bekerja dirumah sakit yang sama, ia tau Chenle pasti pintar menyemb--
"Nyariin Lele?"
Jisung membulatkan matanya, "lo tau?!"
Jaemin mengangguk pelan. "Lo tungguin aja di dalam ruangannya. Dia masih nganter pasien ke ruang ICU. Habis operasi bareng gue."
Sebenarnya Jisung ingin protes, bagaimana bisa Jaemin tau duluan, tapi itu tak penting sekarang. Ia bisa meminta penjelasan itu nanti. Sekarang, lebih baik ia segera bertemu dengan Chenle, dan memeluk tubuh itu dengan erat.
"Btw, ruangan Lele sebelah mana? Gue nggak tau."
Jaemin menolehkan kepalanya, menunjuk udara, "nanti lorong pertama lo belok kiri. Lurus aja, ruangan Chenle ada dipojok sebelum ruang fisioterapi."
Jisung mengangguk, "thanks."
"Jagain Lele. Jangan lo sakitin lagi. Gue hancurin muka lo, kalau lo macam-macam."
