Donghyuck mengernyit, ketika cahaya matahari memasuki kamar apartemen. Dengan malas ia mengangkat selimutnya untuk menutupi kepalanya. Tapi tak lama, seakan sadar, Donghyuck langsung membuka matanya.
"Mark!"
Donghyuck bangun dari tidurnya, mengangkat selimut yang menutupi tubuhnya.
"Ngapain lo disini?" tanyanya shock. "Eh lo masuk darimana? Lo ngebobol ya?"
Mark tersenyum mendengar tuturan Donghyuck. Tangannya terulur bergerak menata rambut singa Donghyuck.
"Kamu lucu kalau lagi kaget gitu. Gemesin," ucapnya kemudian menjiwit pipi chubby Donghyuck dengan gemas.
Donghyuck menepis tangan Mark. "Lo ngapain disini?"
"Emang nggak boleh ngunjungin tunangan sendiri?" tanya Mark. "Galak banget sama tunangan sendiri," gumamnya berdiri dari tidurannya. Pemuda itu melangkahkan kaki keluar dari kamar Donghyuck.
Donghyuck menghela napas, bangun dari duduknya dan segera berjalan ke kamar mandi. Ia cuci muka, gosok gigi dan mengganti pakaiannya yang lebih pantas di pakai.
Setelah selesai, Donghyuck keluar menemukan Mark yang tengah berkutat di dapurnya. Donghyuck menghela napas. Ia malas bertemu dengan Mark sebenarnya dan apa-apaan maksud pemuda itu, pagi-pagi buta sudah ada di apartemennya.
"Ada apa?" tanya Donghyuck menatap punggung lebar Mark. Kemeja putihnya ia gulung sampai siku, membuat siapa saja yang tak kuat iman akan terpesona seketika.
"Maksud kamu?" tanya Mark yang sibuk dengan Teflon di tangannya.
"Ya lo ngapain disini?"
Mark menolehkan badannya sebentar menatap Donghyuck, "Kan aku tadi udah bilang. Aku cuma mau ngunjungin kamu. Nggak boleh?"
Nggak boleh, batin Donghyuck sinis.
"Tumben... Pagi-pagi gini lagi," gumam Donghyuck malas. "Lo nggak jogging sama Jungwoo?"
"Jungwoo lagi jogging bareng Lucas," jawab Mark meletakkan sepiring omelet di hadapan Donghyuck.
Donghyuck mengangguk, "kalau Jungwoo nggak bareng Lucas, lo nggak bakal kesini pasti," gumamnya yang terdengar di telinga Mark.
"Nggak kok. Emang rencananya aku mau kesini. Minggu depan aku, Jungwoo sama Lucas mau jogging. Kamu mau ikut?"
Donghyuck yang awalnya kaget karena Mark mendengar gumamannya sontak menggeleng.
"Kenapa?"
"Nggak papa," jawab Donghyuck mulai menyendokkan omelet kedalam mulutnya. "Elo kok cuma bikin satu?"
"Buat makan berdua. Kan ini banyak," jawab Mark cengengesan. Mau tak mau Donghyuck menggeser piringnya yang sempat ia tarik agar dekat dengannya.
"Nggak apa-apa kan?"
Donghyuck menggeleng dalam diam.
"Oh ya latihannya di rumah Jisung," ucap Mark seketika ingat dengan perubahan jadwal latihan mereka untuk ulang tahun yayasan sekolahnya yang tinggal menghitung hari lagi.
"Loh? Nggak jadi di sekolah?"
"Nggak. Jisung ada acara keluarga pagi ini," jawab Mark.
"Lah terus?" tanya Donghyuck bingung. Pasalnya latihan mereka awalnya jam 9 pagi.
"Ya nanti siang. Jam 1an," jawab Mark.
"Gue ada janji sama anak-anak. Mau jemput Jaemin," ucap Donghyuck protes.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCADE | JICHEN
Fiksi PenggemarSeason 1 Chenle Albert seorang Agent yang harus menggantikan pekerjaan Guanlin karena paksaan dari Renjun, kekasih Guanlin. Pekerjaan yang baginya cukup mudah, hanya menjaga dari jauh anak lelaki pengusaha terkenal. Tapi, ternyata pekerjaan tak semu...