Jisung dan Chenle kini tengah berada di sebuah mall terbesar di Jakarta. Mereka menikmati hari weekend bersama. Sebenarnya ini adalah acara dadakan. Jisung tiba-tiba saja datang ke apartemen Chenle dan mengajaknya jalan. Bisa saja Chenle menolak, tapi ia tak bisa.
Kini mereka berada di center game. Sudah banyak poin yang mereka dapatkan. Semua permainan sudah mereka mainkan bersama. Dan saat ini mereka berdiri di samping game capit boneka. Mereka memperhatikan sepasang kekasih yang tengah berusaha mengambil sebuah boneka besar yang ada di dalam box kaca.
"Wah.." tanpa sadar Chenle menatap kagum pemuda yang berhasil mendapatkan boneka panda untuk kekasihnya.
Jisung yang melihat itu lantas menggesek kartunya dan mulai memainkannya. Gesak-gesek-gesak-gesek tapi Jisung selalu gagal. Ia menggeram kesal. Rasanya ia ingin memecahkan box kaca itu dan menyerahkan semua bonekanya pada Chenle.
Chenle melihatnya terkekeh sendiri. Percayalah wajah frustasi Jisung begitu lucu di matanya. Ia pun menggeser tubuh Jisung menggantikan posisi pemuda itu. Hanya satu kali permainan Chenle berhasil mendapatkan sebuah boneka domba.
"Lucunya," Chenle memeluk boneka itu erat-erat.
"Kok Lele bisa langsung dapat sih?" Jisung cemberut menatap boneka yang ada di pelukan Chenle. "Jisung kan juga mau di peluk."
Chenle terkekeh. Ia memeluk tubuh Jisung sebentar lalu menuntun tangan Jisung pada alat pengendali capit. Ia menuntun tangan Jisung untuk mengambil sebuah boneka.
"Jisung mau yang domba!" seru Jisung.
"Kok domba? Yang lain aja biar nggak sama," ucap Chenle yang langsung di balas gelengan.
"Jisung mau yang sama kayak punya Lele."
"Baiklah," pasrah Chenle mengarahkan tangan Jisung menuju boneka domba yang sama dengannya. Yang berbeda jika punya Chenle ada pita pink di kepalanya dekat dengan tanduk sedangkan (calon) punya Jisung ada pita hitam di lehernya.
"YESS!" Jisung berseru bahagia. Ia mengambil boneka tersebut lantas memeluknya sebentar.
"Senang?"
Jisung mengangguk.
"Yaudah yuk tukar poinnya sekarang," ajak Chenle yang di angguki oleh Jisung.
Setelah menukar poin mereka dengan boneka kecil, keduanya kini keluar dari game center tersebut. Masing-masing memegang tas kertas yang berisi boneka yang mereka dapatkan tadi.
"Sekarang kemana?" tanya Chenle.
"Lele mau belanja?" tanya Jisung menolehkan kepalanya menatap Chenle.
Chenle nampak berpikir, kemudian menggeleng. "Jisung mau belanja?"
"Kok nggak mau. Biasanya pacar Jisung kalau di ajak belanja senang banget," cerita Jisung.
Chenle menatap Jisung datar, "Lele kan nggak kayak pacar Jisung. Lagian kenapa nggak jalan sama pacar Jisung aja sih?"
"Udah Jisung putusin semua. Sebenarnya Jisung punya pacar gara-gara ikut-ikutan Jeno sama Mark," ucap Jisung. Secara tiba-tiba Jisung menautkan jari-jarinya dengan jari-jari Chenle. "Tapi, sekarang Jisung udah punya Lele," Jisung mengangkat tautan tangan mereka dan menatap Chenle dengan sebuah senyuman. "Gimana kalau sekarang Lele jadi pacarnya Jisung aja."
DEG
"Apaan sih Ji," Chenle melepaskan tautan tangan mereka, maka dengan cepat Jisung menautkan kembali. "Jisung nggak malu ap-"
"Jisung nggak malu. Lagian disini nggak ada yang Jisung kenal. Jadi, Jisung nggak peduli. Hari ini Lele juga lebih manis."
BLUSH
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCADE | JICHEN
FanfictionSeason 1 Chenle Albert seorang Agent yang harus menggantikan pekerjaan Guanlin karena paksaan dari Renjun, kekasih Guanlin. Pekerjaan yang baginya cukup mudah, hanya menjaga dari jauh anak lelaki pengusaha terkenal. Tapi, ternyata pekerjaan tak semu...